"Napa lo?", selidik Val saat melihat Ron lagi menatap layar hapenya sambil senyum-senyum. Val duduk di samping Ron sambil mengunyah nasi goreng pesanannya.
"Gak ada", sahut Ron sambil mengantongi hapenya. Lalu mencomot kentang goreng. Kali ini mereka hanya nongkrong berdua. Devan lagi nonton dengan Cela. Sedangkan Niel lagi ada acara keluarga.
"Lo udah minta maaf belom sama Sal?", tanya Val.
Ron cuma mengendikkan bahunya. Val menghela napas melihat tingkah sahabatnya sejak kecil itu.
"Terkadang antara gengsi dan brengsek itu beda tipis loh Ron", Val menasehati Ron. Dia tau persis gimana gengsinya Ron, terutama pada cewek.
"Jangan suka bikin Sal marah-marah, Ron", ujarnya lagi.
"Udah lo gak usah khawatir, udah beres", kata Ron sambil menunjukkan layar hapenya yang menampilkan aplikasi chat.Beberapa waktu yang lalu...
Sal: P!
Ron: masih sakit lo?
Sal: iya nih gue masih sakit
Ron: mimisan lo?
Sal: gak, gue masih sakit hati sama lo!
Ron: aneh! Bisa-bisanya
Sal: iyalah, bilang maaf gak ada sweet-sweetnya!
Ron: oh jadi lo mau gue sweet-in gitu?
Sal: najiss Ron! Btw, thanks buat dessertnya. Rasa favorit gue
Ron: Y
***Sal menutup bukunya dengan bosan. Malam minggunya sepi. Kak Rena udah balik ke rumahnya. Itu pun juga kalo langsung pulang, palingan lagi jalan sama gebetannya. Grup chatnya bersama sahabatnya juga tidak berbunyi dari tadi.
Sal maklum. Biasanya Cela dan Devan pasti jalan kalo malam minggu begini. Kalo Nebula sudah pasti tidak diijinkan keluar malam kalo memang tidak urgent, atau kalo Val yang menjemput baru bisa mengantongi ijin dari papanya. Nova belum ada kabar. Biasanya tu anak selalu ready setiap saat.
Drrtttt.. hape Sal bergetar. Nebula menelponnya. Tumben sekali.
"Hallo, La, ada apa?"
"Wa alaikum salam. Sal, lo dimana?", Nebula balas bertanya di seberang telpon.
"Gue di apart", sahut Sal."Lo siap-siap. Gue jemput bentar lagi", ujar Nebula membuat Sal semakin keheranan. Ada apa nih anak?
Sal bersiap-siap setelah menutup telpon dari Nebula. Dia memakai kaos dan celana kargo berwarna hitam, lalu melapisi kaosnya dengan jaket jeans oversize. Tidak lupa dia mengikat rambutnya yang panjang dengan satu kunciran.
Suara bel yang beruntun memecah konsentrasi Sal untuk berdandan. Gadis itu buru-buru berlari membukakan pintu.
"Bentar, La..."
Sal terdiam saat pintu terbuka namun bukan Lala yang ada di hadapannya. Melainkan Ron dengan raut sedikit panik.
"Mimisan lagi lo?" Tanya Ron tanpa basa basi.
Sal menggeleng. "Nggak".
"Tapi kata Val, lo..."
"Sstttt. Berisik. Gue lagi nunggu Lala, malah lo yang muncul", potong Sal tidak berperasaan.
Ron menatap Sal yang sudah rapi dengan pakaian perginya. Gadis itu sedang memencet-mencet hape menghubungi sahabatnya.
"Kata Val, lo mimisan lagi, jadi gue diburu-buru suruh kesini", tutur Ron sambil tetap memperhatikan Sal yang mengacuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨
Novela JuvenilSalmina Annata, si cantik yang biasa dipanggil Sal, siswi baru pindahan dari Surabaya yang tiada hari tanpa berseteru dengan Roney Pradikta, ketua kelasnya yang super jutek.