Bab 51

239 51 8
                                    

Sesampai apartemen mereka duduk di sofa ruang tv sejenak.

"Istirahat dikamar aja cuz" suruh View.

"Nanti aja gue masih mau disini" jawab Pansa tetab duduk di sofa.

Menghela nafas panjang View merenggangkan kedua tangannya keatas.

Kemudian terdengar suara bell dari depan pintu membuat View berdiri kembali melihat siapa yang datang.

Saat pintu terbuka terlihat sepasang suami istri sedang berdiri di depan.

"Om tante...silahkan masuk" sapa View melihat kedua orang tua Pansa.

Kedua orang tua tersebut menghampiri Pansa memastikan anak nya baik-baik saja.

"Apa yang kamu rasa sekarang?" tanya om Samuel.

"Mamah sama papah khawatir banget tau kamu masuk rumah sakit lagi" ujar tante Jeni mengelus kepala Pansa.

"Apa perlu papah bawa kamu periksa kerumah sakit lain yang lebih bagus" ujar om Samuel.

View menggandeng June keluar apartemen memberikan ruang untuk keluarga mereka berbicara.

Pansa menggelengkan kepala, "papah lagi mau berusaha ngejauhin aku lagi sama Love?..." tanya Pansa, "aku gamau kalau gitu" ujar Pansa.

om Samuel sempat melihat Love sebentar lalu melihat anaknya kembali.

Merasa kehadirannya mengganggu Love berdiri dari sofa ingin menyusul View dan juga June yang sudah keluar dahulu. Namun Pansa menahan diri nya.

Memegang tangan Love, "papah gaakan bisa ngepisahin aku sama orang yang aku sayang lagi" ujar Pansa dengan tegas.

Om Samuel menghela nafas lalu tersenyum, "Iya papah izinkan kamu tetab dengan pilihan kamu, tapi ingat papah yang akan selalu ada mengorbankan semua tenaga papah buat kamu bisa hidup dengan kecukupan dari dulu hingga saat ini...papah tau selama ini papah gabisa jadi papah yang baik tapi setidaknya papa gapengen anak papah merasa kesusahan" ujar om Samuel.

Pansa tersenyum lalu memeluk papah nya dengan bahagia, "Pansa cuman mau bilang makasih sama papah" isak tangis Pansa sampai tidak bisa berkata-kata mendengar bahwa om Samuel tidak menentang ke inginannya kali ini.

Om Samuel membalas pelukan anaknya, "papah sayang sama kamu" Melepas pelukannya, "kalau kamu ngerasa ada keluhan lagi langsung kabarin papah ya biar kita periksa, papah gamau kamu kejadian dulu terulang" ujar om Samuel.

Pansa mengangguk mengusap air mata nya.

Membantu menyeka air mata anak nya, "udah jangan sedih lagi" ucap om Samuel, "kamu istirahat yang banyak jangan sampai kecapean kalau perlu ambil cuti kuliah biar kamu bisa bedrest...papah mau balik dulu ya soalnya adik kamu dirumah takut nyariin soalnya papah sama mamah lagi diluar denger kabar kamu langsung meluncur kesini" ujar om Samuel.

"Iya pah hati-hati" ujar Pansa.

"Mamah juga balik ya sayang jaga kesehatan inget kata papah kamu" ujar tante Jeni mencium kening Pansa begitupun dengan om Samuel, "Tante sama om balik ya Love, baik-baik kalian" ujar tante Jeni.

"Iya om tante hati-hati" ujar Love.

Kemudian om Samuel bersama istri nya pergi.

Pansa memeluk kekasihnya, "akhirnya hubungan kita di restuin...nanti tinggal aku bisa dapetin hati papah kamu yah" ujar Pansa dengan exited.

Membalas pelukannya, "aku juga bahagia banget akhirnya papah kamu ga nentang hubungan kita...satu persatu permasalahan selesai" kata Love.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang