24

995 59 14
                                    

Sudah lima belas menit semenjak mereka sampai diparkiran apart Sal, selama itu juga dua abege labil itu tidak saling bicara. Malahan keduanya masih anteng di atas motor Ron dengan posisi Sal yang menyender di punggung cowok itu.

"ehemm", Ron berdehem. sebenarnya ia nggak masalah menahan pegal, tapi posisi mereka bisa menimbulkan prasangka yang tidak-tidak bagi yang melihat.

Sal akhirnya turun dari motor Ron. Diikuti oleh Ron yang kini mengiringinya berjalan menuju lift.

"rooftop yuk", ajak Sal sambil memencet tombol yang akan membawa mereka ke bagian paling atas apartmennya.

Ron cuma ngangguk, sambil menerka-nerka dalam hatinya apa yang ingin Sal bicarakan dengannya.

Warna warni lampu dari gedung dan jalan raya menyambut mereka sesampainya di rooftop. 

Sal mengajak Ron duduk di atas bunbag yang memang sejak awal sudah ada di sana.

"serius amat muka lo", celetuk Ron mencairkan suasana. entah kenapa sejak dia tau Sal mengajaknya bicara, pikirannya sudah kemana-mana.

"daripada muka lo, nggak rata!", balas Sal.

"tapi ganteng kan?"

"dikit, seginih 🤏"

"gantengan mana gue sama pacar gaje lo?"

buk! Sal melempar Ron dengan tas sekolahnya yang lumayan berat.

"jangan KDRT dong Sal", ujar Ron sambil mengusap-usap bahunya yanh jadi sasaran Sal.

"dih"

"lah iya, KDRT, kekerasan dalam ranah teman"

Sal terdiam, Ron juga mendadak bisu. tertampar dengan kata-katanya sendiri yang sangat related dengan keadaan mereka.

"temen banget ya kita?", tanya Sal lirih.

Ron cuma senyum tipis, mendadak gagu dengan pertanyaan Sal. sederhana, tapi menikam ke dasar hatinya. sakit banget!

"lo mau ngomong apa tadi?" Ron mengalihkan topik pembicaraan.

"ngggg.. itu si Nova"

"hmm?"

"nyuruh gue mutusin pacar gue, gimana menurut lo Ron?"

Ron menatap Sal. "lo beneran cinta sama pacar gaje lo itu?"

"apaan sih, dia nggak gaje tau!"

"jawab pertanyaan gue, Sal"

Sal masih diam, sesaat ia menghela nafas, "gue nggak tau sih, Ron", ujarnya kemudian.

Ron ikutan menghela nafas. "motivasi lo pacaran-pacaran gaje gitu apa sih Sal? heran gue"

"dih, kok nyolot sih?!"

"mana ada, gue ngomong kayak biasanya", kilah Ron sambil membenarkan posisi duduknya.

"gue...iseng aja"

"seriously?"

Sal cuma ngangguk. "ya gue emang seiseng itu"

"biar apa?"

"biar byur"

Ron merengut. "nggak lucu tau, Sal. perasaan dibikin mainan"

"emang lo tau gimana perasaan gue? nggak tau kan?!" tiba-tiba Sal yang nyolot.

Ron menatap dalam pada gadis yang duduk di sebelahnya. Tangannya tanpa sadar terulur mengelus bahu Sal. mencoba menenangkan Sal yang kini mukanya memerah karena menahan marah.

"lo sebenarnya mau ngomongin apa sih Sal? kalo lo mau ngajak gue berantem, mending gue pulang", ujar Ron sedikit melembut.

Sal diam saja, dia tidak menanggapi ucapan Ron. Sal sendiri bingung mau menjelaskan darimana. memangnya boleh cewek yang confess duluan? gimana kali setelah ini mereka bakal asing? ah, Sal bingung, gara-gara Nova nih!

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang