Taeyong sudah menyiapkan makan siang jaehyun bisa di tebak,ada apa dengan jaehyun? Iya,dia demam karna menangis seharian.
Dengan sabar Taeyong membujuk jaehyun makan dan minum obat
Sejujurnya, Taeyong sedang sangat sibuk sekarang ia melakukan zoom meeting bersama rekan kerjanya.Sambil melakukan zoom meeting sambil pula melihati jaehyun belum lagi jaehyun yang bertingkah lalu menangis membuat berisik satu ruangan.
"Hiks yongieeee..,"teriak jaehyun memadang ke taeyong
"Apa jae?," jawab taeyong sabar.
"Mau hiks... Mau nenen..," sambil sesunggukan jaehyun meminta.
Taeyong menepuk jidatnya,bagaimana tidak? Orang orang yang ada di zoom meeting ini mendengar permintaan jaehyun.
"Sebentar ya,saya out dulu nanti saya join lagi," ujar taeyong kepada peserta lain.
Taeyong mematikan laptopnya melepas headphone yang melekat di telinganya menghampiri jaehyun yang tampak seperti bayi kehausan.
"Ayo jae,yongie harus cepat yongie sedang zoom," kata Taeyong sambil membuka kancing bajunya.
"No..jae mau lama lama no cepat cepat," bantah jaehyun dengan jari telunjuk digoyangkannya.
"Jae...yongie sibuk sayang," kata taeyong meminta pengertian jaehyun.
Jaehyun langsung menjauh dari taeyong menatap taeyong dengan mata berair menutup mulutnya tanda tidak mau nenen.
"JAEHYUN? APA LAGI?CEPATLAH AKU SANGAT SIBUK," taeyong berteriak ke jaehyun lebih tepatnya membentak.
Jaehyun yang dibentak lantas mengeluarkan air matanya kali ini sangat deras karna ia sedang sakit dan taeyong tidak mempedulikannya malah membentaknya seperti ini.
"Yasudah...hiks yongie sibuk saja jae bisa sendiri," jawab jaehyun beranjak pergi keluar kamar.
"Jaehyun?tetap dikamar," titah taeyong menatap jaehyun tegas.
"Tidak...nanti dimarahi mamih lagi," lirih jaehyun.
Taeyong tersadar, ia membentak jaehyun cukup kasar hingga jaehyun terkejut mendengar teriakannya.
"Sayang?maafkan mamih ya?,"suara taeyong mulai melemah.
"Tidak apa...jae bisa sendiri mamih," lirih jaehyun yang berada didepan pintu.
Taeyong yang mendengar suara jaehyun sangat lirih pun merasa bersalah dihampirinya jaehyun yang sudah ingin menutup pintu itu.
Dipeluk erat jaehyun yang mulai bersedih setelah dibentak taeyong tadi sungguh taeyong tidak sengaja akhir akhir ini pekerjaanya sangat sibuk dan jaehyun pun sakit membuatnya harus bekerja ekstra.
"Jae mau apa?mamih lakukan untuk kesayangan mamih," taeyong mengelus punggung jaehyun.
"Mau hiks...mamih berhenti bekerja hiks...jae tidak suka mamih bekerja mamih meninggalkan jae mamih sibuk urusan mamih," keluh jaehyun yang ditahan pun keluar.
"Jae mau mamih berhenti? I can do that baby," jawab taeyong dengan lembut sebuah kecupan mendarat di pipi kiri jaehyun.
"Iya hiks...mamih dirumah saja dengan jae uang mamih nanti jae kasih mamih urus jae saja," kata jaehyun yang mulai tenang.
"Oh ya?jadi mamih boleh membelanjakan uang jae?sesuka mamih?," pancing taeyong.
"Tentu boleh,mamih kan istrinya jae kenapa tidak boleh?semua milik jae itu milik mamih termasuk diri jae ini," jawab jaehyun sambil menunjuk dirinya.
"Hahahaha iya sayang jae hanya milik mamih ya, mamih akan berhenti bekerja dengan itu pasti jae tidak sering menangis lagi kan?," tanya taeyong memastikan.
"Heeum karna mamih sudah berada disamping jae, maka jae akan senang," senyum jaehyun mengembang.
Taeyong melepas pelukannya ia meraih ponsel untuk menelpon ten memberitahu bahwasanya ia akan berhenti bekerja dengan syarat membayar pinalti.
Sore hari.
Jaehyun masih tertidur dalam dekapan taeyong yang menatap dalam kearah si tampan.
"Jadi selama ini dia menangis terus karna aku sibuk?," monolog taeyong.
Taeyong mengelusi rambut jaehyun yang berantakan dilihatnya bawa mata jaehyun yang sedikit memerah karna menangis terus dan pipi jaehyun sedikit mengurus.
"Astaga...pipinya kurus sekali,bawah matanya memerah seperti ini?aku tidak menyadarinya," gumam taeyong dengan nada bersalah.
Selama taeyong tidak bekerja jaehyun diberikan kasih sayang secara exclusive oleh taeyong, dari mengurusi ujung kaki hingga ujung kepala pun taeyong yang mengurusnya.
Terhitung baru 2 bulan taeyong bekerja dan jaehyun sudah seburuk ini? Rasa ingin menangis melihat jaehyun semiris ini.
Taeyong mengecup kedua nata jaehyun yang masih terlelap gumaman maaf selalu taeyong utarakan perasaan sesak melanda.
"Maaf kan aku sayang...maafkan aku," guman taeyong sambil mengusap wajah jaehyun.
Jaehyun terbangun mendengar suara taeyong dirabanya tangan taeyong yang ada di wajahnya di kecup pula tangan taeyong dengan lembut.
"Tak apa taeyong,aku mengerti pasti kau bosan jika bersamaku terus kan?," kata jaehyun dengan nada santai.
"Tidak sayang...,aku tidak pernah bosan barang sedetikpun denganmu," jawab taeyong menatap mata jaehyun.
"Sudah lupakan, aku juga tidak apa apa kan?," ucap jaehyun menghibur Taeyong.
"Bagaimana bisa kau bilang tidak apa apa?sedangkan kau seburuk ini sekarang,keadaanmu sangat hancur sayang," taeyong mengelus rahang tegas jaehyun.
"Kau bisa mengurusku lagi sayang, waktumu sekarang diperlukan untuk mengurusku saja, jangan lupa kewajibanmu ini," kata jaehyun sambil mengecup kening taeyong.
"Iya aku tidak akan lupa lagi," ujar taeyong dengan mantap
Terkadang ada waktunya kita saling memanjakan namun ada pula waktunya kita harus saling dewasa mengerti kebutuhan pasangan kita bukan sekedar materi namun kasih sayang,tidak ada orang sekali pun yang mampu memberikan itu kepada pasangan kita.
Itulah yang dirasakan pasangan jaeyong, bersumpah taeyong bahwa yang diberikan jaehyun selama ini lebih dari cukup namun dirinya ingin merasakan yang lebih.
Diizinkan jaehyun, namun apa semua baik baik saja?tidak,semua kekurangan.
Untuk kalian,jangan memaksakan sesuatu yang sudah dipenuhi pasanganmu karna itu bisa jadi petaka bagi kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
nen (jaeyong)
Randomkeseharian jung jaehyun yang biasa dimanjakan lee taeyong atau sekarang menjadi jung taeyong? jaehyun laki laki bertubuh besar dan tegap berubah menjadi bayi besar jika dihadapkan dengan nenen yongi