Alpha

751 45 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang pemuda berjalan di hutan bersalju. Menjumpai seekor serigala dan memperhatikan serigala itu. Dia dapat mengerti dan mendapat informasi dari serigala itu.

Hutan Salju Abadi. Tempat legenda terkenal Roh Putri Agung yang menjaga hutan tetap dingin. Itulah kenapa Planet ini dinamakan Yuki.

"Jadi dia tak mau bertemu denganku..." kata pemuda itu

Dia pun beredar dari sana. Memandang sejenak sekitar hutan yang penuh dengan salju. Tidak ada makhluk yang betahan di planet ini. Hanya para binatang tertentu yang di izinkan oleh sang dewi saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

CCCCTASSSKK

Suara cambukan yang menggema di seluruh ruangan.

"Aku tak sangka kau sanggup berhianat kepadaku lagi!" Marah seorang pemuda dengan surai biru gelap yang sedang mencambuki seseorang yang bahkan badannya saja lebih kecil darinya.

"Maaf Kapten... saya terpaksa." Katanya

"Kapten Kaizo, cukup." Kata Pria dewasa yang sejak tadi memperhatikan mereka

Keduanya pun meninggalkan ruangan itu. Meninggalkan sosok itu yang hanya diam dengan keadaan kacau. Tak lama dia pun juga meninggalkan ruangan yang selalu menjadi saksi rasa sakitnya.

"Kasihan..."

Dia melihat ke arah samping, dimana seorang Kapten yang terkenal kegagahanya, sebelum gugur dalam perang 200 tahun lalu.

"Kenapa kau masih pura- pura tidak melihatku, Fang..."

"Bukan urusanmu." Kata Fang

"Padahal kami juga bisa membantumu suatu hari nanti."

"Apa mau mu?" Kata Fang

"Tolong bantu aku... Menemukan kunci yang ingin kuberikan kepada adik perempuanku."

"Sekali ini saja." Kata Fang

"Terima kasih, Fang. Aku yakin kelak akan ada seseorang yang akan membuatmu bahagia. Ingat, kamu itu spesial."

Fang pun keluar dari ruangan itu. Tak mempedulikan luka cambukan yang dia terima dan perkataan para pasukan yang berlalu lalang dan para pekerja Station.

"Bukankah dia harusnya dihukum mati?"

"Hanya karna dia lama disini..."

"Benar... sungguh tidak adil padahal dia sudah berhianat. "

Itulah yang di dengarnya disepanjang jalan. Bahkan para kawannya pun mendiamkanya. Tak ada yang berbicara padanya selain untuk misi dan kepentingan mereka saja.

"Si penghianat..."

Itulah sebutannya sekarang. Sekarang dia ada di ruangan dimana semua memandang tajam padanya.

"Fang, ada misi untukmu. Pergilah ke Planet Yuki dan temukan Power Sphera Skybot." Kata Komandan Kokoci.

"Baik Komandan." Kata Fang

Itulah yang akan selalu dia katakan sekarang. Seperti raga tanpa jiwa, yang hanya akan menurut tanpa berkomentar.

"Keterlaluan..."

Fang sekilas melirik ke arah sesosok yang tegap berdiri. Station ini dipenuhi mereka yang telah gugur. Namun tak membuatnya takut, tapi kadang mereka bisa mengerti dirinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Fang sampai di Planet Yuki. Ini adalah misi solonya yang selalu dia jalankan. Tanpa siapapun yang ada di sisinya. Hanya sendiri dan sunyi. Sudah beberapa kali Fang memutari Planet ini namun yang dia lihat hanya salju saja. Putih bersih dan dapat menghapus jejak apapun. Fang masuk ke dalam hutan yang paling gelap dan lebih dingin. Semua pohon tinggi membeku. Sungguh disini sangat dingin dan tak ada penghangat kecuali jaket yang dikenakanya. Fang pun duduk di dekat sebuah pohon di tengah hutan. Hari sudah hampir malam. Fang duduk diam di bawah pohon itu, dingin dan sunyi sudah biasa dia rasakan.

Hingga....














Nyanyian merdu terdengar olehnya.  Fang melihat ke atas. Meski malam, namun sinar bulan membuat es di hutan ini berkilauan bagai kristal yang indah. Fang sama sekali tidak takut di hutan ini sendirian. Yang dia bingungkan adalah sekelompok salju yang membentuk makhluk kecil berdiri di dahan pohon di sekelilingnya. Mereka seolah bernyanyi dan Fang suka mendengar suara merdu yang di dengarnya ini.

"Kalian ini apa?" Gumam Fang

Sesosok gadis dengan rambut panjangnya berwarna ice blue muncul. Ternyata sejak tadi dialah yang bernyanyi. Fang menikmati suara itu tanpa mengganggu mereka. Hingga gadis itu melayang dan turun menghampirinya. Kulitnya putih dan rambut panjangnya membuatnya nampak cantik.

"Aku tau kau bisa melihatku..."

"Siapa namamu?" Kata Fang

"Yuki... panggil aku Yuki."

"Butuh bantuan?" Kata Fang

"Anak yang baik. Apa kau tau kalau kau membantu mereka akan berefek buruk padamu. Setiap energi yang kau keluarkan akan merenggut energi hidupmu perlahan." Kata Yuki

"Aku hanya ingin berguna." Kata Fang

"Aku menyukaimu. Mau membuat kontrak denganku? Aku bisa meninggalkan hutan yang menjebakku dan kau bisa menggunakanku, aku akan melindungimu mulai sekarang." Kata Yuki

Fang tidak tau apa yang dimaksud oleh gadis bernama Yuki itu. Yang dia tau hanyalah Yuki itu adalah roh musim dingin. Fang membiarkan Yuki mendekatinya dan menyentuh wajahnya, anehnya dia tak merasa dingin lagi. Yuki mencium dahinya dan menghilang bagai debu. Meninggalkan sebuah tanda di dahinya yang tidak terlihat.

"Tidak ada disini. Tak ada power sphera apapun disini." Kata Fang

Makhluk salju kecil itu turun berbondong bondong dan membawa sebuah benda pada Fang.

"Ini yang ku pikirkan. Kunci milik Kapten Rawon." Kata Fang

Fang pun berdiri keluar dari hutan. Entah kenapa dia tak takut tersesat dan juga meras sudah memahami hutan ini. Seakan dia sudah lama ada di hutan ini.

"Tidak usah cemas, melangkahlah karna aku yang membimbingmu." Kata Yuki

Fang dapat melihat Yuki, namun tidak yang lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

Cerita ini hanya fiksi saja yang meminjam beberapa tokoh dalam karya animasi. Hanya ide yang muncul dari seorang penggemar... silahkan membaca...

The Assassin of Danna Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang