Disore hari jaehyun berada di rumah sakit menjenguk temannya bersama yongie sebut saja teman jaehyun yuta, yuta laki laki jepang itu baru di karuniai seorang anak laki-laki kini istri yuta, winwin masih merasa lepas pasca Cesar.
"Tampan sekali anak laki laki ini," ujar taeyong yang menggendong anak yuta.
Jaehyun menatap taeyong dengan bibir mencebik dan mata berair seumur umur jaehyun tidak pernah langsung di puji tampan oleh taeyong.
"Iya tae,dia sangat mirip yuta,"ujar winwin dengan senyuman hangat.
" Iya anakmu sangat mirip dengan baba nya kau harus bersabar win," ucap taeyong masih menatap wajah si bayi.
Jaehyun merasa sedih memunggungi taeyong dan yang lainnya ia menghadap kearah jendela rumah sakit menatap langit yang sangat cerah, tentu Taeyong melirik lirik kearah bayi besarnya.
Taeyong tau hanya tidak ingin terlalu memanjakan bayi besarnya,kenapa? Jika mereka memiliki bayi apa jaehyun bisa berbagi? atau hanya akan ada drama?maka dari itu taeyong membiasakan jaehyun untuk tidak cemburu kepada bayi kecil.
Kan bayi kecil dan bayi besar berteman?sama sama nen kan?.
"Tae...kau harus pulang seperti," ucap yuta sedikit tidak enak.
"Heum?kenapa yut?," heran taeyong.
"Bayimu...," ucap yuta sambil menunjuk jaehyun.
Taeyong menghela nafas panjang diberikan bayi dalam gendongannya kepada si ayah taeyong membereskan barang barangnya,benar kata yuta jaehyun sungguh dalam keadaan yang tidak baik baik saja.
Terlihat dari air matanya yang jatuh deras tanpa henti mata itu memerah bibir mencebik kebawah dengan sedikit isakan halus,taeyong beranjak berdiri menghampiri jaehyun.
"Jae...," panggil taeyong dengan hati hati.
"Hiks...iya," jawab jaehyun menahan air matanya agar tidak terlalu deras.
"Mengantuk ya sayang?," taeyong mengelus kepala jaehyun dengan pelan.
Jaehyun hanya menggeleng kuat membuang pandangan memejamkan mata tidak mau melihat yongienya, taeyong yang tau jaehyun mulai rewel menagajaknya pulang.
.
.
.Sampai dirumah jaehyun memasuki kamarnya dengan terburu buru menyelimuti tubuh yang sedang bersedih itu,taeyong mengikutinya dari belakang.
Jaehyun memeluk guling membelakangi taeyong yang sedang menatap punggung jaehyun yang naik turun karna menangis.
"Jae? ,"panggil taeyong pelan.
"Hiks...hiks" hanya tangisan jaehyun yang mendominasi.
"Jae kenapa sayang?," taeyong duduk di ujung kasur mengelus punggung si bayi besar.
"Hiks...jae tidak mau punya bayi hiks," ujar jaehyun sedikit berteriak.
"Kenapa tidak mau sayang?,"taeyong mendekati kepala jaehyun mengecup belakang kepala jaehyun.
Kenapa taeyong melakukan itu?karna saat jaehyun menangis ia akan semakin menangis kalau taeyong membiarkannya, jaehyun sangat suka dicium.
"Tidak hiks...nanti hiks yongie hanya sayang kepada bayiiii hiks," rengek jaehyun terdengar.
"Tidak sayang,yongie pasti menyayangi juga daddynya baby," kata taeyong menenangkan jaehyun.
"No hiks...mommy nanti hiks...hanya memberikan nen hiks...pada bayi...,"lirih jaehyun dengan sunggukan.
Taeyong sudah lelah membujuk jaehyun jalan terakhirlah yang diambil taeyong, dibukanya baju itu memperlihatkan nipple pink yang jaehyun sebut sebut sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
nen (jaeyong)
Randomkeseharian jung jaehyun yang biasa dimanjakan lee taeyong atau sekarang menjadi jung taeyong? jaehyun laki laki bertubuh besar dan tegap berubah menjadi bayi besar jika dihadapkan dengan nenen yongi