"Kau membohongi keluarga kerajaan, bukankah ini sebuah kebatilan yang begitu berat marquess?"
Suasana aula terasa dingin, terlebih hanya di isi beberapa orang. Gatlin mengundang keluarga permaisuri ke istana, untuk membicarakan masalah tempo hari.
Ia benar-benar merasa tertipu, keluarga marquis Draven menipunya dengan menggunakan rencana busuk demi kursi seorang permaisuri. Pernikahan politik yang terjalin semata bukan hanya demi menambah suara agar menekan pemberontakan tapi juga untuk melangsungkan sebuah kehidupan, Gatlin tak percaya akan adanya cinta, tapi sungguh kebohongan dalam sebuah hubungan adalah kejahatan.
Bukan tentang omega resesif yang hina, melainkan marquis Draven memberikan sebuah jaminan akan keturunan, tidak Gatlin tak gila akan hal itu hanya saja tuntutan akan kepemerintahan, ia adalah seorang pemimpin yang tak akan dengan mudah memberikan sebuah hak besar pada orang lain.
"Mohon ampun yang mulia kaisar, ampuni ayah saya. Saya akan menanggung segalanya, saya mohon." Shero bersimpuh takut, ia melirik sang ayah yang sama hal kacaunya.
"Ampunan apa yang dapat diberikan pada seorang pembohong, andai kata tabib Myl tak mengatakan sejujurnya maka selamanya kalian akan membohongiku dan keluarga kerajaan, bukankah hal itu begitu menjijikan?" tutur Gatlin sengit.
"Jangan karena kau adalah pasanganku, kau dapat mudah memohon. Yang salah tetaplah salah, entah kau adalah istriku ataupun bukan. Kau pembohong, yang berdiri dihadapanmu bukanlah Gatlin suamimu melainkan kaisar Cassia yang telah dibohongi," sambungnya.
"Yang mulia, bukankah perkataanmu sangat kasar?" Draven berucap culas, seolah perbuatannya bukanlah hal hina.
"Siapa kau hingga dapat bicara begitu mudah padaku?" sahut Gatlin tajam, selain ayah dan ibunya tak ada alasan baginya untuk menghormati orang lain, terlebih seseorang yang haus akan kekuasaan.
"Jika bukan karena putra omegamu kunikahi, kau tak lebih dari seorang marquis biasa bahkan jauh dibawah seorang duke," sambungnya.
Draven membisu, sudah dikatakan bukan sifat hitam sang kaisar Cassia ini tak memandang bulu? Gatlin berjalan atas kedua kakinya.
"Kau akan ditahan atas dakwaan kebohonganmu, dan kau ... " Gatlin menunjuk Shero, "kau tak akan pernah mendapat apa yang harus kau dapatkan."
Setelah mengatakan semuanya Gatlin beranjak, membiarkan Jendral Hans mengurus keduanya.
Gatlin memilih pergi ke perpustakaan pribadinya, ia terduduk dengan lembaran kertas bekas coretannya semalam. Ia merasa telah dijebak oleh Marquis Draven, mau bagaimanapun tak ada yang bisa dipercaya di istana selain diri sendiri. Gatlin memang memiliki kedudukan yang tinggi, tapi dibalik itu banyak penjilat dan pengkhianat disetiap kepemerintahan, menjadi seorang pemimpin tak mudah terlebih di saat kau tumbuh dengan kekerasan atas tuntutan kekuasaan.
Sejak kecil Gatlin di didik keras, ia seorang putra mahkota yang sudah belajar mengayunkan pedang di usia delapan tahun, lalu menempuh pendidikan militer dan pendidikan kebangsawanan sampai ia beranjak dewasa dan di angkat menjadi kaisar setelah sang ayah berpulang.
Mengemban tanggung jawab besar membuat hatinya keras dan tak bisa percaya dengan mudah pada orang lain, bahkan pada keluarga yang masih terikat kekerabatan.
Entah langkah apa lagi yang harus ia pilih, mau bagaimanapun Gatlin tak bisa menceraikan Shero dengan mudah, selain dukungan suara rakyat dan pemerintahan yang akan mengurang, ia juga akan mendapat cemooh karena terlihat menjadi kaisar dongo yang dapat ditipu.
"Arghhh!"
Teriakan penjaga pintu membuat Gatlin beranjak, ia mengeluarkan pedangnya lalu menendang pintu.
Penjaga pintu perpustakaan terkapar dengan panah yang menancap dibagian dadanya dan sebuah gulungan kertas terdapat di sana. Gatlin langsung mencabutnya lalu menyuruh pengawal lain membawa tubuh tak berdaya itu pergi.
Yang agung pemilik Cassia ...
Tak perlu risau akan masalah yang Anda hadapi, bukankah masih ada omega lain yang ada di Cassia. Seseorang yang dapat membuahkan seorang keturunan murni Cassia. Jika dipikir dia bukanlah orang biasa, nasib saja yang merubahnya. Dia seorang pangeran kedua Gardenia yang runtuh, bukankah akan lahir keturunan murni darinya?
Dia hanyalah seorang budak beruntung, manfaatkanlah yang ada.
Permaisuri dapat mengasuh bayinya.
Salam kehormatan
bagi Anda yang muliaUntaian kalimat itu menggerogoti batin sang kaisar. Entah siapa pemberi saran itu, tapi Gatlin pikir sarannya tak begitu buruk.
Benar, ia tak perlu risau. Masih ada selir pertama yang akan memberinya keturunan, bukankah itu juga sebuah kewajiban untuk menuruti permintaannya? Harley hanya perlu memberinya seorang anak, biarlah permaisuri yang mengasuhnya. Maka dengan itu akan ada hitam diatas putih, jika permaisuri mengangkat bayi Harley, dengan begitu Harley tak akan keberatan saat anaknya di asuh permaisuri terlebih akan menjadi calon penerus?
Bukankah seharusnya selir pertama senang? Karena anak yang bahkan mungkin belum tumbuh dalam perutnya kini sudah diyakini akan menjadi putra mahkota, sebuah keberuntungan terus-menerus selir pertama dapatkan, banyak dari berbagai wilayah yang selirnya memohon agar anaknya di adopsi dan menjadi anak sah.
_____
Yang siders pantatnya kelap kelip
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran kedua
RomancePangeran kedua Gardenia menjadi budak atas kekalahan Kaisar dalam peperangan melawan kekaisaran barat Cassia. Harley, omega itu harus memeluk lukanya sendiri atas penderitaan keluarga dan juga dirinya yang diperlakukan tak adil. Dia di angkat menja...