Bab 2

486 35 0
                                    

Gramedia

Pansa berjalan sesambil melihat alat lukisan disana tidak lupa diikuti oleh Love berada disamping.

Menghentikan langkahnya, "Kamu mau cari apa disini...alat lukis?" Tanya Pansa yang sedari tadi melihat Love hanya memgikutinya.

"Aku mau cari novel nterin aku kesana liat-liat aku gamau sendirian" Rengek Love seperti anak kecil.

"Kebiasaan" Ucap Pansa menarik pelan tangan Love.

*Barisan novel*

Love sibuk melihat-lihat novel tak lupa Pansa mengikutinya dari belakang seperti anak kecil sedang diawasi.

Love membalikan badan membuat Pansa terkejud menghentikan langkahnya.

"Aku udah nemu" Sambil menunjukan Novel Harry Potter series terbaru.

"Udah gada lagi yang dicari?" Tanya Pansa.

"Gaada... kamu ga mau sesuatu gitu atau beli alat-alat lukis tadi?"

"Tadi cuman liat-liat aja gaada niatan beli...kita bayar sekarang abis itu balik" berjalan melangkahkan kaki.

Sesampai dikasir.
"Total 189ribu ka" Ucap Kasir.

Love membuka dompetnya tetapi keduluan Pansa memberikan uang ke pada mba kasir tersebut.

"Sa... kamu udah anter masa kamu masa yang bayarin kamu juga" Ucap gaenak Love karna dibayarin sahabatnya itu.

"Udah kaya sama siapa aja... ayuk nanti tante rina nyariin"

Diperjalanan Pansa menghentikan motor didepan pedagang sate.

Membuka helm menuruni motor diikuti Love
"kita makan dulu disini lo belum makan kan nanti sakit lambungnya"

Love hanya mengangguk seperi anak kecil.

Setelah makan selesai mereka melanjutkan perjalanan.

*Depan rumah love*

Love turun dari motor lalu membuka helm dibantu Pansa.

Menyodorkan bukusan sate, "buat mamah".

Mengambil sate dari tangan Pansa, "Makasih ya Sa...kamu hati-hati baliknya jangan ngebut nanti sampe rumah kabarin aku" Ucap khawatir Love.

"Iya bawel anak kecil ini" Sambil mengacak-acak pelan rambut Love.

Tante Rina menghampiri mereka.

"Pansa...makasih ya udah cape-cape anterin Love maaf yah anak tante selalu ngerepotin"

Pansa melepas helm lalu mencium tangan orang tua dihadapannya.

"gapapa tante sekalian jalan-jalan biar badan dibawa gerak" Ucap Pansa.

"Ga nginep disini aja Soalnya udah jam 8 malam" Ajak tante Rina.

"iya Sa kenapa ga nginep aja" Sahut Love.

"gapapa tan belum nyiapin buku buat besok" nolak halus Pansa.

"Nih mah Pansa belikan untuk mamah" menyodorkan Sebungkus sate.

"Yaampun Pansa kamu udah kaya pacar anak tante aja bawa makan kerumah" ledek tante Rina.

Pansa Love hanya saling melirik sesekali tersenyum.

"Tante udah Pansa anggap Mamah sendiri jadi gapapa tan Pansa ga sama sekali merasa direpotkan...kalau gitu Pansa pulang dulu ya tan" Pansa berpamitan.

"Balik Love"

"Hati-hati inget sampe rumah kabarin Sa"

"Hati' nak Pansa yah"

Pansa  tersenyum  lalu memakai helm melajukan motor.

Setelah sampai apartemen Pansa langsung memberi kabar gadis tersebut bahwa dirinya telah sampai dengan selamat.

Belum sempat membersihkan diri, ia langsung Menjatuhkan badan ke ranjang menatap dinding langit memikirkan kata-kata tante Rina, yang mengucapkan kata Yaampun kamu udah kaya pacar anak tante aja repot-repot bawa makanan kerumah. Tanpa disadari senyum Pansa meleber pipi pun memerah.

"Tante Rina tau aja yah isi pikiran gue" celetuk sendiri Pansa .

Pansa Sahabat Love selama ini ternyata menaruh perasaan terhadap sahabatnya,  tetapi karna gengsi terlalu besar selama ini dirinya hanya memendam perasaan nya, dan lebih takut jika ia mengungkapkan perasaan selama ini yang dirasakan, Love mungkin akan menjauhkannya karena dia sadar bahwa seorang sahabat tidak mungkin menjadi sepasang kekasih. Menjadi sahabat dekat nya sudah lebih dari cukup karena bisa lebih dekat dengan orang yang dia sayang selama ini.

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang