15

1.5K 86 9
                                    

Sal lagi asyik memainkan handphonenya di depan gerai gelato yang lagi viral yang lokasinya ada di mall tempat ia dan Ron kini berada. Sedangkan Ron sedang antre di kasir, membayar pesanan es krim mereka berdua.

"Yey, makasih traktirannya, Ron", kata Sal saat cowok itu membawa dua cup es krim mereka.

Ron tersenyum. Dia sebenarnya tidak kalah, tapi mengalah. Aneh? Nggak sama sekali. Tentu aja Ron nggak mau membiarkan dirinya yang ditraktir oleh Sal. Tidak macho kali, bah!

Lagian, Ron senang melihat senyum Sal akhir-akhir ini. Dia udah jinak sepertinya, nggak marah-marah mulu. Seperti sekarang, saat keduanya asyik menikmati eskrim masing-masing, gadis itu tidak berhenti tersenyum sejak tadi.

"Kenapa lo liatin gue?" tanya Sal membuat Ron mengalihkan pandangannya.

"Nggak"

"Eh, Ron, lihat deh ada Niel sama Nova disana", tunjuk Sal tiba-tiba. Ron mengikuti arah tangan Sal.

"Sembunyi Sal", kata Ron sambil menarik Sal kearah Lain.

"Ehhh"

Ron mengajak Sal berlari kecil, menuruni eskalator, dan menarik gadis itu buru-buru masuk ke dalam sebuah photobox.

"Kenapa harus kabur coba?", tanya Sal dengan kesal. Capek dia harus lari-lari. Mana es krimnya sudah meleleh dan harus Sal relakan masuk ke dalam tong sampah.

"Kalo mereka lihat kita, nanti kita diledekin, Sal"

"Jadi lo malu jalan sama gue?"

"Bukan gitu, Sal", ujar Ron melembutkan suaranya. Ron melihat ada sisa es krim di sudut bibir Sal, ia mencoba mengusap bagian itu dengan hati-hati dengan jempolnya. Sejenak dua remaja itu terdiam sambil bertatapan dengan tangan Ron masi menyentuh bagian wajah Sal.

"Yaudah, gue mau pulang aja", ujar Sal sambil mendorong tubuh Ron yang agak mepet dengannya.

"Nggak jadi belanja buat besok?"

"Nggak! Udah nggak mood", sahut Sal sambil meninggalkan Ron.

"Gue mau pulang sendiri! Jangan ikutin gue!", tegas Sal pada Ron membuat cowok itu menghentikan langkahnya.

***

Rombongan bus SMA Angkasa tiba di bumi perkemahan di Kabupaten Bandung pada pukul 10 pagi. Ada sekitar 15 bus yang kini terparkir di depan gerbang masuk hutan pinus. Nampak siswa-siswi sedang sibuk menurunkan barang mereka masing-masing.

10 menit kemudian seluruh siswa yang mengikuti camping kini berkumpul di sebuah pendopo besar yang tidak jauh dari gerbang masuk, tempat mereka turun tadi. Pak Bas selaku kepala sekolah sedang memberikan pengarahan terkait kegiatan camping yang akan mereka lalui selama tiga hari ke depan.

"Sal...", panggil Ron. Dia mendekati Sal yang sedang memeluk ranselnya. Tampaknya gadis itu kedinginan. Jaket yang dikenakannya juga tidak begitu tebal.

"Hmmm..", sahut Sal tanpa minat.

Ron meraih ransel Sal, lalu menyandangnya di bahu kanan. Sekarang Ron membawa dua buah ransel di kedua bahunya. Ia lalu melilitkan syal yang memang dititipkan mamahnya untuk Sal ke leher gadis itu.

"Ikut gue yuk", ajaknya. Sal hanya melirik. Sedari tadi dia hanya diam dan membiarkan semua tindakan Ron pada dirinya.

Ron mengulurkan tangannya, meraih tangan Sal, lalu menariknya menjauhi pendopo.

"Ngapain sih, Ron?!", Sal menatap kea rah sekitarnya. Mereka kini sedang berada di dalam hutan pinus.

"Gue.. gue minta maaf, Sal", kata Ron.

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang