18

2.3K 432 67
                                    

Sudah dua hari ini Kaisar melakukan relasi baru dengan kerajaan bagian selatan, istana nampak sedikit tenang dan dibarak para prajurit juga hanya latihan sebentar.

Berbeda dengan ekspetasi Harley, ia pikir dengan kepergian Kaisar ia akan menikmati waktunya dengan berkebun tapi nyatanya saat matahari sudah naik, ia masih bergelung dalam selimut. Dari semalam pening mendera, tubuhnya lemas.

"Selir pertama, yang mulia akan marah jika ia tahu, kau belum mengisi perutmu."

Harley membuka mata perlahan, melirik pelayan yang tak pernah bisa ramah melihatnya.

"Aku tak bisa," sahut Harley pelan, bibir yang biasanya nampak cerah itu kini pucat pasi dengan kantung mata menghitam.

Setelah mendengar ucapan Harley, pelayan kembali pergi dengan decakan kesal.

Tak ada yang ingin mengurus seorang selir, tak ada keuntungan. Walau Harley sakit, tak ada pelayan satupun yang akan peduli padanya. Mereka hanya takut pada Kaisar, dan tunduk pada perintah Gatlin.

Sedangkan saat ini istana diurus oleh adik se-ayah kaisar, seorang pangeran yang belum pernah Harley lihat secara dua mata, yang ia tahu pangeran seadik Kaisar cukup penyabar dengan pribadi tenang. Harley pikir Gatlin sosok yang memang sulit percaya pada orang lain sekalipun itu keluarga kerajaan, tapi ternyata ia memberikan kepercayaan pada saudaranya yang lain.

Lagi yang Harley dengar Gardenia juga ditangani oleh bungsu Danzzel, ya nampaknya kekeluargaan Cassia cukup erat hingga dapat bekerja sama.

Tenggelam dalam pemikiran itu membuat pening Harley sedikit teralihkan, ia jadi penasaran tentang silsilah keluarga Danzzel. Bukankah mengetahui keturunan kerajaan Cassia juga perlu? Harley pikir ia dapat mengetahui sesuatu yang lain jika tahu silsilah kekaisaran Cassia. Terlebih banyak rumor terdahulu, yang mengatakan kaisar turun temurun Cassia selalu memiliki selir lebih dari 50.

Sedangkan Gatlin? Bahkan ini tahun kedua ia hanya memiliki satu selir, terlalu aneh dan berbeda jika dibandingkan dengan yang lain.

Berbeda dengan Harley yang termenung dengan banyak hal, ditempat lain Gatlin tengah duduk menikmati hidangan mewah, disambut oleh kerajaan yang sudah sejak lama mengundangnya dan baru kali ini Gatlin menerima tawaran persekutuan dari selatan.

"Yang mulia, sebuah kehormatan Aeris kedatangan Anda sebagai tamu istimewa," ucap Marhes kaisar Aeris.

"Anda terlalu berlebihan yang mulia, saya hanya merasa harus menerima tawaran Anda," sahut Gatlin.

Walau bibirnya menampilkan senyuman, jauh dalam hatinya ia enggan dan merasa tak nyaman berhadapan dengan Marhes. Jika bukan karena keuntungan yang ia pikirkan, ia tak sudi menjadi sekutu kerajaan yang sudah lama terkenal dengan kelicikannya. Gatlin muak dengan taktik licik dan pengkhianatan, menjijikkan seolah mereka bukanlah bangsawan murni.

"Yang mulia nikmatilah kudapan ini, di sini ini tengah menjadi trend, makanan yang sangat lezat dinikmati."

Gatlin menyipitkan mata, saat seorang pria manis menghidangkan kudapan untuknya, alisnya menukik melihat lencana di dada si empu, memperlihatkan jika ia keturunan bangsawan.

"Ah yang mulia, dia adalah putra bungsuku Emrys ... seorang omega," ucap Marhes memperkenalkan putra omeganya, dengan senyuman tipis.

Gatlin mengangguk, ia tahu niat terselubung Marhes. Mengirim omega kurus ini untuk menjadi santapannya huh? Gatlin merasa tak selera sungguh, bahkan dalam segi tubuh, Harley lebih menggiurkan. Memikirkan selirnya, Gatlin jadi tak sabar untuk pulang, terlebih mengingat bokong sekal sang selir.

Sedang apa Harley sekarang? Apa omega itu merasa merdeka setelah dua hari ia tinggal? Atau justru mencari cara untuk melarikan diri? Ah, sepertinya opsi terakhir tak akan terjadi karena Gatlin masih memegang keluarga si omega. Harley tak akan berani, kecuali ia sudah tak peduli pada anggota Gardenia lain.

"Yang mulia."

Suara lembut nan mendayu itu meleburkan lamunan Gatlin, ia melirik Emrys yang sudah duduk di sampingnya seolah siap melayaninya kapan saja.

"Baiklah yang mulia, saya harap Anda menikmati waktu Anda selama di sini. Emrys langsung yang akan melayani Anda, saya tak akan membiarkan pelayan rendahan yang menemani Anda," tutur Marhes.

Tak habis pikir, sehaus itukah Aeris pada sekutu kuat seperti Cassia? Hingga merendahkam keturunan sendiri demi kepuasan mitra? Gatlin merasa kudapan yang baru sampai tenggorokan akan kembali keluar. Terlebih melihat tingkah gemulai Emrys, dan mata sayu yang dibuat-buatan, omega jalang. Bisakah Gatlin meneriaki pria itu sekarang? Demi leluhur Cassia, Gatlin rasanya ingin teleportasi ke kamar Harley saat ini juga.


🍂🍂🍂

Alpha tetaplah Alpha, walau hati dan otaknya menolak, tetap saja layaknya kucing diberi ikan segar ia tetap memakannya dengan lahap walau enggan.

Emrys merintih dan menjerit dibawah kungkungan penguasa Cassia, membiarkan lubang senggamanya diinvasi habis-habisan. Kedua mata Gatlin seolah menyala, menggigit dada Emrys ganas bahkan puting si omega sudah merah karena sedotan si alpha.

"Ahh!"

"Arhhh ... yang mulia, keluarkan!" jerit Emrys nikmat. Ia akan gila.

Siapa yang tak sudi menikmati batang daging Gatlin? Selain wajah yang indah, penguasa Cassia juga memiliki barang yang bagus, memuaskan omega sepertinya.

Melihat fitur wajah sempurna, dihiasi keringat dan disinari cahaya bulan, membuat Emrys terhanyut dalam kenikmatan tiada tara.

Ia rela melemparkan diri pada pelukan Gatlin, meminta dimasuki, dan diperlakukan jalang. Gatlin alpha yang tak bisa dilewatkan, memberikan keperawananya untuk Gatlin bukanlah kerugian, melainkan hal yang berbentuk anugerah.

"Argg!"

Gatlin menampar bokong Emrys, menatap nafsu pada si kecil.

"Tak menjerit lagi huh?" ucapnya serak, terhalang kabut nafsu yang membungbung sejak dua hari lalu.

Amrys terkulai lemas, saat Gatlin mengeluarkan muatan putihnya di atas perut. Gatlin sudah enggan memasuki Emrys, lebih baik menyelesaikan nafsunya sendiri.

Alpha itu beranjak, membiarkan Emrys terkulai tak berdaya layaknya jalang. Gatlin berdecih, selama ia menikmati Harley walau omega itu terkulai seperti itu, tak pernah sebersitpun pikiran jika Harleynya seperti jalang, tapi melihat Emrys, ia merasa jijik. Mengingat bagaimana omega itu menawarkan diri dan mengangkanginya, sedangkan Harley harus dipaksa dan akan menangis pasrah saat dimasuki, ah ia kembali bergairah saat mengingat Harley, setelah pulang dari sini tak akan ia beri jeda untuk selir sialan yang tak pernah berhenti berkeliaran dipikirannya.

____

Ahahah RAMEIN GAK LO PADA?!

Gue gak bisa bikin adegan ngewong hot.




Pangeran keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang