part 7

99 11 3
                                    


"Clairine, I like you!"

Aku menghentikan langkahku. Terdiam beberapa saat mencoba mencerna 4 kata yang barusan diucapkan Calum lalu membalikkan badanku.

"You- you- what?" Ucapku terbata-bata.

"I like you." Ujarnya sambil mendekat ke arahku.

"No Cal, stop!" Calum memberhentikan langkahnya tepat satu meter di depanku lalu menatapku. "You ca-can't lik-like me."

Aku berlari secepatnya menjauhi Calum lalu keluar kebun binatang dan mencari taksi. Pipiku sudah dibasahi air sekarang. Sial, kenapa aku jadi cengeng seperti ini? Aku merasa sangat-sangat bersalah kepada Ashley. Tapi di sisi lain aku merasa senang dan sedih. Ini perasaan apa? Ini aneh. Ini semua bullshit.

Aku merasa ada yang mengganjal saat diperjalanan. Astaga! Aku lupa mengabarkan keberadaanku kepada yang lain. Semoga saja Calum tidak memberitahukan kejadian terjadi kepada Luke, Michael dan Ashley.
Cepat-cepat aku mengambil ponselku.
Benar saja, mereka semua menghubungiku. Terdapat 3 panggilan dari Michael, 9 panggilan dari Calum, 8 panggilan dari Ashley dan 11 panggilan dari Luke oh Luke astaga Clairine ini sungguh bukan waktu yang tepat untuk memikirkan Luke. Aku mengirimkan pesan kepada mereka bahwa aku sakit jadi aku pulang duluan. Kuharap mereka percaya.

Kulangkahkan kakiku memasuki rumah masih dengan perasaan bersalah dan rasa yang aneh. Aku tidak tahu akan mengatakan apa kepada Ashley. Aku bisa saja bohong tapi.... Ini Ashley. Sungguh aku tidak pernah bisa bohong dengannya. Aku bingung harus bagaimana.

Aku membaringkan tubuhku di kasur sambil memeluk guling. Aku bingung harus bagaimana. Air mataku masih mengalir daritadi. Sudah bisa kujamin bahwa mataku pasti bengkak sekarang. Aku jarang nangis sebelumnya. Bahkan bisa dibilang aku hanya menangis kalau aku merasa benar-benar terpojok. Ya Tuhan, apa yang harus kulakukan?

Aku terbangun mendengar suara langkah kaki di kamarku. "Hey, kau sudah bangun?"

Aku membuka mataku dan mendapatkan Ashley disana. Dia tidak marah? "Kau tidak marah?"

Dia mengerutkan dahinya bingung. "Untuk apa aku marah? memangnya kau buat salah apa? merebut Calum dariku?" Ucapnya diakhiri dengan tawa canda. Aku tersenyum kecut pendengarnya. Ternyata Calum tidak mengatakan kejadian itu kepada yang lain. Entah aku harus bersyukur atau tidak tapi rasa bersalah itu sungguh muncul dan semakin besar sekarang.

Aku, Ashley dan Michael sedang menonton film di kamarku. Luke dan Calum, oh astaga to be honest aku malas mengucapkan namanya karna dialah penyebab semuanya, mereka sedang pergi entah kemana. Daritadi aku menghindari kontak mata dengan Calum saat dia selalu memerhatikanku. Aku merasa bersalah padanya tapi aku juga merasa bersalah pada Ashley.

"Hey, jangan melamun, Clair. Film ini pilihanmu dan kau harus menontonnya." Ucap Michael sambil mencubit hidungku. Aku hanya tersenyum lemas ke arahnya dan dia merasa terkejut dengan responku. "Wow! biasanya kau mengoceh panjang kali lebar kalau seseorang mencubit hidungmu. Mengapa kau diam dan malah tersenyum?"

Aku terkekeh lalu menjitak kepalanya pelan. "Jadi kau ingin aku mengoceh, huh?"

Dengan cepat Michael menggelengkan kepalanya. Ashley yang melihat kami pun tertawa. Astaga mendengar tawanya sungguh membuatku semakin bersalah.

****

Aku terbangun ditengah malam mendapati Ashley yang tertidur di sampingku. Rasa bersalah itu muncul lagi. Rasa itu semakin besar setiap aku menatap Ashley. Aku tidak siap kehilangannya kalau aku jujur padanya. Tapi aku juga tidak bisa memendam ini terus.

Memejamkan mataku sebentar akhirnya aku memutuskan untuk ke kolam renang pribadi di halaman belakang. Menempatkan tubuhku dipinggir kolam lalu memasukkan setengah kakiku kedalamnya. Pikiranku benar-benar kalut sekarang. Ashley mempercayaiku dan aku tidak mungkin merusak kepercayaannya. Aku tidak bisa.

"Hey" Suara itu membuyarkan lamunanku. "Sedang apa disini? kau kan sedang sakit, mengapa tidak tidur?"

Aku tersenyum ke arahnya. Menundukkan kepalaku menatap bayangan diriku di air lalu menghela nafas panjang. Sedikit tersenyum kecut, lalu kembali menatapnya dengan tatapan nanar. Mataku yang berair ku arahkan ke atas agar airnya tidak tumpah membasahi pipiku. Sekali lagi aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. Mengusap wajahku lalu kembali menatapnya.

"I need to tell you something."

****

To, Istri-istrinya Calum, Ashton and Michael.
(mohon dibaca ya)

Haloooow! jadi gue lg dilema parah ini gue barusan dapet ide entah jd tuh gue nyoba ngubah ceritanya dikit dari ide gue sebelumnya tapi ide gue yg sekarang gaada hubungannya sama prolog sebelumnya tapi tuh gue gmn ya gue yakin banget sama ide gue yg kali ini. jd akhirnya gue putusin buat nganggep prolognya gaada. gapapakann? soalnya sumpah gue yakin banget sama ide gue kali ini. Biasa gue kalo buat ide kemana mana tp kali ini kaya yakin banget.
JADI ANGGAP AJA PROLOG NYA GA ADA YA..
maap banget atas kelabilan gue wkwk gue bakal bikin ceritanya lebih greget kok tapi ga janji ya kalo lo semua bakal suka atau engga...
Ehiya jgn nanya kenapa gaada to istrinya Luke karna istrinya Luke kan gueeee wkwk jk ❤️❤️

lots of love, Mrs. Hemmings❤️

Broken Trust  • chTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang