Bab 44

363 52 10
                                    

Ketika Love ingin menutup jendela kamar, dirinya tersenyum melihat langit malam yang mengingat dirinya dengan Pansa.

Begitupun dengan Pansa sedang duduk di balkon menikmati angin malam sambil menatab langit, begitu indahnya langit di malam hari yang terlihat gelap namun di hiasi bulan dan bintang berkelap kelip.

Kemudian View menghampirinya lalu duduk di samping sepupunya.

"Serius banget liat bulannya" kata View ikut menatab langit.

Pansa menoleh kearah sepupunya, "Hmm...".

"Masih marah sama gue ya?...gue minta maaf kalau perkataan gue buat lo tersinggung kemarin" ucap View.

"Ga kok gapapa" kata Pansa.

View melihat sepupunya terdiam di balkon "Lagi mikirin apa kali gue bisa jadi pendengar yang baik buat lo" ujar View.

"Gaada yang dipikirin" kata Pansa.

"Persoalan Love yah?" tanya View langsung menebaknya.

Pansa menoleh kearah sepupunya sebentar.

"Lo gaperlu sembunyi-sembunyi kalau lagi mikirin seseorang, karena gue tau semenjak lo kenal Love hidup lo berubah jadi lebih fress ber eksprsi ga kaku kaya kanebo kering" kata View.

Pansa hanya tersenyum mendengar perkataan sepupunya.

"Jadi masih mau diem nih gamau cerita ke kaka lo ini...gue udah siap jadi pendengar yang baik loh" kata View.

Menghela nafas, "kaya nya amnesia gue lama-lama pulih dengan sendirinya, akhir-akhir ini memori ingatan gue di masa lalu terbayang...tapi gue bingung karena cuman ingat sepotong-sepotong tanpa tau ke jelasannya" kata Pansa.

"Serius? bagus dong berarti lo ada perkembangan setelah sekian lama...wajar kalau lo bingung dengan ingatan lo yang belum sepenuhnya pulih nanti juga lo akan tau sepenuhnya" ujar View terkejut mendengarnya.

"Gue cuman mikir apa gue harus percaya dengan omongan orang walau gue belum tau kejelasannya...soalnya gue gaada kenangan berupa foto ataupun itu kalau bener" ujar Pansa.

"Saran gue lo ikut kata hati lo, karena cuman jawaban dari hati yang bisa setulus itu" ujar View.

"Dan gue juga baru tau kalau bokap marah bisa nyakitin omongannya" kata Pansa.

"Lo udah ingetkan gimana om Samuel orangnya...gue sengaja ga kasih tau gimana bokap lo, biar lo tau sendiri kaya sekarang" ujar View.

Pansa hanya terdiam mendengarkan sepupunya.

"Udah ah jangan mellow terus, gue bawa makan ayok makan bareng" ujar View menarik tangan Pansa pelan hingga masuk kedalam apartemen.

Keesokan hari nya di siang hari Pansa kelar kelas ia mencari Love di kampus, ia sudah ke kantin dan juga taman namun tidak menemukan keberadaan Love, hingga Ia bertemu dengan June teman nya Love.

"June..." panggil Pansa.

"Eh Pansa kenapa ya?" tanya June.

"Liat Love dimana soalnya gue cari gaada" kata Pansa.

"Oh nyariin Love, dia ada di perpus lagi nyari buku referensi tugas nya lo kesana aja" kata June.

"Thanks ya" Pansa pun langsung menuju perpustakaan.

"Cepet banget pergi nya padahal mau nanya ka View sepupu nya" celetuk June melihat Pansa berjalan menjauh.

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang