Chapter 9_ Giant Spiders and The Elven Archer

61 10 12
                                    

Olla, mellon-nin, happy weekend. Ga kerasa udah weekend lagi xixi, finally our baby Luna bakalan ketemu sama The Elven prince😭 aduhh kek mana ya first meet mereka?? Daripada penasaran, mending langsung check it out aja deh yaa..selamat berakhir pekan, happy reading all🤗

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

~ LUNA POV ~

Kami berkendara cepat melintasi padang rumput yang sepi. Gandalf menunggang kuda dengan Bilbo yang diam duduk di depannya, para dwarf mengikuti di belakang mengendarai kuda poni milik Beorn yang kokoh. Sementara aku, aku berada di barisan paling belakang. Memastikan tidak ada yang terlewat. Kulihat hutan Mirkwood yang menjulang semakin dekat dengan kami.

Gandalf tiba-tiba menarik kudanya untuk melambat ketika kami hampir sampai. "Lady!" panggilnya, aku segera memacu kudaku kearahnya.

"Ya, Gandalf. Ada apa?" tanyaku.

"Lady Enchantress, seperti yang aku minta kemarin...bisakah kau memimpin rombongan untuk melewati hutan Mirkwood?"

Aku menatap Gandalf lalu berpaling, "Aku tidak.. Aku tidak tahu apa aku mampu.. Kamu tau kan aku tidak tahu wilayah di Middle-Earth." Gandalf mengamati gadis itu, lalu tersenyum mengerti, "Aku tahu.. Tapi ada hal lain yang harus aku periksa terlebih dahulu... Aku percaya bahwa kamu bisa memimpin mereka, terlepas kamu memang asing di tempat ini, namun hutan akan selalu menjadi wilayah mu kan Lady? Kamu yang terbaik diantara mereka soal ini."

Aku tertegun akan kalimat Gandalf. Memang setelah sampai di Middle-Earth, aku jadi ragu dan takut dalam bertindak. Tidak, mungkin lebih tepatnya berhati-hati. Aku tidak ingin merusak alur kehidupan di dunia ini. "Baiklah.. Aku.. Akan mencoba yang terbaik." seruku, Gandalf melempar senyumnya padaku.

Tak lama kami sudah tiba di depan Gerbang hutan. Dengan hati-hati kami mendekati gerbang tersebut. Aku menatap batang berkulit besar dengan cabang bengkok dengan daun-daunnya yang gelap. Tanaman rambat disekitarnya.

Aku menatap gerbang itu dengan seksama, ada Elven Arch tua yang berdiri di tepi hutan itu, mengarah ke sebuah terowongan yang terbuat dari pohon-pohon besar yang bersandar, tua dan terlilit oleh tanaman merambat dengan daun yang
menghitam.

"Gerbang Elf. Di sinilah letak jalan melalui Mirkwood!" jelas Gandalf, menatap kearahku. Aku mengangguk paham.

"Tidak ada tanda-tanda para Orc... keberuntungan ada di pihak kita." ucap Dwalin. Aku tersenyum, melihat ke selatan. Tampak di kejauhan sosok Beruang raksasa mengawasi kami dari jauh. Ya, itu Beorn.

Kini aku menatap hutan didepanku, entahlah aku merasakan sesuatu menatap kami didalam hutan, namun hal lain membuatku gelisah "Hutannya terasa...sakit. Seperti ada penyakit yang menimpanya. Apakah tidak ada jalan lain?" seruku melirik Gandalf sekilas.

"Tidak Lady, kecuali kita pergi dua ratus mil ke Utara dan dua kali jarak itu, ke Selatan." Jelas Gandalf membuatku meringis membayangkan jarak tersebut. Pria tua itu tiba-tiba mendekati Elven Arch tua itu, menyingkirkan tanaman rambat yang melilitnya. Sebuah simbol mata merah tergambar kasar di patung itu. Dan entah mengapa raut wajah gelisah memenuhi wajah Gandalf.

"Lepaskan kuda poni itu, biarkan mereka kembali ke tuannya..." ucap Gandalf, "Tapi tinggalkan kudaku, aku membutuhkannya." tambahnya membuat para rombongan menatapnya tidak percaya.

"Kamu meninggalkan kami?" tanya Bilbo seketika.

"Aku tidak akan melakukan ini kecuali aku terpaksa melakukannya." ucap Gandalf, menatap hobbit itu sejenak. "Kamu telah berubah, Bilbo Baggins... kamu bukan Hobbit yang sama dengan yang meninggalkan Shire."

The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang