Happy reading
***
Di ruangan yg dituju sudah ada tiga orang yg duduk mengitari meja makan, itu adalah kepala keluarga Wang dan juga adik kandung dan juga pasangannya.
Tuan Wang sangat bersahaja. Ketika melihat kedatangan putra sulung dan juga tunangannya ia pun menyambut keduanya dengan senyum yg sangat ramah.
Keduanya langsung dipersilahkan duduk, dan Wang Yibo duduk tepat disamping sang ibu dengan Xiao Zhan yg berada disebelahnya.
"Kalian pasti juga merasa lapar. Ayo, di makan, ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan anak-anak ibu." Nyonya Wang mulai menaruh beberapa hidangan diatas piring Wang Yibo.
"Makanan kesukaan anak-anak ibu? Tsk,.. Bukankah semua hidangan diatas semuanya makanan kesukaan kakak?" Ruyi berkata sarkas.
"Ruyi, kenapa berbicara seperti itu? Anak ini, masih saja sangat kekanakan." Nyonya Wang tidak mengambil hati omongan putra bungsunya. Dan seolah mengetahui jika adegan seperti ini pasti akan selalu terjadi, tuan besar Wang pun tidak ingin untuk menanggapinya, begitu pun dengan Wang Yibo, subjek itu sendiri.
Xiao Zhan pun juga tidak begitu terganggu dengan adegan tersebut, sepertinya, ini memang sering terjadi.
"Hey istriku, kenapa kau tidak menyentuh makananmu? Sepertinya kau sungguh terkejut hingga tidak membuatmu nafsu makan. Katakan, kejutan mana yg paling membuatmu terguncang? Melihat kakakku bersama dengan tunangannya, ato... melihat kakakku kini sudah bisa berjalan?"
"Ruyi, hentikan omong kosongmu!" Wajah wanita itu memerah karena marah.
"Omong kosong apa? Sekarang kau pasti sangat menyesal menikahiku karena dia kini sudah sembuh. Aish, apa setelah ini kau akan menceraikanku untuk bersamanya?" Wang Ruyi berbicara dengan santai tanpa memedulikan sekitarnya. Nyonya Wang menghela nafas dengan kelakuan putra bungsunya ini.
"Ayah, ibu, aku sudah kenyang. Aku permisi ke kamar lebih dulu." Song Lina sudah tidak tahan dengan perilaku suaminya yg sudah membuatnya malu.
Nyonya dan tuan besar Wang mengangguk sebagai respon.
"Sepertinya memang seperti itu. Bagaimanapun, kenangan masa lalu pasti sangat sulit untuk dilupakan." Ujarnya setelah melirik kepergian Song Lina. Wang Ruyi tidak merasa bersalah sedikit pun, ia justru senang karena sudah berhasil membuatnya marah.
"Hey, calon kakak ipar. Kenapa kau masih bisa makan dengan tenang setelah mendengar apa yg kukatakan? Apa kau tidak terganggu?"
"Wang Ruyi!" Tuan besar Wang sudah bosan dengan kelakuan putranya yg ini.
Tidak peduli dengan teguran sang ayah, pria itu kini kembali berkata. "Apa kau tidak keberatan jika calon adik iparmu adalah mantan kekasih tunanganmu?"
Wang Ruyi sangat menunggu reaksi dari pemuda ini. Sang ibu yg mulai jengah pun akhirnya angkat bicara.
"Tidak. Itu masa lalu, kenapa aku harus keberatan? Bukankah begitu gege?" Itu Xiao Zhan yg bicara. Pemuda itu kini menoleh ke arah Wang Yibo dengan mata melengkung dan senyum yg tak pernah hilang. Seolah membuktikan ucapannya, jika ia memang merasa tidak harus peduli, toh hubungan keduanya saat ini hanyalah sebuah ikatan tanpa cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Limited edition (End In Pdf)
FanfictionXiao Zhan bertransmigrasi ke dunia novel. Dimana di dalam novel ia juga memiliki nama yg sama. Tapi, selain nama dan wajah yg sama, semua yg ada pada Xiao Zhan dalam novel semunya sangat berbeda dengan dirinya. Mendadak masuk ke dunia novel, dan me...