1

2.3K 73 2
                                    

Tuk. Tuk. Tuk.

Suara hentakan sepatu terdengar di sepanjang koridor kelas yang sepi. jam pelajaran pertama sudah berlangsung sekitar 20 menit yang lalu. Pak Bastian, kepala sekolah SMA Angkasa, sedang berjalan beriringan dengan seorang siswi. Keduanya kemudian berhenti di depan kelas 11 IPA 1.

"Permisi", ucap pak Kepsek muda berusia 28 tahun itu, membuyarkan suasana kelas yang tengah mendengarkan penjelasan dari Bu Rima, guru biologi mereka.

Semua penghuni kelas serentak menengok ke arah sumber suara. Bu Rima pun menghentikan kegiatannya lalu mempersilakan keduanya masuk.

"Silakan masuk, Pak Bas", ujar Bu Rima sambil tersenyum. Ia memang sangat mengagumi kepsek muda itu sejak awal mengajar di sekolah ini.

Pak Bastian melangkah masuk, diiringi dengan siswi yang sejak tadi berdiri di belakangnya.

"Hari ini kalian kedatangan anggota kelas baru, semoga kalian bisa berteman dengan baik. Bu Rima, terima kasih ya atas waktunya, saya permisi", ujar Pak Bastian sambil mengangguk kecil pada Bu Rima, lalu melambaikan tangan pada seluruh siswa di kelas itu dan berlalu meninggalkan ruangan itu.

"Silakan perkenalkan namanu, Nak", ucap Bu Rima lembut, membuat siswi itu menganggulk.

"Selamat Pagi, kenalin, namaku Salmina Annata, kalian boleh panggil aku Sal", ujar siswi baru itu menatap teman-teman barunya. Matanya yang kecil membentuk bulan sabit saat tersenyum.

"Pagiiii", beo seluruh siswa kelas 11 IPA 1

"Wiih, Sal, kamu pindahan dari mana?"

"Sal, kamu cantik, kenalan dong"

"Sini duduk sama abang, neng"

Suasana mendadak ramai menanggapi perkenalan Salmina. Bu Rima pun dengan sigap menenangkan celotehan para siswanya. Ia menyuruh Sal untuk duduk di samping Nebula.

"Oke anak-anak,  harap tenang semuanya. Sebelumnya ibu mau minta tolong dengan Ronan, sebagai ketua kelas, kamu bantu Salmina ke kantor tata usaha saat istirahat, bisa kan Ron?"

Roney, yang merasa namanya disebut hanya mengangguk. Tanpa ekspresi. Diliriknya Salmina yang duduk di seberangnya. Saat bersamaan Salmina juga tengah menoleh ke arahnya. Pandangan keduanya bertemu beberapa saat, lantas langsung saling membuang muka.

***

Sal kewalahan mengikuti langkah-langkah panjang Ron saat menyusuri koridor menuju kantor TU. Gadis itu mengenakan rok sehingga agak kesulitan mengejar cowok itu. Takut roknya terbuka kalau melangkah lebih lebar.

"Ron!!", panggilnya.

"Roneyyyyyyy!!!!", teriaknya sambil berhenti. Nafasnya terengah.

Cowok itu menoleh sekilas. Menatap Sal tanpa ekspresi. Tapi dia berhenti. Memberi waktu untuk Salmina menghampirinya.

"Kalo lo sibuk, udah, tinggalin aja gue", ujar Sal dengan nada tidak sabar. Dia sebenarnya merasa tidak enak hati jika harus merepotkan Ron. Apalagi dilihatnya cowok itu seperti ogah-ogahan membantunya.

Ron cuma mengendikkan bahu, lalu menunjuk sebuah ruangan bertulisan Tata Usaha di atasnya. Salmina mengikuti arah tangan Ron.

"Thanks, sorry ngerepotin lo", ujar Sal.

"Nah itu lo tau", ujar Ron sambil berlalu meninggalkan Sal yang melongo mendengar jawabannya.

***

Sal kerepotan membawa nampan yang berisi nasi goreng dan es jeruk. Kantin sedang penuh-penuhnya. Meja terisi semuanya. Bahkan yang sedang antri juga masih banyak.

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang