18

1.1K 79 14
                                    

Senin adalah hari sibuk sedunia, dan bagi Sal adalah hari tersial baginya. Gimana nggak? Pagi ini dia bangun kesiangan dan nggak sempat sarapan. Ojek onlinenya nyasar, dan membuatnya terlambat.  Part terburuknya Sal lupa kalo hari ini dia jadi pembaca UUD 1945 dan dengan entengnya dia berdiri di barisan siswa, bukan di depan seperti seharusnya!!!

Tebak siapa yang menggantikannya? Tentu saja Roney Pradipta Nugraha, sang ketua kelas.

"Pak Fenk tadi udah misuh-misuh nyariin lo!", bisik Lala yang baris di samping Sal.

Pak Fenk itu pembina OSIS, beliau juga yang mengatur petugas upacara setiap minggunya dengan perwakilan setiap kelas. Nama aslinya Franky, tapi anak-anak lebih senang memanggil beliau dengan sebutan Pak Fenk.

"Sorry deh, gue lupa banget anjir"

"Asalkan jangan lupa bilang makasih ke Ron", celetuk Nova dari belakang.

Sal memutar bola matanya. Malas membayangkan harus berinteraksi dengan Ron.

"eh, gue lihat kemarin Ron turun dari busnya kelas IPA 1, kelasnya Keysha kan?", Cela yang sedari tadi diam tiba-tiba bersuara.

"Oh ya? berarti barengan dong mereka?", tanya Nova.

Cela mengangguk, "kata Dev, Ron emang gak ikut bus kita kemaren"

"kenapa? bukannya kemaren masih ada bangku kosong samping lo sal?"

Lala melirik  Sal yang diam saja sejak tadi. Gadis itu menunduk padahal bukan sesi mengheningkan cipta. Lala tau kejadiannya, tapi tidak dengan alasannya.

"udah, nanti aja bahasnya, tuh Pak Fenk lagi melototin kita", tegur Lala.

Sal mengangkat kepalanya, bukan hanya Pak Fenk yang melotot, Sal juga dapat tatapan tajam dari Ron di depan sana.

Sialan! Sal merasa ada aliran darah keluar dari hidungnya. kalo di anime, part di tatap sama cowok tampan emang bisa bikin mimisan, tapi ini kasusnya beda. Sal mimisan bukan karena ditatap Ron, tapi karena dia kepanasan dan nggak sempat sarapan.

Buru-buru Sal menyeka darah yang mengalir deras dengan lengannya. Tubuhnya mulai limbung, dan pandangannya menggelap. Terakhir dia ingat, ada tangan yang menangkap tubuhnya sebelum benar- benar terjatuh ke tanah.
***

"hai kak Sal, udah enakan?", sapa siswi yang bertugas di UKS. dari nametagnya Sal jadi tau namanya adalah Friska. Adik kelasnya.

"gue pingsan?", tanya Sal. Friska hanya mengangguk.

"sarapan dulu kak", ujar Friska sambil mengangsurkan semangkuk bubur ayam dan secangkir teh hangat.

"thanks, sorry gue ngerepotin lo", ujar Sal.

Friska menggeleng, "itu titipan kak Ron", ujarnya.

Sal terdiam sejenak. "Ron tadi kesini?"

"Kak Ron yang bawa kak Sal kesini, sendirian"

Eh, kok bisa? Bukannya dia lagi jadi petugas upacara? masa bodoh lah.

Sal mulai menyuapkan bubur ayam ke dalam mulutnya. Jujur dia memang kelaparan sejak tadi malam gara-gara langsung tidur akibat kelelahan sepulang dari Bandung. Emosinya sedikit nggak stabil semenjak dari sana. 

"Fris, piring kotornya taruh dimana ya?", tanya Sal yang sudah selesai dengan makannya. ia berusaha turun dari brankar sambil membawa mangkok kosong ditangannya.

"Siniin, biar gue aja"

 Sepasang tangan mengambil alih mangkok dari tangan Sal, lalu meletakkannya di atas almari. kemudian tanpa abah-aba mengangkat tubuh Sal duduk kembali ke brankar dengan sekali angkat.

DUTA GENGSI JATUH CINTA ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang