My Sergeant

549 9 2
                                    

Oneshoot ini aku bikin buat sambut kepulangan sersan kita ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oneshoot ini aku bikin buat sambut kepulangan sersan kita ya guys. Sampe bikin 3 cerita yang beda dan nggak tahu kenapa aku up yang ini aja. Happy reading!

×××

TING TONG!

"Belnya berbunyi kan? Atau dia belum bangun?" Tanya Jin pada dirinya sendiri setelah menekan bel berkali-kali.

TOK! TOK! TOK!

Setelah memasukkan password dan menekan bel tidak membuahkan hasil, Jin pun mengetuk pintu itu dengan cukup kuat.

"Dia benar-benar membuat ku gila." Ucap Jin dengan mengacak rambutnya. Ia pun meraih ponsel yang ada di sakunya dan mencoba menghubungi seseorang yang dari tadi dia cari.

'Nomor yang anda tuju-'

"Sial!" Umpat Jin setelah menekan tombol merah pada ponselnya. "Sayang! Aku tahu ya kalau kau ada di dalam. Apa perlu aku merusak pintu apartment mu? Sayang!" Teriak Jin.

Bersyukur lah karena penghuni yang ada di lantai apartment itu sedang tidak ada di dalam unit mereka karena sudah berangkat bekerja. Jika tidak, mungkin Jin saat ini bisa saja dilaporkan kepihak berwajib karena terlalu berisik dan membuat keributan.

"Aku hitung sampai tiga, jika kau tidak membukanya maka aku akan merusak pintu mu ini. Satu, dua, tig-"

'Klek.'

Akhirnya pintu itu pun di buka oleh pemiliknya dari dalam.

"Sayang. Kau mengganti password nya? Kau bahkan mengabaikan semua panggilan dan pesan ku dan kemarin kau juga tidak datang." Tanya Jin begitu masuk kedalam dan mendapati ruang tengah apartment itu yang sedikit berantakan.

"Sayang, aku sedang bicara." Lagi-lagi wanita yang di panggilannya sayang itu tidak merespon ucapan Jin.

"Luna!" Akhirnya wanita pemilik nama Luna itu pun menghentikan langkahnya.

"Hmm.. aku menggantinya karena aku melupakan password yang lama, jadi aku menggantinya tadi malam." Jawab Luna pelan.

"Tapi, aku mencoba tanggal lahirmu dan milikku juga tidak berhasil. Apa ada tanggal yang lebih special dari tanggal itu?"

"Ada." Luna memutar tubuhnya agar bisa berhadapan-hadapan dengan Jin.

"Apa?" Jin meraih tangan Luna dan melihat jika Luna saat ini terlihat sedikit kacau dengan mata yang bengkak memerah, wajah sembab dan rambut yang sedikit acak-acakkan.

"Sayang.." Jin menelan salivanya berat karena baru menyadari apa yang membuat kekasihnya itu bersikap seperti saat ini.

"Aku minta maaf, karena-"

"Kita bicara nanti. Sekarang aku harus bersiap-siap ke kantor." Ucap Luna dengan nada rendah dan berlalu dari hadapan Jin.

Jin hanya menatap Luna dengan tatapan bersalah, tapi tak bisa berbuat apa-apa saat kekasihnya itu sudah bicara dengan nada yang seperti itu.

BTS ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang