Chapter 20
Rencana Gagal?
"Sudah lama, ya? Violet." Senyuman santai seakan tak punya rasa takut benar-benar menghias wajah Kimberly. Ia bergerak cepat ke hadapan gadis bersurai putih itu dengan kedua lengan pada saku celananya.
Raia mengamati mereka berdua dari kejauhan, ia tak ingin ikut campur kali ini karena dirinya sangat penasaran akan kekuatan asli Kimberly. Melihat lawannya kali ini, sepertinya keinginan Raia itu akan segera terpenuhi.
---
Kai menggunakan sihir penghilang hawa keberadaan, memasuki ruang bawah tanah yang terdapat sebuah pintu besi misterius. Sebuah pintu berwarna perak terang dengan beberapa jeruji besi di atasnya.
Perlahan ia mendekat, mencoba mengintip sesuatu di dalam ruangan tersebut. Langkah demi langkah dilepaskan hingga dirinya bisa melihat isi dalam ruangan itu.
"Apa-apaan ini..." Kai tak bisa berkata-kata. Ia kehilangan fokus pada sihirnya hingga kini dirinya telah bisa terdeteksi oleh siapapun, namun Kai tidak sadar akan hal itu.
Kedua mata telanjangnya melihat sesuatu yang tak terbayangkan: beberapa toples kaca bening bertutupkan kain kusam, berisi air biru indah bak langit berjejer di atas meja. Semuanya terdapat jantung dari entah siapa, terus berdetak seakan toples itu menjadi benda hidup.
Langkah sepatu nyaring terdengar menggema dari belakang. Kai langsung berbalik untuk melihat siapa disana. Namun, dirinya masih tak sadar kalau sihir penghilang hawa keberadaan miliknya telah dimatikan karena kelalaiannya sendiri.
Suara sepatu semakin dekat. Kai waspada tanpa tahu apapun. Dirinya masih percaya diri dengan sihir penghilang hawa keberadaannya.
Dari balik gelapnya jalur setapak bawah tanah, muncul sosok pria muda nampak seumuran dengan Kai. Ia menguap seraya meregangkan kedua lengan berototnya. "Whoaa... Apa yang kita temukan?" Pria itu tersenyum pada Kai yang sangat bodohnya tidak sadar kalau ia telah ketahuan, meskipun begitu dirinya tetap diam saja.
Ekspresi bingung tergambar pada wajah pria muda. Kemudian ia berjalan ke arah Kai dan melewatinya begitu saja. Kai menghela nafas lega, mengira kalau dirinya masih belum diketahui oleh pria itu. Tapi, sayang sekali...
"Apa kau kira aku bodoh tak bisa melihatmu disana?" Nada mengejek keluar dari mulutnya. Bergerak sangat cepat, pria itu telah berada di hadapan Kai, membuatnya berkeringat dingin ketika melihat seringai jahat dari pria aneh di depannya.
"Sialan!" Buku sihir muncul di tangan Kai. Ia membolak-balik halaman dengan cepat, mencari sihir yang diinginkannya. Sihir Api, ia mencoba untuk mencari jalan keluar dengan mengecoh musuhnya saat ini.
Kai sadar betul kalau sosok yang ia hadapi sekarang sangatlah berbahaya. Ia tak mungkin menang entah bagaimanapun situasinya. Ini telah ia perhitungkan sedari awal, mengetahui kalau pembunuh bayaran pasar gelap yang asli sangatlah gila dalam kekuatan.
Pria itu berdiam diri, melihat buku sihir Kai yang bergerak sendiri. Ia nampak tak memiliki niatan bertarung dengan Kai. "Wajahmu... Rasanya tidak asing untukku... Si Bodoh, ya?"
Kai tersentak kaget. Ia tak memperkirakan hal ini. Dirinya mengira kalau tidak akan ada yang mengenalinya lagi ketika ia kembali ke pasar gelap.
Ternyata tanda buronan pada Si Bodoh atau Kai dulu masih belum dicabut oleh pemimpin pasar gelap. Berharga 5.000 koin emas, siapa yang tidak ingin memburu Kai? Apalagi saat ini ia nampak sangat lemah.
Kai sudah tak peduli lagi. Ia akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bertarung hidup dan mati di tempat menyedihkan ini. Masih banyak yang harus ia lakukan di kehidupan barunya sekarang, jadi Kai bertekad untuk menang dan keluar hidup sebagai buronan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrydia
Fantasía[Ada Illustrasi] Raia Astrydia sang penyihir legendaris yang konon mampu menundukkan dunia atas dan bawah, tiba-tiba menghilang 500 tahun yang lalu setelah menyerang kerajaan di dunia bawah. Hingga kini, tak ada yang tahu pasti nasib Raia. 500 tahun...