15

5.4K 446 66
                                    

"Pukulan pada telapak tangan dan memakan buah mengkudu saat dihukum pukul, sudah kaisar beri cap persetujuan."

Ucapan Nordia, membuat selir pertama membelalak tak percaya. Ia menatap permaisuri sendu, bukankah ia juga omega? Kenapa permaisuri begitu mudah memberi hukuman yang begitu kejam?

Harley pikir, hukuman sore kemarin ditunda karena kaisar tak akan menyetujuinya tetapi ia salah, hukuman tetap dijatuhi di siang hari ini.

"Bawa selir pertama ke barak saja, aku ingin yang mulia kaisar menyaksikan hukuman yang akan diterima selir pertama." Permaisuri memberi perintah yang langsung dilaksanakan.

Sedangkan Harley hanya pasrah saat kembali diseret.

Saat ini Shero tengah memperlihatkan kedudukannya, memberi hukuman itu pada selir pertama. Akan ia beri tahu seluruh Cassia, jika barang siapa yang melukainya atau bahkan berniat bersaing dengannya mereka sudah pasti kalah sejak awal. Beruntung pada yang agung, Shero adalah seorang permaisuri.

Dan di sinilah Harley berada, duduk bersimpuh dengan lengan yang sengaja diulurkan. Hukuman yang ia terima, disaksikan para penghuni istana dan para tentara Cassia.

"Hormat kami pada yang agung kaisar." Shero memberi senyuman manis pada Gatlin yang hanya menatap kegiatannya dengan datar.

Gatlin melirik Harley yang nampak pias, kentara jika omega itu menahan takut.

"Apa kau meminta persidangan lanjut, selir pertama?" celetuk Kaisar.

"Yang mulia, kupikir tak perlu ada sidang lanjut. Banyak saksi mata, atas perbuatan buruk selir pertama," sahut Shero, ia tak ingin Harley terbebas dari hukumannya.

Gatlin tak lagi menjawab, ia memilih mengayunkan kakinya berdiri dibelakang Harley, membuat sinar matahari tak begitu menyengat kulit si omega.

Sedangkan Shero sudah bersiap dengan sebatang kayu, yang siap menyentuh telapak tangan Harley. Ya, ia turun tangan sendiri untuk memberi pelajaran pada Harley.

"Hukuman yang diterima selir pertama atas perlakuan buruknya pada permaisuri adalah hukuman pukul dengan memakan mengkudu, kepada siapapun yang melukai raga maupun hati yang agung permaisuri akan mendapat balasan yang setimpal, maka hukuman akan segera dilakukan." Nordia memberikan buah mengkudu tepat di depan mulut Harley.

Plak

Satu pukulan Harley terima, rasanya perih dan ngilu walau baru satu pukulan. Terlebih ia harus memakan buah yang berbau busuk, sungguh Harley merasa mual, akan bau dan tekstur juga rasanya.

Pukulan demi pukulan ia terima, jika ia membuka mulut untuk memuntahkan mengkudu maka pukulan akan terus bertambah.

Jantungnya terasa berdebar, saat telapak tangannya sudah menerima sekitar sepuluh pukulan, bahkan buah mengkudu tinggal tersisa dua dari enam. Pening dan mual semakin menjadi, Harley tak tahan. Ia menunduk dengan setetes keringat, membuat rasa mual naik ketenggrokan.

Hoek

Hoek

Muatan Harley ia tumpahkan dihadapan Shero, membuat sang permaisuri mundur beberapa langkah.

"Sesuai apa yang tertera, jika selir pertama memuntahkan mengkudu maka pukulan akan ditambah, begitupun dengan buahnya," tutur Nordia kembali bersuara.

Ini kejam, Harley sudah tak sanggup di suapi mengkudu oleh Nordia lagi. Ia enggan membuka mulut, mual terus saja membuatnya lemas. Bau nya busuk, ia sungguh tak menyukainya.

Shero menyeringai, hukuman ini adalah hukuman yang ditakuti setiap omega maupun anggota harem.

Telapak tangan Harley sudah nampak membiru, karena terus menerus mendapat pukulan.

Galtin yang melihat itu, melirik Shero yang terlihat kesenangan.

"Hentikan ayunan itu, aku akan mengadakan banding." Gatlin berucap, membuat pukulan Shero mengudara.

"Hentikan hukuman ini, pelatihan kemiliteran akan kembali dilakukan. Adakan saja banding, nampaknya kondisi selir pertama tak memungkinkan. Permaisuri, kau adalah omega bijaksana, kau akan mengerti," sambung Gatlin. Ia beranjak pergi.

Shero sebenarnya tak terima, tapi mendengar pujian kaisar di akhir kalimat membuatnya sedikit ringan. Pada akhirnya ia membebaskan Harley pada hukuman kali ini.

"Jangan terlalu percaya diri, jika kaisar membebaskanmu. Ia hanya tengah sibuk karena akan kembali memulai pelatihan." Shero berucap sengit.

Harley sudah tak ada daya untuk menanggapi, tangannya terasa mati rasa.

Ia dipapah oleh Nordia, nampaknya Nordia berbeda dengan pelayan lain yang banyak bicara dan mencibir.

"Namamu Nordia?" ucap Harley lirih, saat ia sampai di pavilliun dan duduk di sisi ranjang.

"Ya, selir pertama. Hormat saya," sahur Nordia.

Harley terkekeh, hormat? Ah, palayan bagian mana Nordia ini sehingga begitu memiliki tata krama.

"Saya putri seorang Baron, saya menjadi pelayan istana agung, namun bukan pelayan pribadi permaisuri. Saya hanya asisten permaisui dalam kepolitikan yang akan ada di saat permaisuri memiliki permasalahan, karena saya pekerja kaisar juga di bagian pengurus omega." Nordia menjelaskan, saat sadar jika selir pertama nampak penasaran akan dirinya.

"Tabib Myl akan segera mengobati Anda, saya pamit undur diri. Jika ada sesuatu Anda bisa meminta pada pelayan lain."

Setelah mengatakan itu Nordia segera pergi, meninggalkan Harley yang semula sakitnya teralihkan kini kembali meringis melihat telapak tangannya membiru.


Pangeran keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang