~Cinta gak pernah salah yang salah hanya manusia yang mengatasnamakan cinta sebagai tameng untuk berbuat salah~
💜💜💜Menghiraukan banyak tatapan menghina yang Nadira sendiri tidak tahu kenapa. Rasa-rasanya ia tidak pernah berbuat salah kepada mereka kenapa malah main menghakimi orang tanpa pandang bulu. Setidaknya Nadira harus tahu kan kenapa ia tiba-tiba jadi seperti antagonis.
"Orang-orang pada kenapa sih? Lo tau gak?" tanya Nadira kepada Haya yang baru saja akan berjalan keluar setelah bel istirahat berbunyi.
"Loh, Lo gak tau? Kemarin itu ada postingan foto Lo yang lagi pelukan sama cowok. Katanya sih cowok itu putus dari pacarnya karna cowoknya suka sama Lo. Makanya orang pada ngira Lo itu ngerayu tuh cowok" terang Haya membuat mata Nadira membulat kaget.
"Bjirr!! Gue gak pernah asal ngerayu cowok! Lagian gue gak pernah serius kalo lagi ngegombalin cowok dan semua pada ngerti kok!" seru Nadira geram sendiri.
Haya mengendikkan bahunya, "Tapi orang taunya Lo yang ngehancurin hubungan mereka"
Tanpa Nadira tau, dalam hati Haya sudah bersorak gembira. Ia begitu puas sudah menghancurkan reputasi Nadira dan ini masih awal. Ia akan membuat gadis itu jatuh hingga tidak bisa bangkit lagi.
"Lo tau gak siapa cowok itu? Perasaan gue gak pernah pelukan sama cowok di sekolah apalagi baru-baru ini. Yang ada gue di gantung Tama" Nadira memelankan suaranya pada kalimat terakhir hingga seperti bergumam.
"Namanya Dion dan ceweknya Olivia" jawab Haya.
"Dion..." gumam Nadira mencoba mengingat apakah ia memiliki kontak dengan lelaki bernama Dion.
"Nadira!" seru seseorang yang berada tepat di depan pintu membuat Nadira menoleh dan mendapati Aula melambaikan tangannya.
"Gue keluar dulu deh Haya. Lo ikut gak?"
"Enggak dulu, gue ada keperluan di koperasi" tolak Haya diselingi senyum ringan.
Nadira mengangguk dan berpamitan dengan Haya. Ia menghampiri Aula yang menatapnya dengan cemas tapi berhasil ditutupi.
"Nadira..Lo.."
"Shutt!! Nanti aja tanyanya waktu kita udah kumpul" ucap Nadira menghentikan Aula yang hendak bertanya kepadanya.
Aula mengangguk dan mereka bergegas menuju kantin. Tempat mereka selalu berkumpul untuk sekedar makan, bercengkrama atau menggosip. Ketika mereka berdua tiba, hanya ada Ella dan Ody yang sedang duduk sembari mengemil kuaci.
"Nah tokoh utamanya udah dateng" celetuk Ella dengan sumringah.
"Gimana rasanya dilabrak orang?" tanya Ella dengan alis yang dinaik-turunkan.
"Ada rasa durian yang dicampur stroberi. Lo mau?" balas Nadira ketus.
"Sorry gue alergi stroberi" kilah Ella.
"Mana yang lain?" tanya Aula.
"Ke toilet katanya, Melia kebelet karena gak sengaja makan pedes. Tau aja kan kalo Melia itu gak bisa makan pedes" terang Ody menjawab Aula.
Tak lama setelah Ody menjawab, Melia dan Emma kembali dengan raut wajah tidak baik. Tampak tertekuk dan kelihatan kesal.
"Sumpah gue kesel banget!!" seru Melia sembari meminum minuman di depannya dengan cepat.
"Minum gue!" sergah Ella menatap nanar minumannya yang sisa setengah.
"Kesel kenapa?" tanya Ody.
"Tadi waktu gue nungguin Melia di toilet terus ada yang ngejelek-jelekin Nadira. Bilang Nadira itu terlalu centil dan caper sama cowok-cowok tampan tidak peduli udah punya pacar atau belum cowoknya. Juga ada yang bilang Nadira itu cewek liar yang hobinya clubing" jelas Emma berhenti sembari melihat reaksi sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziratama Obsession [TELAH TERBIT]
Teen FictionCERITA MASIH LENGKAP! Niat awal Nadira hanya ingin bermain-main, ia tidak seserius itu ingin mengejar Tama. Nadira hanya merasa tertantang karena mengira Tama yang belok atau gay. Terlebih taruhan yang ia adakan dengan salah satu sahabatnya membuat...