"Maaf."
Jungwoo menggeleng cepat mendengarnya.
"Nggak, anak saya masih hidup!" Marah Jungwoo, pria manis itu menatap dokter tajam.
"Tuan maaf, tapi-"
Tidak! Jaemin masih hidup, anaknya masih hidup!
"Tolong biarkan adik saya melihatnya." Ucap pria manis dengan kacamata itu pada dokter.
Dokter yang mengerti pun mengangguk, membiarkan Jungwoo masuk ke ruang rawat Jaemin.
"Nana." Lirih Jungwoo, menatap tubuh Jaemin yang sudah terhitung dua bulan berbaring di atas brankar rumah sakit dengan alat bantu.
"Nana, papa..." Jungwoo tak bisa melanjutkan ucapannya, dirinya hanya bisa menangis menatap tubuh pucat anaknya.
"Tolong jangan tinggalkan papa." Ucap Jungwoo begitu lirih, menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus keluar.
Menghela nafas pelan, Jungwoo menghapus air matanya. Menatap Jaemin, mendekatkan tubuhnya pada tubuh Jaemin.
Memeluk tubuh kecil itu, air matanya kembali jatuh.
Jungwoo tak bisa, rasanya sedih sekali.
Dirinya selalu berdoa agar kesehatan Jaemin membaik, semoga anaknya kembali sehat seperti dulu lagi.
Jungwoo rindu dengan suara Jaemin, juga suasana ceria yang Jaemin buat di rumah. semua tentang Jaemin, Jungwoo merindukannya.
"Papa." Suara lirih itu, Jungwoo mendongak. Menatap Jaemin yang kini membuka matanya, menatap Jungwoo dengan air mata yang keluar.
"Nana."
"Lucas!"
Lucas yang tengah menunduk di dekat pintu tersentak, pria tampan itu mendekat karena takut terjadi apa-apa.
"Ada apa?"
"Ayah." Suaranya begitu lirih, Lucas kemudian berteriak memanggil dokter.
"Pasien sadar." Ucap suster, dokter mendekat.
"Tuan tolong tunggu di luar, saya akan memeriksa kembali." Kata dokter.
Lucas membawa Jungwoo keluar menemui kakak juga kakak iparnya yang menunggu di luar.
Hingga tiga puluh menit berlalu, dokter keluar dari ruangan. Menatap lima pria di depannya kemudian tersenyum.
"Ini keajaiban, pasien sadar. Namun kondisinya masih lemah, perlu beristirahat sebentar setelah itu kalian bisa melihatnya." Ucap dokter, mereka mendengarnya menghela nafas lega.
"Nana." Lucas mengangguk, memeluk tubuh Jungwoo.
"Kamu juga istirahat, Wuu. Biar kakak, Mingyu sama San yang jaga Nana." Ucap pria berkacamata mata itu, Kim Wonwoo.
"Aku pulang sebentar kak, tolong jaga Nana." Sahut Lucas, Wonwoo dan Mingyu-suaminya serta San- anaknya mengangguk.
"Kak." Wonwoo mengangguk, pria manis itu mendekat dan memeluk Jungwoo.
Mengusap punggung adik iparnya itu lembut.
"Nanti Daddy sama papa kesini, kamu istirahat dulu aja gak papa." Ucap Wonwoo.
"Makasih, kak." Wonwoo mengangguk.
Menatap punggung sepasang suami itu yang perlahan menjauh.
"Papi." Panggil San, Wonwoo tersadar.
Wonwoo menatap suami dan anaknya kemudian tersenyum, memeluk keduanya dengan suara isakkan yang kembali terdengar.
Pria manis itu tau seperti apa Jungwoo saat Jaemin pertama kali masuk rumah sakit, lalu dinyatakan koma hingga memperkirakan jika tak bisa di selamatkan dan dinyatakan sudah tiada. Tapi Tuhan baik terhadap keluarga kecil mereka, masih membiarkan Jaemin hidup untuk mempersatukan keluarga mereka kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi nana [✓]
FanficHuang Jaemin, pemuda manis yang tak sengaja tertidur setelah pulang sekolah tiba-tiba saja bangun di dalam kamar yang tak Jaemin tau milik siapa. [⚠️ Mengandung unsur bxb/BL]