17

1.1K 64 6
                                    

POV SAL

Gue bersyukur akhirnya kak Bas udah mau ngomong sama gue. Kak Bas tanya kabar ayah sama buna, Sal juga nggak tau. Sal rindu mereka, untungnya Sal punya Kak Bas dan teman-teman disini.

Juga Ron. Cowok itu akhir-akhir ini sikapnya kayak dispenser, kadang hangat, nanti balik jadi dingin. Jujur gue suka. Maksudnya gue suka sikapnya Ron yang jutek-jutek perhatian. Nggak kayak cowok lain yang bisanya Cuma gombal sembarangan. Buktinya sekarang dia bikinin gue coklat panas, meski tanpa sepatah kata pun.

Kak Bas juga, ngomongnya asbun banget. Segala bilang sama Ron kalo gue itu pacarnya Ron. Disana kan ada Niel, Val juga Devan, yang spek gosipnya nggak main-main. Mereka pasti bakal ngeledek kami habis-habisan, kan gue takut kalo Ron jadi jengah.

Ish, kok gue mikirin dia terus sih??

Sadar Sal! Dia Cuma nganggap lo sahabatnya doang. Dia jagain lo karena mamahnya juga sahabat buna. Jangan berharap lebih, Sal. Bahaya!

"Sal, pake nih," ujar Ron sambil mengulurkan jaket ke bahu gue.

Cowok itu ganteng, manis, perhatian. Astaga, pantesan kemarin Allysa bela-belain nonjok gue demi dia. Ternyata Ron emang se-pacarable ini ya dimata para cegilnya?!

"lo kenapa melamun?", tanya Ron membuat gue menggeleng. Buru-buru gue pakai jaket milik Ron tadi. Aroma parfum cowok itu menyeruak, wangi!

"Hai Ron,", dari arah kanan gue melihat ada cewek cantik yang menghampiri kami, tepatnya menghampiri Ron. Cewek itu cuma menyapa Ron, hei emang gue sekecil apa sih jadi nggak disapa juga?!

"Ya Key", Ron menyahut. Cewek yang dipanggil Key tadi menyerahkan mangkuk yang dibawanya pada Ron.

"Cobain deh masakan gue", ujarnya sok manis banget. Please gue butuh kantong kresek buat muntah!

"Thanks ya Key, nanti kita Cobain", Ron menyambut mangkuk itu. Dia tersenyum tipis. Astaga Ron! Muka lo kan udah jutek dari setelan pabrik, kenapa sama cewek ini malah senyum, sama gue mah boro-boro. Sabar Sal, tahan.

Si Key Key itu balik ke tendanya setelah senyum genit ke Ron, dan lagi-lagi menganggap gue tak kasat mata. Gila!

"Yuk, Sal, Cobain nih", ajak Ron, gue cuma ngangguk malas-malasan.

"Dia siapa?", astaga mulut gue. Keponya jangan kelihatan banget lah Sal! Malu-maluin!

"Keysha, temen satu ekskul musik dulu", jelas Ron. Cowok itu mengisi sendok lalu mengarahkannya kearah gue.

"Makan, gue suapin", katanya datar sambil natap gue.

Ternyata isinya suki tomyam. Wow banget tu cewek bisa masak beginian di tempat kemah pula. Effort banget sih.

"Enak", jujur gue akuin. Ron langsung senyum. "favorit gue ini, Sal. Salah satunya", jelasnya tanpa diminta.

Kunyahan gue langsung berasa hambar. Oh gitu. Si Keykey itu ko bisa tau makanan favoritnya Ron sih? Sementara gue buta banget sama ni cowok, wah nggak bisa dibiarkan nih!

POV SAL END

***

"Nov, lo kenal Keysha nggak? Anak ekskul musik?"

Sal menanyai Nova yang kini sedang membereskan isi ranselnya. Besok mereka akan pulang, jadi harus dipastikan barang-barangnya tidak ada yang tertinggal.

"Kenal, yang cantik itu kan?", Nova tanya balik.

"Mungkin", sahut Sal ogah-ogahan.

"Kenapa tiba-tiba nanyain dia?"

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang