Bab 15

503 59 6
                                    

Jessi berniatan mengajak teman-temannya untuk merayakan kemenangan bersama di sebuah cafe.

"Guys gimana kalau kita ke cafe buat merayakan kemenangan kita" Usul Jessi.

"Setuju aku" Ucap Ciize.

"Boleh banget tuh" Ucap Dania.

"Yaudah sekarang kita pergi" Celetuk Farhan.

Jessi, Dania, Ciize dan Farhan melihat Pansa hanya diam melamun tanpa menggubris.

Menepuk pundak Pansa, "Pansa" Ucap Jessi.

"Emmm kenapa jess?" Ucap Pansa sedikit kaget.

"Lu ngelamun apasih sampe bengong begitu?" Uap Jessi.

"Kita mau ke cafe buat ngerayain Sa ayuk ikut" Ucap Ciize dengan exited.

"Boleh" Ucap Pansa mengiyakan lalu mereka pergi bersama.

Sesampai mereka mendapat tempat duduk mereka memesan makanan.

"Gua ini aja kentang sama jus mangga" Ucap Dania.

"Pansa pesen apa tinggal lu aja yang belum" Ucap Farhan.

"Gue burger, air mineral sama kopi espresso" Ucap Pansa.

"Serius lo mesen espresso?" Ucap Jessi sedikit terkejut.

"Emang gila si Pansa hidup udah pait mesennya bukan yang manis apa gitu" Celetuk Farhan.

Pansa menjitak kepala Farhan.

Mengelus kepalanya, "Kebiasaan pala gua maen di jitak aja" Ucap Farhan.

"Mending kamu pesen yang lain Sa takutnya lambung kamu ga kuat" Ucap Ciize khawatir.

"Dengerin tuh Ciize" Ucap Dania.

"Udah biasa  gapapa pesenin aja" Ucap Pansa tetab memesan yang tadi.

"Yaudah pesenin itu aja lagian batu emang si Pansa" Ucap Jessi.

Setelah pesanan datang mereka bercengkrama.

"Sayang banget kurang Love" Ucap Jessi sambil mengenyam makanan.

"Iya sayang banget soalnya dia pengen ke acara keluarga nya Gun dia sendiri bilang begitu" Ucap Dania.

"Oh pantesan" Celetuk Farhan sambil melirik kearah Pansa.

Dania menepuk Farhan.

"Tapi mereka serasi yah ga pernah ribut yah?" Ucap Ciize.

"Jangan tanya kita Ciize tanya sahabatnya aja tuh lebih tau" Ucap Jessi.

Pansa merasa terpanggil menjawab, "Bukan urusan gue itu urusan mereka" Celetuk Pansa sambil meneguk secangkir kopi.

Walau dikeramaian rasanya sepi sekali Pansa tanpa kehadiran sahabatnya, pasti Love sedang bahagia karena bisa dikenalin sama keluarga Gun. Pasti tidak ada lagi kesempatan untuk bisa bersama-sama dengan sahabatnya, siap ga siap Pansa harus belajar tanpa kehadiran Love.

Hari sudah mulai sore mereka beniat pulang kerumah masing-masing.

Diparkiran depan cafe.

Jessi pulang terlebih dahulu kini tersisa mereka ber empat.

"Ciize lu balik naik apa? mending sama Pansa diantar dia" Ucap Dania.

"Kalau dia gamau anter tempeleng kepalanya" Celetuk Farhan.

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang