"feeling papa tidak pernah salah.."

2.2K 191 15
                                    

Yunho menarik nafas dalam begitu selesai menepuk bola sejauh mungkin lalu menoleh kearah anaknya yang memperhatikan dirinya sejak tadi.

"Kau yakin Taeyong hamil?," tanya yunho dengan nada serius.

"Iya aku yakin, dulu sebelum papi tau aku ada pasti papi merasakan kehadiranku,kan?," kata jaehyun mengingatkan yunho akan dirinya dahulu.

Mendengar perkataan jaehyun papi yunho termenung mengingat kembali masa dimana ia sangat yakin mommy Jaejoong hamil jaehyun saat itu.

Dikeluarga ini yang lebih peka atas kehadiran makhluk lain adalah dominannya mungkin ikatan batin?bedanya dulu mommy Jaejoong hamil hingga besar barulah tau jika mommy hamil.

"Aku dulu memang merasakan kehadiranmu, itu naluri seorang ayah," jawab papi yunho menatap jaehyun dengan tatapan dalam.

"Lebih baik kau bawa Taeyong ke rumah sakit setelah ini," sambung papi yunho.

Ia berjalan mengambil tas golfnya sambil menenteng stik golf mengajak jaehyun untuk pulang jaehyun pun mengikuti langkah kaki ayahnya hingga sampai di mobil.

Dimobil jaehyun ingin membuka pintu kemudi namun ditahan papi yunho.

"Biar aku saja, aku tau perasaanmu kurang baik," ujar papi yunho lalu masuk ke dalam kemudi.

Jaehyun tersenyum tipis lalu mengitari mobil untuk duduk disamping kemudi, papi yunho mengendarai mobil dengan sedikit cepat membelah jalanan kota yang renggang.

Sampainya dirumah mereka tidak melihat para istri hanya memperlihatkan ruang tamu yang kosong tapi dari atas terdengar suara kekehan milik Taeyong.

"Pasti diatas", ucap jaehyun dalam hatinya

Jaehyun berjalan dengan cepat menaiki anak tangga hingga sampai di depan ruang tv diatas ia melihat Taeyong yang sedang berbincang dengan orang yang bertugas pedicure kaki cantik Taeyong.

"Sayang?," sapa jaehyun pada Taeyong.

Sapaan itu membuat Taeyong menoleh lalu tersenyum melambaikan tangan jaehyun yang rindu dengan istrinya menghampiri submisift itu lalu duduk di samping Taeyong.

Mengecup pipi tirus Taeyong dan merangkul bahu Taeyong membuat yang dirangkul tersenyum aneh merasa canggung didepan orang lain seperti ini.

"Papi dimana jae?," tanya mommy Jaejoong melirik kearah pintu.

"Papi mandi mom," jawab jaehyun tanpa menoleh ke mommy hanya menatap ke wajah Taeyong.

"Kalau gitu mommy temui papi dulu ya, ah sudah mbak terimakasih ya," ucap mommy Jaejoong pada orang yang mengikir kukunya.

"Iya Bu, terimakasih banyak sudah memanggil kami," jawab orang itu dengan sopan.

"Iya,saya kedalam dulu ya," ujar mommy lalu pergi ke kamarnya.

Melihat mommy nya pergi jaehyun mengambil uang dari dompetnya lalu memberikan kepada orang yang bekerja untuk istri dan ibunya tadi memberikan uang sebagai tip.

"Terimakasih sudah membuat kuku mereka cantik," senyum jaehyun pada orang itu.

"Iya tuan kami juga ingin mengucapkan terimakasih,kalau begitu kami pamit nyonya,tuan," pamit orang itu.

Taeyong tersenyum melambaikan tangan pada dua orang panggilan itu, inilah kebiasaan dikeluarga jeong dengan tidak merendahkan setiap orang orang yang bekerja untuk mereka barang maid sekalipun.

"Sudah perawatannya, sayang?," tanya jaehyun meraih tangan Taeyong lalu mengecupi punggung tangan itu.

"Sudah sayang...,jae mau apa?mamih siapkan," tawar Taeyong pada suami kesayangannya.

nen (jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang