2

8.1K 749 61
                                    

Happy reading

***

"Ini kamar anda. Dan ruangan tuan berada di sebelah anda. Tapi tuan lebih sering berada diruang kerjanya. Itu berada diujung koridor." Kepala pelayan memberitahunya. Pria itu membuka pintu dan kemudian menarik koper milik Xiao Zhan masuk.

"Apa anda ingin saya merapikan barang bawaan anda ke lemari?"

"Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri." Xiao Zhan menolaknya dengan sopan.

"Baiklah, jika begitu. Saya akan pergi. Jika anda membutuhkan sesuatu, anda bisa mengatakannya pada saya."

Xiao Zhan mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada pria itu sebelum ia pergi.

Kini, hanya tinggal Xiao Zhan sendiri di ruangan ini. Ruangan yg terbilang cukup luas hanya untuk dibilang sebuah kamar pribadi yg hanya ditempati untuk satu orang.

Ini adalah hari ke tiga setelah pesta pertunangan itu berlangsung. Keduanya hanya bertunangan karena usia tubuh anak ini yg belum legal mendapatkan sertifikat pernikahan. Namun meski begitu, pria tunangannya itu sudah resmi memboyongnya untuk menetap di kediamannya.

Semuanya terbilang serba mendadak. Mendadak bertransmigrasi dan mendadak memiliki seorang kekasih. Ah, bukan. Melainkan mendadak memiliki pasangan.

Mungkin karena tuan muda ini terlalu sangat merepotkan hingga ia segera dikirim untuk memasuki kediaman orang lain. Terserahlah, toh Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak berkata tidak. Setidaknya, kehidupannya sebagai seorang tuan muda Xiao Zhan jauh lebih baik ketimbang kehidupannya yg sebelumnya. Dimana kini ia bisa merasakan memiliki tubuh yg sehat dan bugar yg bisa membuatnya untuk bisa bergerak dengan bebas tanpa harus merasa takut kelelahan. Ini adalah suatu anugerah yg patut ia syukuri.

Xiao Zhan membuka kopernya. Ia memang tidak memiliki banyak barang bawaan. Itu hanya beberapa pakaian ganti yg simple dan menurutnya nyaman saja yg ia masukkan ke dalam kopernya. Xiao Zhan tidak tahu selera pemilik asli tubuh ini sebelumnya, jadi ia hanya mengikuti selera pribadinya.

Selesai menata pakaiannya di lemari ia sedikit berkeringat dan itu sangat mengganggunya. Xiao Zhan hendak mandi dan berganti pakaian, tapi ia melupakan sesuatu. Ia lupa membawa handuk untuk ia gunakan. Xiao Zhan bergegas ke kamar mandi, barang kali disana telah disediakan. Tapi ternyata harapannya keliru. Semua perlengkapan mandi ada, tapi hanya handuk yg tidak ada disana. Ia pun keluar untuk memintanya pada pria tadi.

Xiao Zhan berjalan menelusuri koridor. Kediaman pria ini memang cukup luas. Itu persis seperti yg sering digambarkan dalam dunia novel. Sebuah kediaman berbentuk Mansion, ato kastil yg luasnya sangat tidak masuk akal hanya untuk ditinggali beberapa orang saja. Xiao Zhan maklum, karena pembaca memang selalu lebih suka yg anti mainstrem, jadi penulis kebanyakan mengaturnya secara demikian. Meski sangat berlebihan, dan diluar nalar tapi kebanyakan memang seperti itu adanya demi menarik banyak peminat.

Sepanjang ia berjalan, ia tidak menemukan keberadaan siapapun disini. Dengan tempat yg sangat luas namun cenderung sepi dan sunyi, ini seperti sebuah rumah hantu yg sangat mencekam. Namun bedanya bangunan dan semua ruangan disini masih begitu rapi, bersih dan terawat. Xiao Zhan tidak takut hantu, toh selama hidupnya ia tinggal di dalam rumah sakit. Dimana jika malam tempat tersebut memang cenderung seram dan menakutkan, karena setiap harinya akan selalu ada yg mati di sana. Meski tidak setiap hari, tapi itu cukup sering, dan ia sudah biasa dengan itu. Toh, ia bisa dibilang mantan hantu juga, karena dirinya yg sebelumnya sudah mati dan kini berpindah raga ke tubuh orang lain.

Istri Limited edition (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang