11

6.4K 490 35
                                    


"Minjae!"

Pemuda manis itu melepaskan cengkeramannya pada leher Jaemin, melangkah mundur dan membalikkan tubuhnya takut-takut terlebih saat mendengar Jaehyun yang berteriak marah memanggilnya namanya.

"Apa yang kau lakukan?!" Marah Jaehyun, pria tampan itu mendekat kearah dua pemuda manis itu.

Mendorong tubuh Minjae dengan kasar menuju Jaemin yang terduduk dengan bersandar pada dinding, sedikit terbatuk dan memegang lehernya.

"Kak Jae-"

Jaehyun tak peduli, pria tampan itu memilih mengangkat tubuh Jaemin ke dalam gendongannya. Meninggalkan Minjae yang terdiam dengan tangan terkepal.

Sementara Jaemin mendongakkan kepalanya dari leher Jaehyun, menatap Minjae dengan tatapan mengejek.

"Sialan!"

Pemuda manis itu mengusak rambutnya kasar, Jaehyun pasti akan sangat marah padanya dan mengatakan hal ini pada yang lain.

Minjae yakin akan itu.

"Kenapa kak Jaehyun ada di rumah? Aku bahkan sudah memastikan tak ada orang agar bisa menyakiti Jaemin lebih dari itu." Gumam Minjae, berjalan kearah kamar dengan perasaan gusar.

Karena terlalu kesal, Minjae menarik tangan Jaemin setelah memastikan mansion sedang sepi. Mencekik leher Jaemin dan sedikit menggertaknya, bukan tatapan takut yang Jaemin tunjukkan.

Lagi-lagi tatapan mengejek, Jaemin juga membalas Minjae dengan menarik surai pemuda manis itu kasar. Tentu membuat Minjae meringis pelan.

Hingga Minjae merasakan tarikan pada surainya memudar, di ganti dengan tatapan berkaca-kaca Jaemin yang kemudian meringis dan menangis.

Minjae melihat itu tentu saja senang, namun terkejut saat mendengar suara Jaehyun.

Sialan, ternyata Jaemin hanya bersandiwara di hadapan Jaehyun.

...

Jaemin memang sudah menduga ini, karena sejak Minjae datang pemuda manis itu hanya diam dan menatapnya tajam.

Sampai tadi saat Jaemin hendak mengambil susu, Minjae menarik tangan Jaemin lalu mendorongnya setelah itu mencekik Jaemin tanpa aba-aba.

Jaemin tentu terkejut, namun ia melakukan cara untuk membalas Minjae tapi dengan cara menarik rambut Minjae kuat.

Semakin lama tarikan itu semakin kencang namun ia undurkan dan lepaskan saat melihat Jaehyun yang berjalan kearahnya, meski fokus dengan ponsel.

Mata Jaemin mulai berkaca-kaca sebelum akhirnya menangis, ia dapat melihat Jaehyun yang mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Jaemin lihat bagaimana mata Jaehyun menajam saat melihat Jaemin, di tambah Jaemin menangis.

Ia berteriak memanggil Minjae dengan marah, dapat Jaemin lihat pemuda manis itu mengundurkan cekikkan nya dan menoleh dengan takut-takut pada Jaehyun.

Jaemin menatap Jaehyun dengan mata memerah dan menangis, Jaehyun dengan cepat mengangkat tubuhnya.

Jaemin memeluk Jaehyun dan menaruh kepalanya pada leher Jaehyun, sebelum mendongak dan menatap Minjae dengan tatapan mengejek.

Wajah pemuda manis itu tampak memerah dengan tangan yang terkepal kuat, dan Jaemin yakin jika Minjae takut melihat kemarahan Jaehyun.

transmigrasi nana [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang