Annyeong yeorobun, finally yang ditunggu-tungguu😭😭
Satu dari dua chapter terakhir aaaaaa...Astaga min-llon deg-degan bgt😭
Well, are you ready to finish this story gaiss???
Langsung aja check it out!!! 🔥🔥>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
~LUNA POV~
"Apa kau sudah memberi tahu Bard dan Elven King tentang hal ini, Gandalf?" Kini aku berada di dalam salah satu tenda milik pasukan Elf, setelah mencoba berbicara dengan Vey dan menjernihkan pikiranku, aku langsung pergi mencari Gandalf. Aku butuh seseorang yang bijak untuk kuajak berdiskusi sekarang.
Gandalf menggelengkan kepala. "Belum, Aku-."
"Kenapa? Apa kau tahu seberapa genting situasi saat ini Gandalf?!" Ucapku sedikit meninggi, memotong perkataannya. Aku menjadi tidak terkendali, mungkin karena aku telah menyadari seberapa penting situasi saat ini dan banyak hal yang akan dipertaruhkan.
Gandalf menatapku dengan tatapan tajam yang menusuk. Seolah dia bisa membaca pikiranku hanya dari perubahan ekspresiku. "Kau mengetahui sesuatu, Luna?"
Aku mengrejap, tak kusangka Gandalf masih ingat dengan nama asli ku. Namun aku memilih membuang muka, mencoba menghindari tatapannya yang penuh kewaspadaan. Tapi seberapa keras aku mencoba, aku tahu Gandalf terlalu cerdik untuk dibohongi.
"Apakah kau mengetahui akhir dari peperangan ini?" tebaknya dengan suara rendah, namun setiap kata terasa seperti palu yang menghantam keras di dadaku.
Aku mengepalkan tanganku, jari-jariku meremas ujung jubahku dengan kuat. "Iya, aku tahu," gumamku akhirnya. "Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi."
"Tidak, tidak, kau tidak bisa merubah apapun Lady. Kau tidak diijinkan. Kau hanya mengawasi kami hingga akhir. Itu yang aku tahu. Kau tidak boleh mencampuri takdir dunia ini." Gandalf terus saja melangkah mencoba mendekatiku.
"Apa?" Aku merasa marah sekaligus bingung bagaimana dia bisa berkata seperti itu. "Bagaimana bisa kau mengatakan itu, Gandalf? Kau tidak tahu bagaimana pertempuran ini akan berakhir! Jika aku tidak melakukan sesuatu, mereka semua akan mati! Kau ingin aku membiarkan Thorin terbunuh!? Kili dan Fili juga!?" teriakku membuat Gandalf berhenti sejenak, untuk pertama kalinya, aku melihat sesuatu yang jarang terlihat di wajahnya-keterkejutan. Matanya melebar, dan ia terdiam, seolah mencoba memahami sepenuhnya apa yang baru saja kudengar dan katakan.
"Aku tahu kau peduli pada mereka, lebih dari apa pun. Dan aku juga mengetahui bahwa kau memiliki perasaan pada Elven prince itu-Bilbo menceritakannya padaku Lady. Tidak seharusnya kau terlibat dan memiliki perasaan seperti itu..ditempat ini. Sebagai Guardian, kau pasti mengetahuinya dengan baik bahwa ada hal-hal yang tak bisa kau ubah, Luna. Takdir dunia ini bukan milik kita untuk diubah." Ucap Gandalf dengan wajah sedih menatapku.
Aku menunduk sedih, yang Gandalf katakan memang benar adanya. Setiap dunia memiliki keseimbangan yang halus, dan setiap perubahan yang terjadi akan memiliki konsekuensi nya tersendiri. "Lalu apa gunanya semua kekuatan ini jika aku tidak bisa menyelamatkan mereka yang kucintai? Sebab siapa aku terikat seperti ini Gandalf?" Seruku sedih sadar bahwa aku tidak dapat melakukan apapun.
"Kekuatanmu bukan untuk mengubah takdir, Luna," balas Gandalf dengan lembut namun tegas. "Kekuatanmu ada untuk memastikan mereka tidak sendirian dalam menghadapinya. Kau ada di sini bukan untuk menyelamatkan mereka dari kematian, tapi untuk memberikan mereka keberanian di saat-saat terakhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchantress, Guardian of The Nature [Legolas Fanfic]
FanficThe Enchantress, begitulah gadis itu dipanggil. Mata hijaunya yang cantik seperti zamrud berkilau, rambut panjang bergelombang sehitam malam, serta bibir mungil semerah darah. Siapapun yang menatapnya pasti akan jatuh pada pesona gadis itu. Kaki je...