Happy reading
***
"Hahh... syukurlah semuanya sudah berakhir." Shen Luo seolah merdeka setelah mata kuliah tersebut selesai.
"Kau terlalu berlebihan." Xiao Zhan mencibirnya. Keluar dari kelas, keduanya langsung menuju kafetaria seperti biasanya. Dimana di tempat itu sudah ada Yangzen dan fengli yg sudah mengambil tempat untuk mereka.
Shen Luo meletakkan kantong makanan diatas meja. Kali ini kantong tersebut berukuran lebih besar dari pada biasanya.
"Xiao Zhan, kau sungguh baik. Kau adalah dermawan kami." Yangzen memujinya. Gara-gara Xiao Zhan ia bisa menghemat biaya untuk makan siangnya, dan itu sedikit mengurangi beban ibunya yg telah lama menjadi orang tua tunggal untuknya.
"Ya, kalian semua harus berterimakasih banyak padaku. Ingatlah terus kebaikanku." Pemuda itu melemparkan gurauan.
"Tentu." Ketiganya menjawab serempak.
"Akhir pekan nanti kalian ada acara tidak?" Xiao Zhan bertanya disela-sela acara makan ke empatnya.
Ketiganya saling melirik kemudian sepakat menggeleng.
"Bagus. Kalo begitu, kalian datanglah ke tempatku. Gege akan mengajak kita semua pergi bermain." Xiao Zhan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya yg meluap saat mengatakan itu.
"Zhan, memangnya usiamu berapa? Kenapa kau sangat senang hanya karena itu?" Fengli meledeknya.
"Memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh?" Meskipun usianya yg asli lebih tua dari pemilik asli tubuh ini, tapi selama hidupnya yg dulu ia selalu berada dalam rumah sakit. Dan ia pun tidak pernah menjalani kehidupan anak-anak dan remaja pada umumnya. Ia dulu ingin sekali pergi ke taman bermain, mencoba semua wahana di dalam sana, tapi ia tidak pernah mempunyai kesempatan itu. Dan sekarang, sebagai orang yg memiliki tubuh sehat tentu saja ia perlu menyalurkan keinginannya yg dulu.
"Aku memiliki kehidupan yg sulit sebelumnya. Jadi aku tidak pernah bisa merasakan apa yg dilakukan bocah seumuranku. Aku ingin sekali bisa pergi ke berbagai tempat, seperti taman bermain dan menaiki semua wahana permainan disana. Tapi aku tidak bisa melakukannya."
Ketiganya memperhatikan ketika pemuda itu bercerita, dan semua kata-kata yg keluar dari mulutnya terkesan menyedihkan dan tidak dibuat-buat. Shen Luo segera menyikut lengan Fengli dengan sangat keras, membuatnya menoleh dimana setelah itu ia justru mendapat pelototan tajam dari Yangzen.
"Tentu saja boleh. Aku juga tidak pernah ke taman bermain. Ayah dan ibuku terlalu sibuk bekerja. Jadi mereka selalu mengabaikanku." Fengli langsung menghiburnya.
"Aku juga ingin sekali bisa pergi ke taman bermain. Tapi aku sadar, ibuku sudah sangat lelah dengan pekerjaannya. Jadi aku tidak pernah mengatakan keinginanku." Yangzen menimpali.
"Kalo begitu, kita semua harus pergi dan bersenang-senang!" Shen Luo.
"Oke. Oh iya, gege juga menyuruhku mengundang senior. Nanti salah satu dari kalian ya yg menyampaikan padanya."
"Aku yg akan menyampaikannya." Fengli.
Jam makan siang pun berakhir. Para siswa mulai kembali ke kelas untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Limited edition (End In Pdf)
FanficXiao Zhan bertransmigrasi ke dunia novel. Dimana di dalam novel ia juga memiliki nama yg sama. Tapi, selain nama dan wajah yg sama, semua yg ada pada Xiao Zhan dalam novel semunya sangat berbeda dengan dirinya. Mendadak masuk ke dunia novel, dan me...