Happy reading
***
"Namanya Hexuan, dia anak tunggal dari keluarga He. Ini adalah tahun ketiganya di perguruan XXX. Dan dia adalah pria yg sebelumnya pernah nyonya kejar." Wenhan membacakan informasi tersebut di depan Wang Yibo.
"Jadi dia mantan kekasihnya?"
"Bukan seperti itu. Ini adalah cinta sepihak. Nyonya pernah menyatakan perasaannya pada pria itu, tapi pria itu menolaknya. Dan ini terjadi beberapa bulan yg lalu." Wenhan menjelaskan dengan sangat jelas, dan itu lagi-lagi membuat Wang Yibo memelototinya dengan tajam.
Salah apa lagi aku kali ini?
Wenhan sungguh ingin menangis saat ini, tapi itu tidak mungkin ia lakukan.
"Kenapa dia menolaknya? Apa yg kurang dari pemuda itu. Anak ini sungguh sombong. Kualifikasi apa yg dimilikinya hingga berani menolak pemuda itu?" Wang Yibo jadi kesal setelah mendengarnya. Xiao Zhan itu cantik, anak itu juga baik. Selain patuh dan penurut, dia juga sangat imut. Bagaimana bisa pria seperti papan penggilasan cucian itu berani menolak seorang Xiao Zhan yg nyaris sempurna tanpa cela. Sungguh tidak tahu diri!
Wenhan memperhatikan raut wajah pria ini. Dulu emosi pria ini begitu stabil dan itu membuatnya mudah untuk ditebak. Namun sekarang, Wenhan tidak mampu untuk menebaknya.
"Tuan, kalo pria itu tidak menolaknya, bukankah lamaran anda yg pasti akan ditolak." Wenhan berbicara benar. Tapi itu justru membuatnya kembali mendapat lirikan sinis dari pria itu.
"Kau lihat tumpukan dokumen diatas mejaku?"
"Iya, tuan. Saya melihatnya." Wenhan menatap tumpukan dokumen menumpuk hingga tinggi dimeja pria itu.
"Periksa itu semua. Awas kalo sampai ada yg keliru. Aku akan pulang." Wang Yibo bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Wenhan yg saat ini tenggelam dalam kesedihan.
Seperti yg diucapkannya tadi, pria itu kini kembali ke kediamannya lebih awal dari pada biasanya. Itu masih jam dua siang, tapi mobil Wang Yibo sudah tiba di rumah.
Di dalam rumah. Xiao Zhan yg saat ini dibebaskan dari kegiatan pelatihan dikampusnya sedang menonton TV dengan bosan. Mungkin itu terlihat menyenangkan, karena ia kini tidak perlu mengikuti kegiatan yg melelahkan tersebut. Tapi, hanya dengan duduk diam tanpa teman bicara membuatnya hampir mati karena bosan. Ia pun sengaja menyalakan TV hanya agar terdengar berisik dan sedikit mengurangi kesepiannya ditempat ini.
"Aku bosan." Gumamnya yg kini bersandar malas di sofa dan membuang remotnya secara asal.
"Apa kau ingin jalan-jalan?" Mendadak suara tersebut muncul dan membuatnya menoleh ke belakang.
"Ge, kau sudah pulang?" Xiao Zhan tidak dapat menyembunyikannya.
"Mn."
"Tumben sekali,"
"Pekerjaanku sudah selesai, jadi aku bisa pulang." Setelah mengatakan ini, ditempat lain seseorang sedang berjuang mati-matian berjibaku dengan banyaknya dokumen yg harus ia tangani.
"Oh."
"Apa kau ingin pergi bermain?"
"Gege mau menemani?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Limited edition (End In Pdf)
FanfictionXiao Zhan bertransmigrasi ke dunia novel. Dimana di dalam novel ia juga memiliki nama yg sama. Tapi, selain nama dan wajah yg sama, semua yg ada pada Xiao Zhan dalam novel semunya sangat berbeda dengan dirinya. Mendadak masuk ke dunia novel, dan me...