16

1.4K 75 8
                                    

Hari kedua di camping ground seusai shalat subuh...

Val menarik pelan Lala menuruni bukit. Sesekali ia memperhatikan langkah kaki gadis cantik itu agar tidak tersandung akar-akar pohon.

"Hati-hati La, disitu licin, sini pegang tangan aku", ujar Val.

Lala meraih tangan cowok yang selama ini menjadi sahabatnya itu. Menautkan jemari mereka dalam satu genggaman erat.

"Huh, capek ya?", tanya Val pada Lala yang kini sedikit ngos-ngosan.

"Dikitttt", sahut Lala sambil membentuk gestur jari 🤏

Val tertawa, genggaman mereka masih bertaut. "La, jujur sama aku, ucapan kamu malam tadi itu beneran?", tanya Val. Mereka memang terbiasa memakai panggilan aku-kamu.

"ucapanku yang mana?"

"yang waktu main kartu"

Lala menatap Val yang juga memandanginya, lantas mengangguk pelan. Val menghela nafasnya, ia lega pada akhirnya tau kenyataan bahwa cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

"sekali lagi, La. Kamu mau kan jadi pacarku?"

"tapi Val, aku takut"

"Kenapa? Apa yang kamu takutin?"

"Seandainya hubungan kita nggak berhasil, aku takut kita jadi asing"

Val menggeleng. "Kita pasti berhasil La, kamumau kan berjuang bareng aku?"

Lama Lala menatap mata cowok yang selama ini juga ia sukai. Cinta pertamanya di usia belia. Sorot mata Val memancarkan keyakinan, dengan memberanikan diri, akhirnya Lala mengangguki ucapan Val.

Yes! Val bersorak dalam hatinya. Terima kasih buat pencipta kartu random yang mereka mainkan malam tadi, Val mau sungkem habis ini.

"mulai sekarang kamu itu pacar aku ya, Cantik", kata Val sambil menyentuh ujung hidung Lala. Keduanya kini berjalan bergandengan menuju tenda dimana teman-temannya berada.

***

"Kembaliin, itu punya gue!" kata Nova sambil merebut sebungkus cemilan dari tangan Niel.

"Bagilah Nov, tega banget sih lo!", ucap Niel memelas. Dia kelaparan habis shalat subuh.

"emangnya lo nggak bawa bekal apa? Kan kemaren belanja"

Niel menggeleng, "gue kelupaan bawa, kemarin habis pulang langsung bantuin papa di studio, terus bangun kesiangan", jelas cowok itu.

Nova mendadak iba diserahkannya cemilan yang barusan direbutnya kepada Niel.

"lo mau makan apa? Gue ada mie, mau?", tawar Nova.

"kopi ada nggak Nov?"

"ngapain pagi begini minum kopi kayak bapak-bapak nongkrong, entar asam lambung lo kumat!", omel Nova. "udah, tunggu sini aja, gue bikinin pop mie", sambungnya sambil beranjak dari tempatnya duduk menuju tenda yang ia huni bersama Sal.

"Rooonnnnn", jerit Nova tiba- tiba.

"Apa?", tanya Ron yang buru-buru keluar dari tendanya. Wajah cowok itu masih tampak mengantuk.

"Kenapa Nov?", tanya Niel yang juga kaget dengan teriakan cewek itu.

"Sal kok nggak ada? Tadi dia ada di sini, lagi tidur", tunjuk Nova ke arah tenda yang kini kosong. Hanya ada barang-barang yang mereka bawa.

Ron ikut melongokkan kepalanya ke dalam tenda, seketika wajahnya berubah khawatir. Ron segera berlari, berkeliling tempat camping, juga menanyai teman-teman seangkatannya satu persatu. Tapi tidak ada yang melihat keberadaan Sal.

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang