1

5.5K 418 21
                                    

BACA DULU DUKE LIFE PROPHECY, PART YANG DIHAPUS SUDAH DI UP LAGI. Kalau enggak juga gak papa si, story gak terlalu disambungin ke season 1.

_____

Masa kejayaan itu seolah berakhir, era emas milik sang kaisar yang begitu harum lenyap, istana kokoh gagah nan tinggi itu kini di isi tangisan duka, raga tanpa nyawa tak ada harga dirinya tergelatak dimana-mana, bau anyir darah, jeritan kesakitan dan juga teriakan histeris pemberontakan. Semua menjadi satu.

Gardenia hancur. Itulah yang terjadi, setelah pemberontakan beberapa tahun lalu yang dilakukan Kaisar Matteo  membawa Gardenia ke era keemasan kini sudah melebur menjadi abu. Gardenia kalah atas serangan kekaisaran barat Cassia, Matteo selaku Kaisar menjadi tawanan begitupun dengan permaisuri dan juga kedua putranya, pangeran William dan pangeran kedua, Harley.

Kekaisaran barat berhasil merebut tahta Gardenia, menghabisi para alpha lalu para omega dijadikan budak.

"Bawa semua tawanan ke kaisaran Cassia!"

Suara salah satu petinggi Cassia, banyak kereta yang berisi tawanan dengan penampilan yang menyedihkan. Di antaranya omega dengan mata sayu,  kulit putih bersih terus memeluk kedua lututnya berharap ada yang menyelamatkannya. Bayangan di mana semua masih indah kembali berputar membuat kedua tangannya mengepal, seharusnya tak seperti ini. Ayahnya seorang kaisar hebat tapi taknik perang mereka juga lebih hebat, ia berharap semua miliknya dikembalikan tapi angan hanyalah angan, semuanya sudah berbeda terlebih statusnya kini  seorang budak tawanan bukan lagi si pangeran kedua Gardenia.

Selama perjalanan Harley hanya termenung, ia terpisah dari permaisuri dan juga saudaranya.

"Kuharap mère dan juga kakak baik-baik saja," gumamnya. Karena ia tahu sang ayah juga menjadi tawanan.

Setelah melewati berbagai jalan, akhirnya prajurit dan tawanan tiba di depan gerbang istana Cassia.

Para tawanan di tarik paksa untuk keluar, di seret secara kasar tak terkecuali Harley. Ia di seret dengan kasar, rasanya kulit tangannya akan melepuh karena tarikan dan juga gesekan rantai yang mengikatnya.

"Keluar, keluar!"

"Maju bodoh!"

"Bawa omega ini, dia tengah heat lakukan apapun yang kalian mau, ini hadiah perang!"

Harley mengepalkan tangannya, giginya bergemelutuk tak terima saat para omega kembali ditindas. Ia memejamkan matanya, enggan melihat mata penuh penderitaan itu melewatinya dengan diseret paksa.

Cassia sangat kejam, itulah yang Harley pikirkan tentang istana kokoh dihadapannya.

"Pangeran kedua, bantu kami!"

"Pangeran kedua!"

"Selamatkan kami!"

Teriakan demi teriakan seolah menjadi belati panas yang membelah raga, Harley tak mampu melakukan apapun di saat rakyat Gardenia diperlakukan kasar, rasanya sakit saat teriakan permintaan penuh harap itu masuk ke dalam pendengarannya.

"Permaisuri!"

Harley mendongak, mencari sekitar saat kalimat itu terdengar. Mencari dimana sosok yang mereka maksud.

"Diam!"

"Argghh!"

Lidah wanita itu terpotong saat meneriaki permaisuri, ia menjerit kesakitan.

"Kembali kalian berteriak, kami tak segan-segan memotong lidah kalian seperti dia!" teriak jendral Cassia.

Sumpah serapah sudah Harley jeritkan dalam hati, tak tega saat lidah wanita itu dipotong. Walau begitu ia terus mengedarkan pandangannya, mencari permaisuri yang dimaksud, dan di sanalah ia mendapati Graziano dengan penampilan sama sepertinya, dirantai dan diseret, diam tak berdaya.

Harley ingin memeluknya tapi  mustahil, cairan bening siap meluncur saat melihat bagaimana omega yang paling ia hormati diperlakukan kasar juga.

Sampai pada akhirnya matanya menajam, saat Graziano dipukul.

"Berhenti bedebah!"

Teriakan Harley membuat kepalan si prajurit mengudara. Dengan susah payah Harley menghampiri Graziano, mengusap darah yang mengucur dari kening sang permaisuri.

"Wahh kau budak pahlawan hum?" Prajurit menarik rambut Harley tapi  sama sekali tak membuat seorang Harley gentar.

"Lepaskan putraku," ucap Graziano penuh penekanan.

"Ah, inikah pangeran manis yang selalu diperbincangkan para bangsawan? Putra kedua Kaisar Matteo?" Tawa mengejek menguar mengundang tawa yang lainnya.

"Bawa keduanya ke ruang tahanan berbeda dari yang lain, Kaisar yang akan memutuskan mengirimnya ke pelelangan atau menjadikan tawanan abadi!"

"Siap Jendral!"

Graziano tersenyum tipis menatap sang putra, berusaha menenangkan Harley jika ia baik-baik saja. Wajah manis Graziano seolah tak ditelan usia, ia layaknya tak bertambah usia menjadikan ia dan pangeran kedua bak pinang dibelah dua.

_______

Dan di sinilah Graziano dan Harley berada, dibalik jeruji besi yang berbeda dengan rantai yang masih memberatkan tangan keduanya.

Tawanan lain di satukan sedangkan ia dipisahkan.

"Mère, kau baik-baik saja?" Harley menatap sendu sang ibu.

"Aku baik-baik saja, bukankah aku omega kuat?" sahut Graziano dengan senyum menghiasi wajahnya.

Harley tahu ucapan itu hanyalah kebohongan, sekuat-kuatnya sang ibu tetap saja kehancuran ini menyakitinya. Terlebih sang ayah dan William menjadi tawanan juga.

"Mère apa père akan dihabisi?" ucap Harley tiba-tiba membuat Graziano terhenyak.

"Apa kakak juga akan dilenyapkan? Seluruh alpha Gardenia dihabisi mère," lanjut Harley.

Graziano terdiam, putra pertama dan suaminya menjadi tawanan yang dikawal begitu ketat.

"Kaisar alpha yang kuat dan pangeran pertama adalah perisai yang hebat, keduanya akan baik-baik saja, mère yakin akan hal itu," tutur Graziano.

"Putra kedua ini mengharapkan yang sama, Kaisar dan kakak adalah yang terbaik. Cassia begitu kejam, pangeran ini tak berdaya mère." Harley terduduk lemas, membayangkan semuanya kembali.

Sebagai omega ia melawan seadanya, bahkan ia harus berlari menghindari serangan.

Sedangkan Graziano hanya diam, menatap lorong gelap di depan sana. Tak peduli terpisah jarak dengan sang alpha, asal jangan kematianlah yang menjadi jarak.

"Kaisar, selamatkan kami. Bangkitlah dan ambil kami yang di jadikan budak tawanan di sini, kami menunggu singa kerajaan Gardenia datang untuk menjemput." Batin Graziano.

Graziano teringat masa lalu, dimana hidup dan mati menjadi ketakutan. Matteo di ujung maut, dan ia berlari membawa tabib menyelematkan sang alpha.

Pemberontakan beberapa tahun lalu yang dilakukan Matteo saja sudah merenggut banyak nyawa termasuk Kaisar Gardenia sebelumnya. Keluarga kerajaan yang selamat dari pemberontakan itu hanya Edmund dan Matteo, berakhir Edmund yang di asingkan dan Matteo menggantikan kaisar Gardenia.

Hidup bahagia dan di karuniai dua putra membuat Graziano bahagia, bahkan ia pikir hidupnya sempurna tapi semua kembali direnggut, ia kembali kehilangan. Dan dalam kekalahan perang ini, Graziano harus menelan pil pahit atas kematian ibu dan ayahnya, ya yang tersisa hanya suami dan dua putranya.

Bohong jika ia baik-baik saja, sedari tadi ia ingin menjerit dan berteriak memaki tangan-tangan iblis yang menghancurkan kebahagiaannya.

"Terkutuklah para bedebah itu."

_________

Uhuyyy btw story ini akan fokus ke cerita tentang anak ano sama matteo.

Banyakin vote and komen kalau mau lanjut cepet. Kalau gak rame, komen atau vote dikit, gak gue lanjut.





Pangeran keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang