21

2.6K 443 83
                                    

Pengangkatan selir kedua tak begitu meriah, Emrys sendiri yang meminta.

Omega itu tak neko-neko, satu poin plus yang Gatlin dapati darinya. Saat ini ketiga omega milik kaisar itu tengah berkumpul, dengan ekspresi berbagai macam.

Terlebih Shero, permaisuri sudah berwajah kecut tak berminat memberi selamat pada Emrys.

"Selir kedua, salam hormatku padamu." Harley berucap lembut, walau hatinya sedikit merasa tak percaya diri.

Emrys sangat manis, cara berpakaiannya sangat anggun dan elegan nyata jika omega itu seorang bangsawan. Harley merasa kecil, di antara kedua omega di hadapannya.

"Ya, salam hormat selir kedua ini pada selir pertama Cassia." Emrys menyahut seadanya, dan menerima hadiah yang diberikan Harley.

"Kuharap kita bisa berhubungan baik, saya akan membantu Anda, begitupun sebaliknya. Tak usah sungkan," tutur Harley.

Emrys tersenyum tipis, ia menatap Harley. Budak huh? Sesungguhnya, ia sudah tahu seluk beluk hubungan selir pertama dan Kaisar, cukup menarik. Melihat Harley yang lembut dan ramah, membuat Emrys merasa dihargai.

"Tentu," ucapnya.

Berbeda dengan Shero yang bersikap tak acuh sedari tadi, dia bahkan enggan memberi hadiah pada Emrys. Baginya, dua omega itu adalah saingannya.

Gatlin yang tengah duduk dikursi kekuasaannya, hanya menatap ketiganya datar. Kepalanya terasa akan pecah menghadapi tiga omega sekaligus, bagaimana leluhur bisa memiliki banyak selir, bukankah itu sangat merepotkan?

Tatapan Gatlin terjatuh pada selir pertama yang menatap tulus pada Emrys, seolah menyambut selir kedua adalah hal penting, berbincang dengan nada yang halus, membuat Gatlin untuk kesekian kalinya memandang dalam omega itu.

"Panggil tabib Myl kemari." Titah kaisar pada Jendral yang senantiasa selalu bersamanya.

Gatlin teringat jika tabib memiliki berita penting, tapi ia lewatkan kemarin karena terlalu rusuh ingin menemui Harley.

Tak begitu lama, Jendral datang dengan tabib Myl yang mengekor di belakang.

"Salam kepada yang agung Cassia." Tabib Myl menunduk hormat.

"Ya, berita apa yang tabib miliki? Cepat katakan," sahut Gatlin.

Tabib Myl melirik Harley yang masih asik berbincang dengan anggota harem lain, lalu kembali menunduk menghadap kaisar.

"Yang mulia, semoga adanya anugerah ini membuat Cassia semakin berjaya. Layaknya bunga bermekaran di musim semi, orang rendah ini memberi selamat pada yang agung yang akan segera menimang keturunan Danzzel lain dari selir pertama," tutur tabib Myl.

Gatlin terdiam, Selir pertama hamil? Omega itu sudah siap memberikan putra mahkota untuknya, padahal beberapa waktu lalu, Gatlin berniat menjadikan Emrys sebagai omega yang akan melahirkan putra mahkota, karena menunggu Harley bak menunggu ayam jantan bertelur.

Gatlin berdiri dari duduknya, membuat semua orang dalam ruangan menunduk, begitupun ketiga omega yang sedari tadi berbincang.

"Berikan amal pada masyarakat miskin, adakan perayaan di ibu kota besok malam, lalu berikan tabib Myl dua kantong emas dan perak, semua itu bentuk penyambutan hadirnya cahaya Cassia, calon bakal keturunanku."

Mendengar ucapan Gatlin, membuat Harley tertegun. Inikah alasan tabib Myl menghadap kaisar? Memberi tahu berita kehamilannya? Atau mungkin bukan dirinya, bisa jadi Emrys atau bahkan permaisuri.

Harley melirik Shero yang memerah padam, amarah jelas tercetak di wajahnya sedangkan Emrys berekspresi datar seolah hal itu bukanlah hal yang penting.

"Selamat pada yang agung!"

Pangeran keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang