Bab 34

318 40 14
                                    

Didepan gerbang Love turun dari motor, "makasih..." ujar nya dan mau membuka gerbang namun tangannya ditahan oleh Gun.

"Tunggu, besok aku jemput yah berangkat sekolah" ajak Gun.

"Maaf Gun gaperlu aku bisa naik taxi sekali lagi makasih" ujar Love menolaknya lalu ia masuk kedalam rumah.

Gun tersenyum melihat Love berjalan menjauh.

Didalam rumah Love menghampiri mamahnya, "mah aku pulang..." ujar nya mencium tangan orang tuanya.

"Eh anak mamah udah pulang, Gun mana kamu ga ajak masuk?" tanya tante Rina hanya melihat anaknya.

"Udah pulang mah, lagian kenapa mamah suruh dia jemput aku kan bisa pake taxi mah" ujar Love.

"Dia kesini nak nyariin kamu jadi sekalian aja mamah suruh jemput kamu udah sore juga...gimana kondisi Pansa?" ujar tante Rina.

"Udah membaik mah..." ujar Love tersenyum.

"Mamah ikut senang dengernya sayang, kamu jangan terlalu sering kesana ya nanti kamu disalahin lagi sama papah nya" ujar tante Rina melarang anaknya demi kebaikan.

"Mah... jangan larang aku sama kaya papah om Samuel ngelarang aku ketemu sama Pansa" ujar Love dengan sedih.

"Bukan gitu nak kamu tau om Samuel gimana ditambah papah kalau udah kemuan gaakan bisa dibantah" ujar tante Rina.

"Aku tau mah, kalau gitu aku ke kamar dulu" Love meninggalkan mamahnya sendirian.

***

Hari ini tiba dimana Pansa sudah diperbolehkan rawat jalan karena melihat kondisi pasien sudah membaik dari sebelumnya.

"Terimakasih dok..." ucap om Samuel.

"Iya sama-sama, harus lebih diperhatikan lagi selama rawat jalan yah kamu bukan sepenuhnya bebas sembuh karena liat kondisi kepala kamu dan tangan kamu yang masih di pen..." ujar dokter Mary, "boleh saya ngobrol sebentar sama bapak?" tanya dokter Mary.

Om Samuel mengangguk dan mengikuti keluar ruangan.

"Saya harap kamu ga menghindar setiap saya bertanya keadaan Pansa, sekarang saya mengalah karena melihat kondisi Pansa seperti apa dan saya harap suatu saat Pansa harus tau kalau saya mamah kandungnya" ujar dokter Mary.

"Terimakasih sudah mengerti dan sebagai balas budi saya ke kamu sudah berusaha menyelamatkan nyawa anak saya akan saya turuti kemauan kamu...tapi saya izin mau bawa Pansa ke luar negeri, keluarga saya pindah kesana karena pekerjaan, dan Pansa bisa memiliki lingkungan baru agar bisa cepat pulih dengan pengobatan disana" ujar om Samuel menjelaskan kepada dokter Mary.

"Ke luar negeri?" tanya dokter Mary terkejut.

Om Samuel mengganguk dan mengatakan, "kalau waktu sudah tepat saya akan beritahu dan memberi alamat baru saya disana".

"Saya harap kamu bisa menepatinya" ujar dokter Mary.

Kemudian dokter Mary kembali bekerja, begitupun dengan om Samuel kembali ke dalam.

"Sayang kita pulang sekarang ya" ujar om Samuel.

"Pah...temen sekelas aku yang kemarin disini siapa namanya papah tau?" Pansa menanyakan kepada papah nya.

"Yang mana teman sekelasmu banyak" ujar om Samuel.

"Yang kemarin pertama kali aku liat" ujar Pansa.

"Wah papah gatau nak, udah jangan dipikirin nanti kepala kamu sakit...papah mau siap-siap buat kamu balik dulu ya" ujar om Samuel dengan tergesa-gesa.

Better TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang