~LUNA POV~
Tidak!
Aku berhenti mematung ditempat, merasa bahwa dunia menarikku jauh, sangat jauh kedalam. Kulihat Legolas menatapku dengan khawatir. "Lady Enchantress kau baik-baik saja?" tanyanya penuh kekhawatiran yang belum pernah kulihat.
Aku menatap kedua elf itu bergantian, "He's gone! Fili-" ucapku tak mampu berkata lagi. Baik Legolas maupun Tauriel menatapku dengan terkejut.
"Aku harus menyelamatkan mereka, sekarang!" ucapku tergesa, melirik ke arah Tauriel yang wajahnya sama penuh tekad.
Legolas mengangguk. "Aku akan mengamankan jalan kalian." Dengan cepat, ia melesat dengan gerakan tangkas, melompat menuju kelelawar besar yang melintas di langit. Sebelum pergi, matanya bertemu dengan mataku sejenak, seakan meminta janji dalam diam, lalu ia terbang meninggalkanku.
Tanpa menunda, aku meraih lengan Tauriel, menatapnya sejenak, "Ini tidak akan bagus tapi-kuharap kau bisa menahanya sebentar!" seruku yang membuat Elleth itu kebingungan. Belum sempat dia berucap-aku merapal mantra, dan dalam sekejap, tubuh kami berpindah melalui udara, ber-appartion menuju Ravenhill. Angin kencang dan energi medan perang menghempas kami sesaat, membuatku kehilangan pijakan dan terjatuh.
Disisi lain, Tauriel mencoba menahan rasa mual nya karena efek appartion. Dia menghampiriku dan menatapku dengan cemas, "Kau baik-baik saja Lady Enchantress?" Serunya membantuku berdiri. Aku mengangguk lemah, sebenarnya aku memaksakan tubuhku sekarang. Rasa lelah dan energi ku yang hampir terkuras habis karena menggunakan sihir yang berlebihan.
"Aku baik-baik saja...tolong temukan Kili, Tauriel." Seruku saat pandanganku jatuh melihat Bilbo dan Dwalin, yang tampak terdesak di tengah pertempuran. "Aku akan menyusul!" ucapku dibalas anggukan dari Elleth itu.
Dengan cepat, aku melesat ke arah Bilbo dan Dwalin, menghunus pedang dan sihir di ujung jari untuk memukul mundur orc yang terus berdatangan. Suara Bilbo yang panik namun penuh keberanian terdengar saat aku mendekati mereka.
"Enchantress! Mereka mengelilingi kita!"
"Aku di sini, Bilbo! Bertahanlah sedikit lagi!" teriakku sembari melemparkan gelombang energi ke arah segerombolan orc yang berusaha mendekati mereka.
Dwalin, yang tampak penuh luka namun tetap berdiri gagah, menatapku dengan rasa terima kasih yang tersirat di wajahnya. "Terima kasih, Lady Enchantress," ucapnya sambil mengayunkan kapaknya dengan penuh kekuatan, menghancurkan orc di sampingnya.
Aku mengangguk cepat, "Kita harus segera keluar dari sini. Kita tak bisa membiarkan mereka menguasai Ravenhill. Dimana Thorin?" Tanyaku, menatap ke sekeliling tempat itu.
Tiba-tiba, orc dengan tubuh besi yang kutemui di Lake Town muncul entah dari mana. Itu Blog, dia berlari dan memukul kepala Bilbo dengan gagang tongkatnya, membuat halfling itu pingsan. Aku berteriak memanggil nama Bilbo dan menghampiri hobbit itu membuat kubah pelindung agar tidak ada orc yang mendekat.
"Syukurlah!" batinku lega saat melihat hobbit itu masih bernafas. Setelah memastikan keadaan Bilbo, aku bangkit dan bertekad memberi perhitungan kepada Blog, tetapi orc itu sudah menghilang.
Suara teriakan dari reruntuhan membuatku berbalik. "Tauriel?!" Aku cemas, melihat bergantian kearah Bilbo masih tak berdaya dan reruntuhan, lalu segera memanggil Dwalin. "Tolong jaga dia, aku akan segera kembali!" Dwalin mengangguk, wajahnya penuh ketegangan saat dia bersiap menjaga Bilbo.
Dengan langkah cepat, aku menuju reruntuhan, berteriak memanggil Tauriel. Mataku melebar saat melihat Tauriel terjatuh di tepi tebing, Blog berdiri di depannya dengan senyum menakutkan.
"Tauriel!" seruku, melangkah maju dan mengerahkan sihirku, melempar Blog ke dinding tebing. Namun, Blog cukup tangguh dan segera bangkit, meraih tubuhku yang sudah kehabisan tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]
FanficThe Enchantress, begitulah gadis itu dipanggil. Mata hijaunya yang cantik seperti zamrud berkilau, rambut panjang bergelombang sehitam malam, serta bibir mungil semerah darah. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh pada pesona gadis itu. Kaki je...