12

291 35 2
                                    

"Kenapa bangun sayang"

Bagaimana aku tidak bangun jika mencium aroma yang sangat segar dan harum darinya, becky baru saja keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk yang melekat di tubuhnya, sungguh itu menumbuhkan tingkat kewaspadaan ku dengan cepat.

"Itu karena ada kamu jadi membuat tidurku nyenyak walau hanya sebentar saja"

"Kalau begitu segeralah mandi Freen, aku juga ingin mencium sesuatu yang wangi bukan bau seperti saat ini" Ucap Becky menutup hidungnya.

"Ah hatiku tertusuk" Dramaku, memegang dada dengan kedua tangan.

"Kamu berlebihan sayang, aku hanya mencoba untuk jujur"

Dia terkikik setelah melihat reaksiku terhadap leluconnya, aku tidak yakin dia jujur atau tidak dengan apa yang dia katakan itu, tapi aku tidak peduli. Sungguh aku tidak akan goyah.

"Manis sekali"

"Mandi sayang. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, apakah kamu lupa?" Ucapnya mengabaikan ungkapan cintaku.

"Tidak, aku hanya setengah lupa"

Becky melotot dan mendekat kepadaku membuatku merinding, sungguh aku tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya kepadaku. Tapi sebelum semuanya terlambat aku harus segera pergi dan melakukan apa yang dia perintahkan kepadaku.

Untuk pertama kalinya aku membutuhkan waktu yang sangat lama hanya sekedar untuk mandi sesuatu yang selalu aku lakukan secara berulang setiap harinya seperti menyikat gigi, keramas dan menyabuni tubuhku biasanya aku hanya membutuhkan waktu 5 menit saja dan itu membuat Becky kaget luar biasa di awal-awal kami hidup bersama. Katanya;"Freen kamu tidak bisa mandi secepat itu, apa yang kamu lakukan dengan waktu sesingkat itu, apakah kamu mandi dengan benar? Apakah kamu keramas? Kamu menyabuni seluruh badanmu, dan bagaimana dengan gigimu?" Cecarnya, aku tidak mempedulikan ocehannya lagipula di mana masalahnya, toh aku masih tampan meskipun tidak mandi.

Namun kali ini berbeda karena aku terlalu banyak melamun terhanyut dalam kenangan masa lalu ku dengan Marissa.

"Freen Jangan seperti ini" Katanya khawatir, mengusap kepalaku dengan sayang. "Semua orang memiliki masalah, tidak ada yang baik-baik saja di dunia ini. Kamu yang paling kuat sayang" Hibur Marissa ketika aku memperlihatkan kelemahan ku padanya.

"Tapi aku tidak sekuat apa yang kamu katakan, aku terlalu tidak percaya jika.. jika orang sebaik ibu bisa melukaiku dan ayah sedalam ini" Sesak menyerang dadaku.

"Ibumu baik sangat baik, hanya saja orang-orang di sekitarnya menabur racun yang membuat ibumu berubah dalam sekejap mata" Katanya yang menarik ku kedalam pelukannya.

"Dia berselingkuh dari ayah bagaimana mungkin itu di katakan baik, dia menusuk kami dari belakang sayang"

"Aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan Freen, meskipun aku tidak merasakannya tapi itu benar-benar menyakitiku juga"

Ingatan itu terlintas begitu saja, tanpa peringatan mengingatkan ku pada pengkhianatan yang aku tidak menyangka datangnya dari seseorang yang aku agungkan. Karena kecurangan perempuan itu membuat ayah putus asa dan menyengsarakan dirinya sendiri tanpa terkecuali aku.

Ayah yang berakhir di rumah sakit jiwa dan aku yang harus mati-matian menahan luka yang teramat karena kehancuran yang datang tanpa peringatan sebelumnya.

Berkali- kali aku mengeluh dan mengadu kepadanya bagaimana hariku yang berantakan, bagaimana kecewaku yang tak pernah usai dan ikhlas ku yang tak pernah sampai.

"Bagaimanapun kamu akan selalu memiliki aku" Katanya dengan meletakan kain lembab di keningku. Dan aku tidak bisa mengatakan apapun saat itu, hanya senyum paksa dan kesedihan yang selalu aku tunjukan kepadanya.

Dendilion (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang