24

5.1K 660 46
                                    

Happy reading

***

"Ge, apa ini belum cukup?" Xiao Zhan meringis dengan sedih

Wang Yibo tidak menjawab, ia hanya memberinya tatapan tajam nan menusuk padanya.

"Baik, aku tidak akan mengeluh." Pria ini memang sungguh disiplin dan tegas. Jika dia sudah mengatakan A maka tidak ada yg dapat mengubahnya jadi B. Xiao Zhan sungguh menyesal tidak mematuhi perintahnya dan malah sibuk menuruti egonya.

"Ge, aku sudah selesai!" Akhirnya selesai juga ia menyalin kalimat tersebut. Tangannya kini terasa kebas setelah menyalin kalimat Aku salah. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi Sebanyak seribu kali.

Wang Yibo mengambil lembaran kertas tersebut dan memeriksanya dengan teliti. Setelahnya ia mengangguk, yg artinya menyudahi masa hukuman pemuda itu.

"Aku sudah boleh pergi?" Tanyanya. Kali ini mereka berada didalam ruang kerja milik pria itu.

"Duduk." Wang Yibo menyuruhnya. Pintu dibuka dari luar, dan seorang pelayan masuk dengan membawa troli berisi makanan diatasnya.

"Makan disini. Aku perlu memeriksa sesuatu." Wang Yibo duduk dikursi kerjanya, dengan Xiao Zhan yg kini duduk dihadapannya.

"Aku takut mengotori meja kerja gege. Aku makan disofa saja, ya?" Ia melirik keberadaan sofa yg terletak tidak jauh di sampingnya.

"Oke, oke. Aku akan makan disini." Xiao Zhan segera menyetujuinya ketika pria itu kembali memelototinya dengan galak. Xiao Zhan pun tidak lagi perlu merasa canggung, karena sejak tadi pria ini tidak pernah membahas obrolan yg  mereka yg terjadi siang tadi. Sepertinya Wang Yibo memang tidak memedulikannya sama sekali.

Memikirkan hal itu membuat Xiao Zhan tidak tahu harus menangis ato tertawa.

"Apa ada yg salah dengan caraku memperlakukanmu selama ini?" Pria itu bertanya dengan tiba-tiba membuat Xiao Zhan harus susah payah menelan makanan yg masih dikunyahnya.

"Tidak. Gege sudah memperlakukanku dengan begitu baik. Itu membuatku merasa puas." Jawabnya acuh tak acuh.

"Aku sudah selesai. Aku akan pergi ke kamarku." Xiao Zhan bangun dari duduknya kemudian pergi setelah mendapat persetujuan dari pria itu.

Selepas kepergian anak itu, Wang Yibo bersandar pada kursinya dengan malas. Pria itu kembali melihat tulisan tangan dilembar kertas yg ia pegang. Tulisan tangan Xiao Zhan begitu rapi dan bagus. Dengan memandangi coretan dilembar kertas tersebut Wang Yibo pun mulai mengingat kembali kejadian tadi siang.

Perkataan Xiao Zhan yg dilontarkannya secara tiba-tiba membuatnya langsung berpikir. Bohong rasanya jika ia tidak mengerti makna dari ucapan pemuda itu. Dan bohong rasanya jika ia tidak merasakan kesedihan pemuda itu saat ia mengatakan kalimat tersebut.

Siang tadi Song Lina tiba-tiba muncul dan menyela pembicaraannya dengan pemuda itu. Dan hal itu memberi kesempatan pada Xiao Zhan untuk melarikan diri darinya.

Wang Yibo lantas mulai membandingkan perasaannya, membandingkan perasaan ketika ia dulu bersama dengan wanita itu dan dengan perasaannya saat ini ketika ia bersama dengan Xiao Zhan. Meski dulu ia juga pernah dekat dengan Song Lina, dan banyak menghabiskan waktu berdua dengan wanita itu, tapi rasanya itu sangat berbeda dengan ia ketika bersama dengan Xiao Zhan. Dari sinilah muncul kebingungan dihatinya.

Istri Limited edition (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang