16

5.2K 399 31
                                    


Sejak Lucas dan Jungwoo pulang, Jaemin tak lepas dari sang ayah. Selalu ingin bersama Siwon, ingin di peluk, di gendong dan lainnnya. Tentu membuat sang ayah bingung, namun ia juga menyukainya.

Saat makan malam pun, Jaemin berada di pangkuan Siwon. Menerima suapan sang ayah dengan tenang, membuat kedua kakaknya saling berpandangan.

'kenapa?' tapi keduanya saling mengangkat bahu tak tahu.

Membiarkan saja, terpenting nanti malam Jaehyun yang akan menemani Jaemin tidur.

Selesai makan malam, Jaemin fokus menonton kartun dengan memainkan tangan besar Siwon yang ada di pangkuannya.

Tak menghiraukan kedua kakaknya yang sejak tadi bertanya atau melakukan hal yang membuat Jaemin menatapnya.

"Nana." Jaemin diam tak menjawab, membuat Sehun yang kesabarannya setipis tisu menggeram pelan.

Bangkit dari duduknya, membawa Jaemin ke dalam gendongannya yang tentu saja membuat pemuda manis itu memberontak.

Jika biasanya Jaemin diam setelahnya, tapi sekarang pemuda itu malah menangis memanggil Siwon membuat pria tampan itu bangkit dan menggendong Jaemin.

"Mau ayah." Lirihnya.

"Ini ayah, berhenti menangis." Jaemin mengangguk pelan, menaruh kepalanya pada bahu sang ayah.

Menatap kedua kakaknya dengan mata sayu kemudian menenggelamkan wajahnya pada bahu Siwon.

"Ayah yang menemani nana malam ini." Ucap Siwon, Jaehyun mengangguk lesu.

Mau bagaimana lagi, adiknya akan menangis jika tak bersama Siwon.

Aneh sekali.

Jaehyun mengganti kartun ke acara berita, setelahnya suara deringan ponsel terdengar. Jaehyun menatap ponselnya kemudian beranjak, meninggalkan Sehun yang fokus dengan ponselnya.

Tak lama kembali, mengatakan pada Sehun jika dirinya akan pergi sebentar.

Sehun mengangguk saja.

.

Malam ini mansion tampak sedikit ramai karena beberapa maid dan bodyguard berkumpul di ruang tengah setelah memanggil dokter.

Jam menunjukkan pukul 02 pagi, mereka di kejutkan dengan suara keras Siwon yang menyuruh mereka berkumpul dan memanggil dokter untuk Jaemin karena pemuda manis itu tiba-tiba saja menangis.

Mengatakan jika kepalanya pusing.

Ternyata anak itu terserang demam, Siwon menghela nafas pelan mendengarnya.

Setelah itu dokter kembali dan memberikan resep obat untuk Jaemin yang di ambil oleh supir dan maid, lalu mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

"Nggak mau." Lirih Jaemin saat Siwon memberikannya obat.

"Supaya cepat sembuh." Jaemin kembali menggeleng, menutup mulutnya.

"Menurut, Jaemin."

Mata cantik itu berkaca-kaca mendengar suara tegas Siwon, pemuda itu kembali menggeleng dan menangis.

Menghela nafas kasar, Siwon menaruh kembali obat itu dan berlalu begitu saja membuat tangisan Jaemin semakin kencang.

Tak ingin di tinggalkan Siwon.

transmigrasi nana [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang