Shero menatap nyalang seorang tabib yang tengah menunduk ketakutan, kepalan tangan sang permaisuri mampu menggetarkan takut akan sebuah hukuman yang tabib Myl tak bisa bayangkan apa.
"Bukankah lancang tabib ini mengatakan hal cela pada seorang istri kaisar?" Shero berucap dingin kentara akan amarah yang membungbung tinggi.
Tabib Myl tetap menunduk takut, tapi apa boleh buat apa yang ia katakan adalah hasil dari apa yang ia ketahui dan periksa.
"Kau mengatakan jika aku omega resesif yang cacat?"
Sekali lagi kalimat itu keluar dari Shero dengan ketidak percayaan.
Brugh
Pukulan keras tabib Myl dapatkan dari permaisuri tapi ia tetap diam menerima hal yang tak seharusnya.
"Jika sampai apa yang kau katakan salah, maka kepalamu akan tergantung di benteng istana," ucap Shero.
"Yang mulia, orang rendah ini akan menerima hukuman itu. Saya berharap apa yang saya katakan juga salah, mohon ampun yang mulia." Tabib Myl bersimpuh memohon ampun, ia juga berharap pendamping penguasa Cassia ini adalah omega yang subur.
Berbeda dengan permaisuri yang tengah dilanda amarah, selir pertama tengah menikmati kue kering buatannya sendiri bersama kaisar, sudah dua hari ini Gatlin menginap di kediamannya.
"Bagaimana rasanya yang mulia?" tanya Harley.
"Kurasa pelayan dapur harus belajar membuatnya darimu," sahut Gatlin.
Harley tersenyum tipis, ia senang skill nya di akui dan menghasilkan hal yang baik.
Duduk berdua diteras dengan pemandangan kebun bunga, dan di isi dengan suara kuda dari halaman belakang. Bukankah keduanya seperti pasangan bahagia dengan kehidupan sederhana? Pemikiran itu membuat kaisar tenggelam dalam lamunan, bagaimana ia membayangkan hidup berdua tanpa beban berat pemerintahan, dilayani dengan baik dan menikmati makanan buatan seorang istri.
"Yang mulia."
Suara halus milik sang omega menerpa telinga si alpha, Gatlin menatap kedua mata hazel milik selir pertama membuatnya semakin hanyut, ia tak pernah sedekat ini dengan seorang omega walau Shero sekalipun, di samping Shero ia adalah seorang penguasa duduk dan tidur di ranjang yang memiliki hiasan emas, berbeda jika di pavilliuan milik Harley yang ia berikan dengan bangunan sederhana dan berada dibelakang istana dekat kandang kuda, layaknya pavilliun milik seorang petani biasa disebuah desa yang memiliki kebun kecil di depannya, membuat udara segar dan pandangan tenang.
"Selir pertama apa kau pernah berpikir jika dulu kau akan menjadi seseorang seperti sekarang?" celetuk Gatlin.
Harley mengerutkan kening, entah kenapa sikap kaisar tak biasanya bahkan ia terlihat lebih tenang dan tak kasar sekarang.
"Ayah saya adalah ayah yang baik, ia seorang kaisar yang adil dan bijaksana hampir setiap pekan saya pergi ke pasar atau berkeliling desa dengan penampilan layaknya orang biasa, saya pikir itu menyenangkan. Tapi berbeda dengan sekarang, orang bangsawan ternyata mengerikan dengan nada bicara yang merendahkan," jelas Harley.
"Tak pernah sekalipun saya berpikir jika saya akan menjadi selir pertama yang mulia kaisar, saya mohon ampun yang mulia. Tapi saya merasa hina saat Anda mengangkat budak ini menjadi seorang selir," sambungnya.
Gatlin tak menyahut ia masih tenggelam dengan suasana menenangkan, dengan mendengarkan celotehan si manis Harley.
"Hormat saya yang mulia kaisar, mohon ampun yang mulia saya membawa kabar dari kediaman yang mulia permaisuri." Jendral Hans datang, ia membungkuk hormat pada kaisar.
"Ada apa, kabar apa yang jendral Hans bawa?" Gatlin menjawab dingin, merasa sedikit kesal dengan kedatangan Hans.
"Yang mulia, permaisuri mengamuk pada tabib Myl bahkan dia memerintahkan untuk segera memenggal kepala tabib Myl, entah kesalahan apa yang ia lakukan sehingga membuat permaisuri mengeluarkan sebuah perintah berat," tutur Jendral Hans.
"Baiklah, aku akan mendatanginya. Pergilah dan jangan dulu melakukan perintahnya," ucap Gatlin.
Jendral segera pergi setelah memberi hormat, sedangkan Gatlin kembali mengunyah kue.
"Aku akan menghabiskan kue ini," ucap Gatlin tak menjawab kebingungan Harley.
Gatlin hanya merasa jika mungkin setelah ia melangkah pergi, maka ia tak akan lagi merasakan rasa nikmat dari kue buatan Harley. Ia hanya ingin menghabiskan semuanya terlebih dahulu agar tak ada sesal yang datang.
"Mohon ampun yang mulia, bukankah hal penting tengah terjadi, segeralah ... orang rendah ini akan membuatkan Anda kue kering kembali, datanglah ke sini jika Anda menginginkannya." Harley berucap dengan senyuman tipis.
"Ya, kau benar. Aku akan kembali saat aku menginginkannya." Gatlin beranjak meninggalkan satu potongan kue di piring.
________
Dan di sinilah Gatlin berada, menatap datar permaisuri yang tengah duduk angkuh seolah enggan memberi penjelasan padanya.
"Berikan aku sebuah alasan kuat hingga kau berani memberi perintah berat pada Jendral Hans," tutur Gatlin tegas.
"Bukankah aku sudah menjawab yang mulia? Jika permaisuri ini mendapat penghinaan darinya, orang rendahan itu melempar kotoran babi padaku," sahut Shero.
"Jawabanmu sama sekali tak menjawab pertanyaanku dengan baik permaisuri, hukum akan ditegakkan saat pelaku dinyatakan bersalah. Jika benar dia memberi penghinaan, katakan pada kaisar ini, kalimat apa yang dilontarkan tabib Myl padamu. Aku akan memotong lidahnya." Gatlin melirik tabib Myl yang bersimpuh dengan tangisan.
"Kau, katakan apa yang kau katakan pada permaisuri hingga ia marah." Gatlin menunjuk tabib Myl dengan pedangnya.
"Mohon ampun yang mulia ... segala yang agung milik Anda di Cassia ini. Hamba hanya memeriksa yang mulia permaisuri dan mengatakan hasil dari apa yang saya dapat dan ketahui," tutur tabib Myl.
"Tutup mulutmu, katakan kau hanya ingin menjilat pada kaisar sehingga ia mengasihanimu," sahut Shero, kedua matanya menyalakan sebuah amarah.
"Aku yang memutuskan, katakan apa yang kau tahu itu tabib Myl," ucap Gatlin.
Tabib Myl melirik Shero dan Gatlin bergantian, rasa takut semakin menggerogotinya.
"Anda bisa memotong lidah hamba setelah mendengarnya yang mulia, permaisuri meminta saya memeriksanya, lalu saya mendapat keganjalan. Selama ini permaisuri memakai ramuan ilegal yang membuat beliau seolah memiliki feromon, yang mulia .... kenyataan yang orang rendah ini ketahui jika permaisuri seorang omega resesif yang kemungkinan kecil memiliki keturunan," tutur tabib Myl, ia menunduk setelah mengatakannya.
Perkataan sang tabib berhasil membungkam Gatlin.
"Kau pembohong! Yang mulia, carikan tabib yang jauh lebih hebat darinya, bisa saja itu sebuah kesalahan." Shero menatap nyalang tabib Myl.
"Baiklah, siang nanti aku akan mendatangkan semua tabib hebat Cassia ke istana, masalah ini aku akan menyimpannya dulu. Selama proses ini, tabib Myl akan ditahan dan permaisuri dilarang keluar dari kediamannya," lontar Gatlin. Perintahnya tak bisa di gugat.
"Jendral Hans bawa tabib Myl ke sel tahanan dan tinggalkan aku bersama permaisuri."
Setelah mengatakan itu tersisa Gatlin dan Shero berdua di aula. Tatapan Gatlin tajam, layaknya hunusan pedang yang siap mencabik lawan.
"Jika perkataan itu terbukti nyata, maka kau dan keluargamu adalah seorang pembohong, marquis Draven harus menanggung kebohongannya," ucap Gatlin.
"Yang mulia, aku sama sekali tak berbohong dan tentang ramuan ilegal itu aku sama sekali tak menggunakannya," jelas Shero.
"Kau bisa menjelaskannya setelah aku menerima kebenaran sesungguhnya, jika benar bukankah ini akan menjadi aib Cassia? Dan itu semua karena kebohongan keturunan Draven." Setelah mengatakan itu, Gatlin beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran kedua
RomancePangeran kedua Gardenia menjadi budak atas kekalahan Kaisar dalam peperangan melawan kekaisaran barat Cassia. Harley, omega itu harus memeluk lukanya sendiri atas penderitaan keluarga dan juga dirinya yang diperlakukan tak adil. Dia di angkat menja...