Pagi sekali jaehyun sudah tidak ada di kasur ia sudah turun menemui San dan juga Johnny yang berada dibawah membawa banyak makanan hanya mereka bertiga ah juga papi yunho yang ikut ikutan.
"Jadi bagaimana bisa?," tanya Johnny pada San tangannya sibuk mengambil makanan.
"Ya karna aku menarik sahamku jadi PT mereka bangkrut," jawab San dengan santai meminum Coca colanya.
"Apa kau tidak keterlaluan?maksudku, kan belum tentu itu benar," kata jaehyun ikut menyambung pembicaraan.
"Aku sudah punya buktinya, mana mungkin bukan dia... mengelak pun tidak akan bisa," ucap San dengan yakin.
"Menurut paman, bagaimana?," tanya Johnny pada yunho yang menyimak pembicaraan.
"Karna aku bukan orang yang sabar, aku akan melalukan hampir sama dengan San," kata yunho menyetujui perilaku San.
"Iyakan? Mana lagi ini menyangkut istriku," ujar San kembali membuka kaleng Coca cola ketiganya.
"Memangnya dia menganggu bagaimana? Sampai separah itukah?," tanya jaehyun menyugar rambutnya kebelakang.
"Dia yang menembak ban mobil Wooyoung ketika dia pulang dari mall Minggu lalu, dan dia juga yang pura pura membantu istriku..., bayangkan jika Wooyoung tidak bisa mengendalikan mobilnya mungkin dia suka kecelakaan separah mungkin," penjelasan San wajahnya sedikit mengeras merasakan emosinya kembali.
"Aku tidak habis pikir bagaimana dia bisa melakukan itu, dan lagi dia juga teman kita waktu kuliah," ucap Johnny mengingatkan mereka akan yang dulu.
"Teman kau, bukan temanku," ralat jaehyun melirik Johnny.
"Oh come'on jay...anggap saja dia teman," kata Johnny tak mau ambil pusing.
Saat keempat dominant itu berbicara turunlah Taeyong dengan pakaian rumahannya dan sendal bulu yang telapak kakinya membuat jaehyun menoleh ketika mendengar suara langkah dari tangga.
"Sayang?," panggil jaehyun pada Taeyong yang sudah sampai ditangga akhir.
"Iya? Aku ingin memasak, mau membantu?," tawar Taeyong sambil mengelus perutnya yang sedikit kencang.
"Aku membantu Taeyong memasak dulu," pamit jaehyun pada teman dan papi yunho.
Jaehyun beranjak dari sofa berjalan ke tempat Taeyong lalu merangkul pinggang Taeyong beriringan pergi ke dapur, teman dan papi yunho hanya menatap kepergian mereka dan kembali berbincang.
Saat sampai di dapur mereka bertemu mommy Jaejoong yang sedang mengupas mangga duduk dikursi makan, tersenyum menatap Taeyong.
"Kenapa turun sayang?," tanya mommy Jaejoong melihat anak menantunya.
"Tae ingin memasak cumi tumis telur dan juga sambalnya pasti enak sekali," kata Taeyong membayangkan makanan tersebut.
Jaehyun sudah berada didepan pintu kulkas mencari bahan bahan untuk Taeyong masak ia pun mulai mengeluarkan bahan bahan masakan yang Taeyong butuhkan meletakknya dimeja dekat kompor.
"Jae membantu Taeyong juga?," tanya mommy Jaejoong lagi.
"Iya mom, kasihan Taeyong masak sendiri dia sedang hamil," kata jaehyun berdiri disamping Taeyong menaruh tangannya dibahu Taeyong.
"Ayo masak, aku lapar sekali," keluh Taeyong tangannya mulai meraih bahan yang akan dicuci.
Melihat keduanya ingin menghabiskan waktu, Jaejoong meninggal keduanya memilih menghampiri suaminya dan teman anaknya yang sedang berbincang hangat.
Tersisalah jaehyun dan Taeyong kedua pasangan dimabuk asmara yang takkan terkikis dengan waktu, jaehyun menarik pisau memberikannya pada Taeyong yang kesusahan membersihkan cumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
nen (jaeyong)
Acakkeseharian jung jaehyun yang biasa dimanjakan lee taeyong atau sekarang menjadi jung taeyong? jaehyun laki laki bertubuh besar dan tegap berubah menjadi bayi besar jika dihadapkan dengan nenen yongi