19

1.1K 79 16
                                    

"sialan lo semua!", ujar Ron sambil memandangi Devan, Niel, dan Val satu persatu.

sekarang mereka sedang menunggui  nasi goreng pesenan mereka karena disuruh para cewek keluar membeli makan malam, alasannya, para cewek sedang tidak mood masak dan lagi ngehemat ongkir.

"lah, kok nyalahin kami?", Devan tidak terima.

"Niel nih, ngapain juga nanya-nanyain gue soal perasaan"

"ya biar hubungan lo ada kemajuan", jawab Niel enteng.

"masalahnya gue sama Sal lagi salah paham, njir"

"kenapa?", tanya Val dengan sedikit rasa prihatin namun lebih banyak keponya.

"dia nyangka gue punya gebetan, jadi dia ngejauhin gue"

"bukannya lo bilang perasaan lo biasa aja ke Sal? lo yang bener dong Ron, plin plan banget", protes Niel.

"lo suka kan sama Sal?!", tebak Devan.

"ngg.. a..anu itu, apasih asbun banget!"

"masalahnya bukan di kita, Ron. lo sumber masalahnya!", kata Val tanpa perasaan. dia gregetan sendiri sama Ron yang gengsian nggak kira-kira.

"udah akuin aja napa, sama kita-kita juga ini", sambung Val.

"hmm", Ron cuma berdehem.

"dicaplok cowok lain, baru tau rasa lo!", Niel menakut-nakuti Ron.

"caplok,, noh telor dicaplok", kata Ron sambil menunjuk mamang yang lagi menggoreng telor.

"ceplokkk,, astaga jokes lo Ron, low quality banget", protes Devan.

"iyalah, kalo high quality itu cuma gengsinya", kata Val sambil cengengesan.

"dzolimin aja terus gue", Ron sudah memasang wajah jutek andalannya.

"kalo didzolimi, biasanya doanya makbul loh dek", sahut mamang nasi goreng tiba-tiba.

"yaudah mang, tolong tabok temen kita ini pake wajan", kata Niel sambil menunjuk Ron.

"kok gue?"

"lo mau doa diam-diam kan biar bisa jadian sama Sal?"

astaga, mana bener lagi.

"nggggaakkkk", sahut Ron, hati dan otak nggak sinkron.

"udah-udah, pulang, ni cewek-cewek udah pada ngerecokin di grup, pada kelaperan", Val mengangkat bungkusan nasi goreng sambil mengacung-acungkan handphonenya. Tiga temennya membuntut di belakang.
***

"yang telor setengah matang itu punya Sal"

"gue juga pesen setengah matang, Ron!"

"yaudah, iyah"

Ron mengalah, malas berdebat dengan Nova. cukup satu Sal saja yang suka mendebatnya, jangan ditambah manusia lainnya.

"gue nggak suka bawang goreng", keluh Sal tiba-tiba.

Ron menoleh pada Sal yang duduk membelakanginya.

"siniin", kata Ron membuat Sal menoleh pada cowok itu.

"nggak usah"

Ron menghela nafasnya, lalu bergeser ke samping Sal yang masih kosong. Dengan telaten dia memilah bawang goreng yang ada di piring Sal, lalu memindahkan ke piringnya sendiri sampai nggak ada satu pun bawang goreng di nasi Sal.

Sal hanya diam memandangi Ron yang lagi fokus dengan bawang goreng. Sebenarnya Sal juga nggak tega ngejutekin Ron seperti sekarang ini, tapi ini harus Sal lakuin, karena Sal nggak mau perasaan sepihaknya terus berkembang.

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang