Chapter 13 Orang Kuat dari Pasar Gelap II

47 9 1
                                    

Chapter 13

Orang Kuat dari Pasar Gelap II

Cukup lama Raia terbaring tak sadarkan diri diatas rerumputan hijau nan subur, kemudian ia membuka kedua matanya secara perlahan, menggerakan jari jemarinya dan mengangkat kakinya tinggi keatas. Ia lega sekarang karena tubuhnya sudah sembuh karena wanita misterius itu melakukan sesuatu pada dirinya.

Raia melirik wanita cantik nan anggun disebelahnya, tak ada yang berubah, wanita itu sama seperti pada pertemuan pertama mereka. Lily Celestlave, duduk disebelahnya dengan tatapan mata lembut serta senyuman tulus dari hati, perasaannya sekarang lega ketika Raia kembali sadar dari siumannya.

"Lily... Jubah itu... Apa kamu sekarang menjadi pembunuh bayaran dari pasar gelap juga?", tanya Raia setelah melihat jubah hitam khas yang banyak ia temui pada pembunuh bayaran dari pasar gelap.

"Ya... Ceritanya panjang, aku sekarang hidup tanpa jantung karena jantungku ditahan oleh pemimpin mereka", jawab Lily dengan suara sedih, tatapannya ke bawah seakan tak menerima nasib dirinya sekarang. "Tapi itu tak masalah, kita bisa bertemu lagi, kan?", seketika suara sedih itu berubah kembali menjadi harmoni, senyuman terlukis indah diwajahnya.

"Kamu benar... Jadi, sekarang aku yang berhutang padamu, ya? Aku akan membayarnya secepat mungkin", Raia tersenyum menatap Lily, perasaannya kembali tenang setelah kejadian yang menimpa mereka waktu itu, Raia selalu kepikiran akan cara untuk menyelamatkan Lily.

Sebenarnya, Raia bisa saja untuk menyerang ke markas pembunuh bayaran itu yang berlokasi di pasar gelap, namun ia merasa kalau dirinya tak perlu melakukan hal itu untuk seseorang. Apa Raia Astrydia mau bertindak untuk orang lain? Jawabannya sudah jelas tidak, dirinya sendiri adalah yang terpenting, tak peduli akan kehidupan orang lain, seseorang yang dianggap sebagai puncak dari segala sihir tak perlu melakukan hal itu.

Tapi, itu adalah Raia Astrydia yang dulu, kini Raia telah berubah untuk lebih memperhatikan sekitarnya, menjalani kehidupan tanpa rasa bosan, ketenaran dan kekuatan. Tujuan dirinya sekarang hanyalah untuk hidup damai bersama orang baik dan ia kenal disekelilingnya.

Dirinya akan memanfaatkan kesempatan hidup sebagai orang lain kali ini berjalan sesuai apa yang ia dambakan.

Apakah ia akan menjadi seseorang yang pengasih layaknya seorang pahlawan? Tentu saja tidak, sifat seorang Astrydia tak bisa diubah bagaikan hukum mutlak, apapun yang terjadi dirinya tetaplah yang terkuat dan teragung.

"Namamu... Noah, kan?", ucap Lily secara tiba-tiba, pipi merah merona nampak jelas tergambar diwajahnya. Raia menyadari hal itu dan tersenyum.

"Heh... Aku bahkan belum memberitahu namaku padamu ya saat itu?", ucap Raia dengan nada menggoda Lily, ia ingin melihat seberapa jauh wajah Lily bisa memerah, apakah sampai berwarna buah ceri?

"Ya, kamu tak memperkenalkan diri ketika aku sudah memberitahu namaku", jawab Lily, menggebungkan kedua pipi dan melipat kedua lengan rampingnya di dada.

"Aku tahu namamu dari daftar buronan pasar gelap, pemimpin pembunuh bayaran rela menurunkan harga dirinya untuk menambahkan namamu ke daftar itu dan memberikan harga paling tinggi jika berhasil membawa kepalamu padanya", tambah Lily, kini wajahnya serius membicarakan tentang situasi Noah dengan pembunuh bayaran dari pasar gelap.

Raia terkejut mendengar cerita dari Lily, namun bukan perasaan takut atau cemas yang ia dapati melainkan rasa senang akan dirinya dijadikan sebagai buronan. Sepertinya Raia menikmati dan sangat menunggu hal ini, saat dirinya diburu oleh banyak orang demi harta yang ada didalam peti.

"Begitu, ya... Baiklah, aku akan berhati-hati. Kamu harus kembali sekarang, kan? Akan gawat jika kamu ketahuan berkomunikasi denganku secara langsung", jawab Raia, ia sedikit berbohong ketika menyampaikan kalimat ini, bagian akhir yang dimaksud olehnya adalah kondisi jantung Lily, jika ketahuan maka akan terjadi sesuatu padanya.

AstrydiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang