Bab 12

469 46 3
                                    

Sungguh indah pandangan diatas balkon pada malam hari terlihat rembulan bersinar dikelilingi bintang bertaburan, sambil mengayunkan kuas bercat diatas kanvas putih menggambarkan suasana hati sambil bersenandung.

Suara ponsel berdering membuat Pansa tersentak menghentikan lukisannya, lalu mengangkat telp.

"Iya kenapa?" Tanya Pansa ditelp.

"Aku boleh kesana... ada yang mau aku tanyain ke kamu" Ujar Love dengan serius di dalam telp.

"Udah malam gausah keluar emang penting banget sampe mau kesini?" Tanya Pansa ditelp.

"Penting...soal kamu" Ucap Love di dalam telp.

"Gue?... emangnya gue kenapa Love?" Ujar Pansa sedikit bingung dengan ucapan Love ditelp.

"Tadi kamu ga langsung balik ke apart kan? soalnya aku ngeliat kamu dijalan boncengan pelukan deket banget itu siapa? benerkan itu kamu?" Ujar Love tanpa jeda di dalam telp.

Pansa langsung terdiam mengingat kejadian tadi.

*Throwback*

Didepan gerbang rumah Ciize,

"Thanks ya Sa sorry jadi ngerepotin sorry juga tadi aku reflek meluk kamu terus jadi basah deh jaket kamu" Ucap Ciize dengan mata sembab.

"Gapapa santai aja kalau lo butuh bantuan gue bilang gaperlu sungkan...dan satu lagi jangan terlalu dipikirin juga nanti kalau pacar lo mau ngejelasin gue saranin dengerin selesaikan baik-baik jangan sampe harus selesai begitu aja" Ucap Pansa menenangkan suasana.

Ciize tersenyum lalu menganggukan kepala.

"Gamau masuk dulu?" Tanya Ciize.

"Gue langsung balik aja yah soalnya belum liat apartemen gue dari kemarin" Tolak halus Pansa.

"Okay deh thanks ya sekali lagi oh iya keep ya soal tadi kalau bisa cuman kita aja yang tau...hati-hati juga" Ucap Ciize.

"Emm aman soal itu" Ujar Pansa lalu melajukan motornya menjauh dari rumah Ciize.

*Off Throwback*

Pansa teringat bahwa dirinya tidak boleh memberi tahu siapa-siapa soal tadi.

"Sa...Saa Pansaaa" Teriak Love ditelp membuyarkan lamunan Pansa.

"Hmm kenapa Love?" Pansa terkejut langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kenapa malah diem kan aku lagi nanya sama kamu" Ujar Love ditelp sedikit jealous.

"Sorry tadi ada nyamuk terbang ngeganggu soalnya gue lagi duduk di balkon" Ucap Pansa berbohong ditelp.

"Balik ke topik aku nanya ke kamu Sa kamu abis dari mana" Tanya Love sekali lagi didalam telp.

"Udah malam lebih baik lo istirahat yah cape pastikan abis keluar sama Gun" Ucap Pansa di telp.

"Tapi Sa aku-" Love belum menyelesaikan omongannya.

"Love...lo denger gue kan sekarang, lo istirahat jangan dipikirin apapun itu...cuman lo sahabat gue satu-satunya gaada lagi orang yang gue perhatiin sebegitunya selain lo paham" Ucap Pansa dengan pelan agar sahabatnya mengerti apa yang dimaksud.

"Iya kalau gitu...aku cuman takut kalau kamu harus sama yang lain" Ucap Love dengan nada sedih.

"Emmm... udah yah jangan khawatir" Lalu telp terputus.

Lo egois Love tapi gue ga bisa marah sama lo sedangkan gue harus nahan semuanya sendirian Love asal lo tau rasa sayang gue ke lo lebih besar dari pada sayang gue ke keluarga gue sendiri, cuman lo harapan kebahagiaan gue, Batinnya Pansa.

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang