25

2.8K 250 13
                                    


Pagi ini Jaemin sudah siap dengan seragam sekolah, pemuda manis itu sudah bersemangat sejak pagi.

Tak sabar untuk kembali bersekolah, bertemu teman-teman sekelasnya juga suasana sekolah yang Jaemin rindukan.

Selesai sarapan, keluarga kecil itu masuk ke dalam mobil untuk mengantarkan Jaemin.

Dalam perjalanan Jaemin hanya diam memandang kearah luar jendela mobil, menatap jalan juga beberapa kendaraan yang lewat.

Mengingat beberapa jalan yang pernah mereka lewati sampai tak terasa jika mobil Lucas berhenti di depan sekolahnya.

Jaemin berpamitan pada keduanya sebelum turun, menatap bangunan di depannya dengan senyum kecil.

Menghela nafas pelan, kakinya melangkah masuk ke kawasan sekolah yang cukup besar ini.

Mengingat kembali dimana kelasnya berada, menatap satu persatu kelas dengan papan yang tertulis nama kelas.

Saat menemukan kelasnya pemuda manis itu segera masuk, ternyata sudah ada beberapa murid yang datang.

"Nana!" Panggil Haechan, pemuda manis itu beranjak dan mendekat kearah Jaemin.

"Kenapa gak bilang kalau udah sampe?" Tanya Haechan, Jaemin hanya tersenyum.

Mengikuti langkah Haechan menuju mejanya, lalu duduk membuat beberapa teman kelasnya mendekat.

Bertanya bagaimana keadaan Jaemin sekarang dan lainnya, Jaemin dengan senyum menjawab membuat mereka terdiam sebelum ikut senyum.

Jaemin berbeda, pemuda manis yang sering kali diam dan hanya tersenyum kepada beberapa orang saja kini tersenyum pada mereka dengan senyum manis yang menggemaskan.

"Gemess bangeeet."

...

Kembalinya Jeno dan Jaemin menjadi perbincangan beberapa siswa sekolah, karena hampir semua tau jika keduanya mengalami kecelakaan dan koma.

Bel istirahat berbunyi membuat beberapa siswa berhamburan menuju kantin meski ada beberapa yang memilih ke kelas, seperti Jaemin, Haechan juga Renjun.

Ketiganya memilih terdiam di kelas karena membawa bekal masing-masing, sudah menjadi kebiasaan mereka sejak awal masuk.

Ke kantin pun hanya untuk membeli minum atau beberapa cemilan.

"Kangen deh kumpul di meja ini bareng kamu." Ucap Haechan, Jaemin mengangguk setuju.

"Aku juga, kirain kita gak akan kumpul lagi." Sahut Jaemin.

"Ngomong apasih? Kita pasti kumpul kok, ini buktinya, kan?" Kata Renjun, tak suka dengan ucapan Jaemin.

Pemuda manis itu lagi-lagi hanya tersenyum, setelahnya mereka mulai menyantap makanan masing-masing sesekali mengobrol.

"Permisi." Jaemin dan beberapa siswa yang berada di kelas menoleh saat pintu di ketuk.

"cari siapa?" Tanya ketua kelas Jaemin.

"Jaemin."

"Oh, sebentar. Jaemin, ada yang nyariin nih." Ketua kelas itu sedikit berteriak.

Jaemin dan keduanya sahabatnya saling berpandangan, kemudian pemuda manis itu bangkit.

"Lo Jeno, kan?" Pemuda itu mengangguk.

transmigrasi nana [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang