33

435 47 24
                                    

"Dia akan menjadi madumu"

Becky menerjang ku dengan kemarahannya seakan-akan dia tidak pernah mencintaiku sebelumnya.

"Brengsek! Ceraikan aku dan kamu bebas menikah dengan siapapun" Becky berbalik dan mendekati kedua orang tuanya meminta pembelaan. "Papi, Freen bermain gila di belakangku dia berselingkuh dengan dia, atasannya" Menunjuk Rose yang baru datang dan akan menjadi madunya. "Bukan hanya itu Papi bahkan dia masih membayang-bayangi masa lalunya"

Namun Papi tidak memberikan pembelaan apapun ia hanya memalingkan wajahnya, sementara Mami dia terduduk lemas dengan tangan yang meremas dadanya sendiri.

Aku mendekat dan memberikannya segelas air. "Minumlah Mami" Ucapku penuh kecemasan.

"Menjauh dari ibuku" Lagi-lagi Becky mendorongku dan kali ini dorongan itu lebih kuat hingga aku tersungkur ke lantai. "Lelaki berengsek sepertimu tidak pantas mendekati ibuku"

Aku masih bungkam dengan semua hinaan yang Becky ucapkan tapi tidak lagi kesabaran ku habis ketika Becky mengatakan;. "Laki-laki brengsek sepertimu memang pantas di khianati tidak heran mengapa dulu kamu di tinggalkan Marissa dan aku pikir ibumu juga melakukan hal yang benar kepada ayahmu"

"Becky.." Kemarahan ku benar-benar di ujung kepala bagaimana bisa dia mencemooh ayahku sementara dia sendiri tahu bagaimana kebaikan ayah. "Berhenti berbicara omong kosong. Aku tidak pernah selingkuh darimu. Bahkan Papi mu sendiri tahu bagaimana aku. Lihat ini.. lihat ini Becky!"

Aku mendekat kepadanya dan menunjukan luka robekan di atas telinga yang tidak lagi ditumbuhi rambut.

"..."

"Luka ini dari ayahmu, beberapa hari yang lalu aku mengatakan semuanya dimana Marissa datang dan mulai meratakan keluarga kita, benar katamu aku terbayang-bayangi olehnya tapi aku tidak terbuai serta menikmati itu, aku mencintaimu aku melepaskan semua hubungan yang mengganggu keharmonisan kita Becky" Tidak hanya itu kelima jari di tangan kananku sengaja aku angkat untuk memperlihatkan betapa kakunya jari telunjuk dan jari tengahku setelah mendapat injakan yang sangat menyakitkan dari mertuaku. "Perhatikan ini! Kedua jariku tidak berfungsi lagi ini semua dari ayahmu yang memberikannya dan aku menerima itu karena aku tahu aku salah sebelumnya. Tapi lihat siapa yang menyelingkuhi siapa sekarang"

Aku kembali luruh meratapi apa yang aku dapatkan, sesuatu yang membuatku trauma justru itu yang aku alami sendiri, bagaimana mungkin aku mewariskan trauma yang sama kepada anak ku.

Kenapa takdir selalu mempermainkan aku tentang cinta aku kira Becky ku wanita yang sempurna, wanita yang cerdas tapi tidak dia malah dengan mudahnya terjebak oleh drama bocah ingusan itu.

"..."

"Kamu tahu Becky, aku tidak pernah menyelingkuhi mu, bahkan tidak pernah sedikitpun aku berpikir akan hal itu"

"Kamu bohong freen, kamu pembohong" Balas Becky turut meluruhkan dirinya.

"Aku tidak berbohong!"

"Kamu dekat dengan Rose kamu bermain di belakangku, bahkan Awan juga memanggil ibu kepadanya"

"Itu karena didikanmu kepada Awan, tidakkah kamu sadar setiap Awan melakukan sesuatu itu selalu di awali dengan 'kata Mama' dan kau tahu sendiri betapa keras kepalanya dia. Lalu dimana salahku Becky, katakan!" Tidak ada bentakan tidak ada teriakan semua yang aku katakan penuh kelembutan aku ingin dia mengerti bahwa semua yang aku ucapkan datang dari hati bukan sekedar untuk membela diri. "Dan untuk Rose aku sengaja bersikap seperti apa yang di inginkan mereka. Dengan kesadaran penuh aku berpura pura terperangkap dalam jebakannya karena aku ingin tahu seberapa jauh kamu bisa terbuai dengan omong kosong mereka. Dan kamu malah menikmati itu hingga kamu tidak sadar kita menjadi korban mereka"

Dendilion (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang