Disinilah kami berakhir, di pusat pembelanjaan. Sangat sulit membujuk Awan, pada akhirnya aku menyerah dan menerima syarat dari anak itu Katanya;'Papa sudah tidak lagi menyayangiku dan Mama, Papa terlalu menyayangi teman-teman Papa di kantor karena itu Papa tidak ingin pulang dan bermain truk bersamaku'. Aku bahkan telah menjelaskan panjang lebar dan meminta maaf ribuan kali kepadanya tapi tetap saja itu tidak berarti apa-apa untuk Awan. Dia malah berkata;'Papa harus membawa aku dan Mama jalan-jalan, dan jangan lupa belanjakan aku mobil pemadam kebakaran, baru aku akan memaafkan Papa'. Licik.
"Lalu apa yang akan kita lakukan makan dulu atau beli mobil dulu?" Kataku.
"Aku ingin mobilnya sekarang tapi aku juga lapar, Mama apa yang harus aku lakukan?"
"Kalau begitu lebih baik kita makan dulu sayang, agar nanti kamu punya banyak tenaga untuk memilih mobilmu"
"Hebat. Mama apakah aku bisa memesan ikan bakar, aku sangat suka itu rasanya sangat enak"
Aku mendelik tidak menyangka Awan menginginkan monster itu lagi. "Tidak, tidak, tidak. Awan kamu tidak bisa memakan itu" Protes ku.
"Mama, lihat Papa!"
"Mama dengar kemarin kamu sudah memakannya, sekarang coba pesan yang lain"
"Aku sangat menginginkannya Mama"
"Mama lihat Awan, dia sangat keras kepala"
"Mama lihat Papa" Teriak Awan.
"Mama lihat Awan" Balasku yang tidak mau kalah.
"Berhenti, ada apa dengan kalian, tidakkah kalian malu semua orang melihat kita sekarang" Jengah Becky dan dia berlalu begitu saja.
"Lihat! Sekarang Mama marah, ini semua gara-gara Papa"
"Apa? Sedari awal itu salah kamu, kenapa kamu ingin memakan monster itu lagi"
"Itu bukan monster, itu adalah ikan dan aku suka ikan" Tekan Awan.
"Tapi Papa tidak menyukainya"
"Itu Papa yang tidak suka jangan libatkan aku dengan masalah Papa"
"Ishh kamu" Kesalku.
Dan pada akhirnya aku kehilangan Becky karena terlalu sibuk meladeni anak cerewet yang aku sendiri tidak yakin apakah benar aku yang mewarisi kecerewetannya itu, sungguh aku mulai meragukannya.
Setelah berjalan cukup jauh aku menemukan restoran seafood, mungkin saja Becky berada di sini.
"Mama" Teriak Awan ketika dia menemukan ibunya.
"Hai sayang ayo duduk Mama sudah pesankan untukmu"
"Waw, terima kasih Mama dan apa yang kamu pesan?" Tanyaku.
"Ikan"
"Apa? Kenapa harus ikan?" Teriakku, aku kaget kenapa pula harus ikan.
Becky yang tak kalah kagetnya dengan teriakanku lantas membekap mulutku dengan kedua tangannya namun tidak dengan awan, dia terkikik melihat tingkah kami berdua.
"Pelankan suaramu, aku hanya bercanda sayang. Aku memesan kepiting asam manis untukku dan Awan sementara kamu, aku pesankan ayam goreng"
"Wah itu bagus, aku tidak sabar untuk melihat ayam-ayamku" Seruku.
"Di makan Papa bukan di lihat" Kata Awan yang duduk di hadapanku bersama Becky.
"Ayam itu akan menjadi milik Papa jadi terserah Papa" Balasku dengan mengangkat bahu.
Anak itu tidak lagi membalas ku dia malah berbalik dan menatap ibunya sebelum berkata. "Kenapa Mama tidak memesan ikannya, aku ingin ikan" Anak itu masih terus saja merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendilion (FreenBecky)
RomanceBagian yang seharusnya tergenggam erat dan penyempurna kisah bahagia, tapi sayangnya cinta tak selalu berakhir bersama, kadang kala melepaskan adalah solusi terbaik untuk sesuatu yang sulit digenggam.