Awalan

2.5K 68 0
                                    

Aku gadis pendiam dan tidak suka banyak bicara, sedikit pertemanan dengan satu orang dan sedikit kehidupan sosial yang membuat aku menjadi seseorang gadis Introvet, tetapi bukan karena tidak ditemani ataupun dikucilkan tapi karena aku yang tidak walcome dengan mereka.

Aku tidak sama seperti teman-temanku lainnya yang tinggal satu atap dengan kedua orang tua  lengkap dan bahagia, aku hanya anak gadis yang tinggal sendirian di Apartemen di sewakan ayahku untuk ku tinggali karena aku tidak akrab atau canggung dengan keluarga baru ayahku.

Semenjak kejadian itu aku menjadi anak pendiam dan cuek. Apakah keadaan akan kembali seperti semua akan ada hari-hari indah tanpa adanya senyummu.

***

*Apartemen Verde Two*

Di minggu pagi yang cerah,
gadis berkaos hitam lengan pendek dengan headphone menggelantung di atas kepala sedang mengarahkan kuas cat ke arah kanvas melukis sebuah pemandangan didepan jendela yang luas.

Suara pin kunci pintu  terbuka, "Sa...aku bawa makanan, pasti kamu belum makan?" Ucap gadis sambil mengangkat bawaan ditangannya.

Namanya PANSA VOSBEIN, dan sahabat baiknya LOVE DIANTI.

Menarik pelan headphone dipakai gadis didepannya, "Sa!!!" teriakan kearah telinga.

Terkejud membalik badan sambil mengusap telinga, "gaperlu teriak kali denger gue" Ucap datarnya.

"Nih aku bawa makanan kesukaan kamu" Menyodorkan nasi goreng didalam wadah.

"Gimana udah enakan badannya?"

Berdiri menyiapkan piring, "udah ga seburuk kemarin mungkin gue besok bisa masuk sekolah" Ucap Pansa.

"Kalau belum kuat bawa motor aku jemput pake taxi" tawaran Love takut teman dekatnya belum benar-benar pulih sepenuhnya sambil membantu menyiapkan makanan dibawanya.

Manarik kursi meja makan "gaperlu love gue udah sehat" Ucap Pansa tersenyum tipis.

"Thanks ya love makananya" membuka makananya berisi nasi goreng dengan telor mata sapi masakan Love.

"Aku masak sendiri biar kamu cepet pulih" Ucap Love.

Menyuap nasi goreng sesendok, "sejak kapan lo bisa masak?" Puji Pansa kepada Teman dekatnya.

Mencitak kepala Pansa pelan, "gini-gini aku ahli memasak tapi cuman gak diasah aja keahliannya...itu aku masak tadi pagi minta diajarin juga sih sama bi jum" Ucap Love.

Pansa meringis memegang kepala, "gue muji lo ujung-ujungnya gue di jitak juga sama lo"

"Udah  abisin itu awas ga diabisin aku udah effort masak pagi-pagi" Ucap Love.

Melihat lukisan Pansa, "aku yakin kamu akan jadi pelukis terkenal punya pameran lukisan kamu sendiri suatu saat" menghampiri lukisan dihapadannya.

Pansa memandangi sahabat dihadapan dirinya cuman dia  yang selalu support apapun keinginannya, membuat ia semangat akan hobby ia tekuni bahkan keluarga sendiri menentang keinginan menjadi pelukis.

Love menoleh kebelakang melihat Pansa senyum-senyum, " kenapa kamu senyum-senyum Sa?" Tanya Love terkekeh melihat sahabatnya yang aneh.

"Serah gue mau senyum mau ga" Jawab Pansa mengalihkan pandangan.

Duduk disebelah Pansa "oh iya besok aku bareng kamu yah kesekolah" Ucap Love.

Pansa menganggukkan kepala lalu melanjutkan menghabiskan nasi goreng.

SEMOGA KALIAN SUKA

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang