24. trauma ayra

219 11 5
                                    

NO PLAGIAT ‼️

MINTA TOLONG SEBELUM DIBACA JANGAN LUPA DI VOTE YAAA,MAKASIHH 🤗

************

Ayo dong di vote dulu, biar aku tambah semangat up nya🙃

~ SEQUEL~

"denn.. Liat tangan istri lo berdarah" ucap fahri setelah melihat bahwa tangan ayra berdarah

"Siapin mobil sekarang, kita bawa dia keruma sakit" ucap agam pada zizan yang langsung diangguki sang empu

"Kita bawa istri lo ke rumah sakit den, takut kenapa napa " ucap agam

Arden tak menjawab,dia langsung menggendong tubuh ayra ala bridal style, arden agak sedikit mempercepat jalan nya agar segera bisa mengantarkan ayra ke rumah sakit.

Dia tidak menghiraukan tatapan para santri pada nya, setelah ayra sadar dia akan mengumumkan yang sebenarnya.

~HAPPY READING ~

ada beragam tatapan yang ditunjukkan untuk arden dan ayra yang tengah melewat diantara santri santri yang baru pulang melaksanakan solat ashar berjamaah.

hampir semua menatap arden yang tengah melewati mereka dengan tatapan tanya, tapi ada juga yang menatapnya dengan tatapan malas dan iri.

sudah ada beberapa santri yang mengetahui ayra dan arden adalah sepasang suami-istri, namun ada juga yang belum mengetahuinya.

*********
arden terus berjalan diikuti dengan teman temannya dibelakang,

"gam, tolong bukain pintunya" ucap arden agak keras

agam menurut, dia membantu arden untuk membuka pintu mobilnya, setelah itu dia menutup nya kembali.

Sementara zizan dan fahri sudah berada di mobil, dengan cepat agak langsung menaiki mobil, mereka sudah panik, karna tanggan ayra terus mengeluarkan darah.

mereka takut jika ayra kekurangan darah.
"den, coba lo pakein kain ini buat hentiin pendarahan nya sementara" ucap fahri yang menyodorkan sehelai kain tipis pada arden

arden tak banyak bicara, dia segera memakaikan kain itu di tangan ayra untuk sedikit mengurangi pendarahan nya.

*********
Zizan membawa mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

15 menit sudah,sekarang ayra tengah di tangani oleh dokter di ruang tindakan.

arden hanya duduk, di mukanya tersirat kekhawatiran pada siang istri.

fahri datang menghampiri arden, lalu merangkul pundak nya.

"berdo'a sama Allah, istri lo kuat den " ucap fahri menguatkan

"Lo kalau mau nangis, nangis aja gapapa, gausah ditahan, laki-laki juga punya hati dia bisa nangis ketika sedih,lo berhak nangis " ucap zizan yang ikut duduk disebelahnya

arden mendonggakan kepalanya menatap pintu ruang tindakan dengan tatapan sendu, entah kenapa air matanya tiba tiba mengalir tanpa disuruh.

"ayra gapapa kan? " tanyanya dengan suara lirih

"Of course, ayra seorang perempuan kuat, kayak lo gatau dia aja, dia tuh strong woman " ucap zizan mencairkan suasana

"heem, bener tuh kata zizan, gue yakin istri lo itu gabakal kenapa kenapa, luka kayak gitu mah kecil bagi dia, sekarang lo berdoa aja buat keselamatan nya Oke" ucap fahri

tidak ada satuan, setelah percakapan tadi suasana menjadi hening kembali, sampai suara kenop pintu terdengar di tengah tengah keheningan itu.

semua orang menatap kearah pintu, dokter keluar dari ruang tindakan dan langsung dihampiri oleh arden.

"bagaimana istri saya dok" ucap arden

"Istri bapak mengalami dehidrasi cukup parah, dan apakah bapa mengetahui sesuatu tentang istri bapa? " tanya sang dokter

"mengetahui apa dok? " ucap arden

"apakah bapa mengetahui bahwa istri bapa mempunyai trauma akan sesuatu? " tanya dokternya lagi

"Setau saya tidak ada dok " ucap arden jujur, dia memang belum sangat mengetahui istrinya itu

"anak saya mempunyai trauma akan gelap dok"ucap bunda maira yang baru saja datang

semuanya langsung menoleh kearah sumber
Suara, semua mata langsung tertuju pada bunda maira yang tiba-tiba saja berbicara.

" ouh, mohon maaf ibunya siapa? "Ucap sang dokter dengan lembut

" saya ibu dari ayra dok, bagaimana putri saya? "Ucap bunda maira khawatir akan putri bungsu nya itu

" ibu tenang saja sekarang bu ayra sudah ditangani oleh dokter dan kondisi nya pun membaik" ucap sang dokter, "oh ya, jika boleh tau apa trauma bu ayra? " ucap dokter itu sopan.

"baik bu, pa, saya permisi dulu masih ada pasien yang harus saya tangani" ucap dokter itu "dan ya, bu ayra akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap " ucap dokter itu dengan lembut memberikan arahan "saya permisi, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" jawab mereka bersamaan

Waktu telah menunjukkan waktu magrib tiba, para laki-laki disana melaksanakan shalat di musola rumah sakit sementara yang perempuan solat di ruangan kamar tempat dimana ayra di rawat di sana.















Bersambung


Guys segini aja dulu yaa.. Maaf selalu ngaret buat up🙃

Jangan lupa di vote, InsyaAllah nanti saya panjangin lagi bab nya yaaa..

Oh iya do'ain saya cepet sembuh yaaa

Makasihhhh




SUAMIKU SEORANG GUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang