P R O L O G

55 9 16
                                    

Author tidak pernah meragukan pembaca meski komentarnya aneh-aneh

.

.

.

Cowok mengenakan hoodie putih itu berulang kali mengecek ponselnya. Ia kemudian menggaruk tengkuknya yang tak gatal, berdecak heran lantaran protes ke teman sebelahnya. "Ini bener gak sih tempatnya? Kok rame banget?"

"Bener kok! Gue gak salah baca maps!"

"Masa sih perasaan mall-nya bukan kek gini dah!" sahut salah seorang temannya yang duduk di bangku sopir.

Akhirnya dengan ragu-ragu mereka bertiga memarkir mobil di dalam mall sembari mengamati jajaran sepeda motor yang mengantre panjang menunggu giliran parkir.

Di area lapangan parkir terdapat sejumlah orang berpakaian warna-warni ada yang menjadi monster, mengenakan pakaian tentara Venba hitam lengkap dengan senapan AK-47, maupun membawa bendera Nippon ketika war world 2. Sontak ketiganya tercengang melihat pemandangan tersebut setelah turun dari mobil.

"Kita gak salah dimensi kan?" celetuk pria ber-hoodie putih tersebut pada siapa saja yang mendengarnya.

Di tengah kerumunan manusia berbaju aneh serta warna-warni terselip beberapa lagu dengan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh ketiganya. Sound system yang dipasang mengalahkan tetangga ketika hajatan.

Jantung sampai berdebar kencang bahkan kaca di mall juga ikut bergetar. Beberapa cowok berkacamata dengan jaket khas abu-abu ikut merapat di panggung sambil memperagakan gerakan aneh yang biasa disebut wotagei.

Di sisi lain tiga serangkai itu tanpa sadar terpisah satu sama lain ditelan kerumunan menyisakan cowok ber-hoodie putih itu sendiri. Ia terlihat seperti anak kucing yang tengah tersesat.

Rasanya mustahil baginya untuk menemukan kedua rekannya di antara desak-desakkan umat manusia. Dia merogoh kantung hoodie maupun celananya.

"Shi* bisa-bisanya ponsel gue ketinggalan di mobil! Dahlah jalan wae siapa tau ada yang cantik terus kenalan ya kan?" gerutunya sembari merapikan rambut dengan jemarinya.

Cowok itu berulang kali mendongak untuk menemukan petunjuk dari kedua rekannya namun sayang tinggi badannya terhalang orang-orang dengan pakaian mencolok yang tentu saja menghalangi pandangannya. Ia pun mendesah sambil terus berjalan dalam desak-desakan.

Sampai-sampai cowok itu menemukan gerombolan manusia yang berbondong-bondong mengacungkan ponsel ke atas. Setelah mendapatkan apa yang ia dapatkan mereka keluar dengan senyum sumringah sembari melihat ponsel mereka. Cowok ber-hoodie putih sempat curi-curi pandang ke kerumunan itu dan semakin membuatnya penasaran.

Dengan bersusah payah ia mencoba masuk ke kerumunan itu, ia nyaris terjungkal saking ramainya orang. Walau begitu usahanya sama sekali tak membuahkan hasil. Dia tak sempat melihat wajah sang artis dadakan. Tatkala ia hampir keluar dari kerumunan seseorang berteriak pada mereka.

"Mohon maaf bagi yang mau foto sementara kami tunda dulu, kasihan cosplayer kami sudah lelah!"

Beberapa orang yang pengertian segera membubarkan diri ada pula yang nekat meminta foto namun sayangya ditolak dengan halus oleh sang cosplayer. Inilah kesempatan bagi si cowok ber-hoodie putih.

Ia memberanikan diri memegang bahu sang cosplayer yang mengenakan kostum Firefly karakter game Honkai Star Rail yang saat ini sedang naik daun setelah Genshin Impact.

Sontak ia terkejut dan tanpa sadar melontarkan kalimat penolakan dari mulutnya, "Maaf enggak dulu ya, aku lagi capek."

Cowok ber-hoodie putih itu pun sama terkejutnya. "Kamu? Kok mukanya enggak asing? Gue inget! Lo cewek yang sekelas ama gue itu kan?! Yang introver kalau gak salah!"

Cosplayer yang mengenakan kostum Firefly itu pun menelengkan kepala. Ia kaget bukan main ketika dituduh orang asing seperti ini. "Maaf kayaknya kamu salah orang, aku permisi dulu ya mau beli cilok."

"Tunggu!" Alhasil cowok itu nekat sampai-sampai menahan lengan sang cosplayer. "Lo murid teladan yang jadi kesayangan guru terus selalu peringkat satu seantreo sekolah kan? Ah sial, gue inget tapi lupa nama lo! Muka lo sama persis sumpah! Ayo ngaku!"

Sang cosplayer terheran sekaligus ketakutan ketika mendapat ancaman. "Heh! Kamu ngaco ya?!"

***

🎐See you on the Next Chapter ✨

Impeded DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang