Prolog

143 11 4
                                    

The Enchantress, begitulah gadis itu dipanggil. Mata hijaunya yang cantik seperti zamrud berkilau, rambut panjang bergelombang sehitam malam, serta bibir mungil semerah darah. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh pada pesona gadis itu.

Kaki jenjangnya berlarian di dalam hutan, nampak cepat namun tidak menimbulkan suara. Gadis itu bersenandung, nampak ujung-ujung rambut bergelombang nya itu berubah warna menjadi hijau.

From the towering oak to the humble reed,
From the mountain's peak to the ocean's seed,
Each body; critter or tree,
Is bound to the circle of life; it sees.

Glorified fables of gallant heroes,
Unending tales absent of sorrows,
The chosen ones wielded mighty swords,
A thousand suns were their rewards.

That leaves one of the greatest,
Wandering from forest to forest,
Preserving what's left,
Restoring what is exist.

Ranting pohon mulai berderak, angin bertiup membuat daun-daun menari. Hutan itu menjadi hidup. Sepasang mata zamrud itu terbuka, senyum bangga terukir jelas di wajah cantiknya. Baguslah dia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Guardian of The Nature. Tugasnya tentu saja tidak hanya menjaga dan memulihkan hutan yang rusak dan sekarat, namun tugas yang di embannya jauh lebih daripada itu.. Dia memiliki kewajiban untuk menjaga alam dan seisinya, alias melindungi Bumi, tempat dimana dia tinggal saat ini.

Namun, suatu hari sebuah senyuman misterius dari The Ancient One membuatnya tertegun, "Kau tidak akan pernah bisa membayangkan dirimu yang sesungguhnya."
Sorot mata sendu dari The Ancient One membuatnya semakin penasaran.
"Apakah buruk?" tanya The Enchantress.

Namun bukan jawaban pasti yang diterimanya, wanita tua itu masih mempermainkannya dengan permainan pikiran, "Entahlah.. Tergantung bagaimana kamu menerimanya."

Dia meninggalkan gadis itu sendirian, menatap jauh pada gelapnya malam yang menurutnya sangat menenangkan. Sorot bulan purnama yang cantik cukup menerangi ruangan gelap itu. "Ingatlah, jangan sampai malam memakanmu." peringat wanita tua itu, menghilang dibalik ruangan gelap yang tidak terkena cahaya bulan.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Hallo mellon-nin, I'm back with this story...jujurly aku suka banget sama novel nya J.R.R. Tolkien, padahal novel dan filmnya udah lama banget tapi baru kali ini berani nuangin fantasi-fantasi yang ada di kepala ku,oh dan jangan lupa aku Legolas fans garis keras ㅜㅜ

Jadi bagi para pembaca dan fans HOBBIT dan LOTR semoga suka sama cerita yang satu ini. Happy Reading💚

The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang