07

321 32 0
                                    

Desahan yang terus menggema di seluruh ruangan sungguh membuatku semakin menggila, dia tau bagaimana aku bereaksi akan desahan seksinya.

Setelah puas mengecap bagian ternikmat Becky, aku membawanya ke ranjang kami, menciumnya menelusurinya dari ujung kaki hingga berhenti di tengah-tengah payudaranya, meremas kedua buah dadanya serta bibirku yang tidak tinggal diam untuk terus menciptakan kecupan-kecupan ringan diantara payudaranya. Becky yang mulai tidak sabar membelai penisku dan mengeluarkannya dengan gerakan cepat. Sungguh gairahku meningkat berjuta kali lipat ketika Becky bersikap agresif kepadaku.

"Ahh"

Aku mendesah nikmat karena perbuatannya, secara tiba-tiba Becky berada diatas ku menduduki serta menggesek-gesekan miliknya dengan penisku, dia sungguh gadis gila jika berkaitan dengan ranjang, dia benar-benar seperti gadis liar. 

"Sayang bergeraklah" Aku yang tidak tahan dengan apa yang aku lihat memaksanya bergerak di atas tubuhku dan menuntun penisku masuk kedalam dirinya.

Gerakannya pelan sedikit tertahan namun tepat sasaran bagaimana itu tertancap hingga kedalam, sangat dalam hingga rasanya aku hampir meledak saat ini juga. Tapi aku tidak ingin cepat berakhir dan sebelum aku benar-benar terbakar, aku berusaha mendudukkan diriku dan bersandar di dasboard ranjang kami dengan Becky yang masih berada di atas ku.

"Bergerak sayang"

Perintahku, dengan segera Becky bergerak naik turun serta memelukku dengan erat, tak ingin hanya menikmati aku kembali mencium bibirnya, memasukan lidahku ke dalam mulutnya mencari-cari benda kenyal favorit ku.

"Ahhh" desahnya ketika tanganku mencengkram pinggangnya dan membantu meringankan pergerakannya yang membuatnya semakin cepat dan brutal, tak lupa aku juga membantu dengan menghujamkan penisku lebih dalam lagi dan lagi.

"Freennn.. ini... Ahhhhh" Keluhnya ketika telah mencapai kepuasannya. Dinding vaginanya semakin meremas penisku dengan kuat membuatku tidak bisa lagi bertahan untuk menahan klimaks. Sekali lagi aku hentakan penisku semakin kasar dan dalam hingga aku pun merasakan kenikmatan yang sama dengannya.

Nafas kami saling memburu, meraup udara sebanyak mungkin yang bisa kami raup. Setelah Becky tenang dia beranjak dari pangkuanku dan merebahkan tubuhnya di sampingku tanpa mengucapkan apapun, aku tahu dia pasti masih lelah terlihat dari dadanya yang masih naik turun   dengan kasar.

1 jam berlalu Becky masih tertidur pulas tanpa sehelai benang pun di tubuhnya, sementara aku setelah membersihkan diri aku memeriksa pekerjaanku yang tak sempat aku kerjakan di kantor karena Awan yang memintaku untuk menemaninya bermain.

"Sayang" panggil Becky ketika dia mengetahui aku berada jauh darinya.

"Ya sayang, maaf aku memiliki pekerjaan yang harus aku bawa pulang, jadi aku tidak bisa memelukmu saat kamu tidur"

"Tidak masalah sayang , tapi kenapa kamu tidak bilang jika kamu memiliki pekerjaan yang tertunda?" Ucapnya memfokuskan dirinya kepadaku tanpa mempedulikan pakaian yang tidak ia kenakan.

"Bagaimana aku bisa mengatakannya sayang jika aku tahu kamu sedang marah kepadaku"

"Itu karena kamu membuatku kesal"

Apa ini dia mau memulai lagi pertempuran.

"Sayang berhentilah memarahiku, aku ingat ada hal lain yang ingin aku bicarakan padamu" Aku beralih dari pekerjaanku dan mendekati becky merengkuhnya dan membawanya duduk di pangkuanku.

"Sayang kamu ingatkan aku meminta izin kepadamu untuk makan siang di luar bersama Nona Rose sebagai ucapan terima kasihnya kepadaku" Becky mulai sadar dengan apa yang aku katakan padanya tadi siang. "Sebenarnya sayang, Nona Rose memintaku untuk menjadi mentor adiknya agar dia bisa mengelola perusahaannya dengan baik dimasa depan"

Dendilion (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang